Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Membangun Komunikasi Interpersonal untuk Keberhasilan Teamwork

5 Juni 2024   18:30 Diperbarui: 6 Juni 2024   02:10 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak semua orang dapat bekerjasama dengan baik dalam suatu tim. Ada beberapa orang yang lebih nyaman bekerja secara individu daripada bekerja secara kelompok atau tim.

Jika dilihat dari segi tantangan, tentu bekerja secara tim jauh lebih sulit dan menantang. Di mana dalam sebuah tim terdiri dari beberapa anggota yang memiliki isi kepala dan hati yang berbeda. Mereka memiliki cara pandang yang berbeda sekaligus gaya bekerja yang beragam pula.

Perbedaan ini terjadi akibat perbedaan latar para anggota tim. Mereka berbeda latar pendidikan, keluarga, asal daerah, budaya, kebiasaan, bahkan mungkin agama. Jelas tentu indikator-indikator tersebut yang membentuk dan mendukung karakter seseorang. Di mana seseorang tersebut harus berhadapan dalam sebuah tim yang terdiri dari beberapa kepala dengan karakter yang beragam.

Meski terbilang sulit, sebenarnya teamwork akan sangat efektif dan mengundang banyak manfaat jika dibandingkan dengan bekerja secara individu. Banyaknya perbedaan pada suatu tim, bukan menjadi penghambat atau bahkan penghalang kemajuan sebuah tim. Justru menciptakan banyak pandangan sehingga akan tercipta banyak solusi, saran, kritik, masukan, dan nilai-nilai positif lainnya.

Minimalnya, dengan bekerja secara tim, seseorang tidak merasa sendirian menanggung beban pekerjaan yang ada. Adanya rekan kerja dalam satu tim, membuat seseorang merasa ada yang mendukung, menemani, dan tentunya membantu banyak hal untuk menyelesaikan pekerjaan.

Sayangnya jika sebuah tim tidak berjalan dengan efektif, justru malah mengundang masalah dan konflik baru. Mulai dari perselisihan antar anggota tim, sampai tidak tercapainya tujuan bersama.

Sudah sepatutnya semua anggota dalam sebuah tim mau secara bersama-sama untuk membangun teamwork yang efektif dan solid. Tidak hanya pimpinannya saja, tetapi semua orang yang terlibat dalam kelompok tersebut harus selaras bergotong royong agar dapat mencapai tujuan bersama yang telah disepakati.

Ilustrasi teamwork. | Freepik via Kompas.com
Ilustrasi teamwork. | Freepik via Kompas.com

Faktor utama dan paling mendasar dalam menentukan keberhasilan teamwork adalah kemampuan komunikasi antar anggota atau yang disebut dengan istilah komunikasi interpersol. Kemampuan komunikasi yang baik, tidak hanya harus dimiliki oleh pimpinan saja. Namun seluruh elemen yang terlibat harus berupaya untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

Istilahnya adalah sebelum membangun komunikasi dalam sebuah tim, pastikan seluruh anggota memiliki kemampuan dan keterampilan komunikasi interpersonal yang baik. Dengan begitu, para anggota tim tidak akan kesulitan dalam berkomunikasi, bekerjasama, dan berinteraksi dalam sebuah tim dalam mengerjakan tugasnya.

Komunikasi Interpersonal akan berkaitan dengan komunikasi kelompok. Kemampuan komunikasi interpersonal yang dimiliki seseorang akan berguna atau bermanfaat pada saat melakukan komunikasi kelompok. Maka dari itu, pada dasarnya keterampilan komunikasi interpersonal sangat penting dimiliki oleh seseorang.

Komunikasi interpersonal dapat didefinisikan sebagai proses transaksi pesan yang dilakukan antarmanusia dalam rangka menciptakan dan mempertahankan makna bersama. Dari definisi tersebut, terlihat  bahwa terdapat elemen penting dalam komunikasi interpersonal. Mulai dari proses, transaksi atau pertukaran pesan, dan makna bersama.

Komunikasi interpersonal berkaitan erat dengan respons atau umpan balik (feedback) yang diberikan orang lain. Keberhasilan komunikasi terlihat pada umpan balik yang diberikan oleh lawan bicara. Pertukaran pesan yang terjadi pada saat melakukan komunikasi seharusnya mendatangkan respons balik yang berakhir dengan makna bersama.

Perlu diingat bahwa keterampilan komunikasi tidak hanya tentang keterampilan bercakap saja. Yang di mana keterampilan bercakap seseorang akan mencerminkan kepribadian seseorang.

Komunikasi Interpersonal | Pexels via Kompas.com
Komunikasi Interpersonal | Pexels via Kompas.com

Keterampilan mendengarkan juga harus diasah untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Mendengarkan dalam konteks pekerjaan berbeda dengan mendengarkan dalam konteks lainnya. Dalam hal ini, kita diharapkan bisa menjadi seorang pendengar yang aktif dan menunjukkan bahwa kita memahami apa yang dikatakan oleh lawan bicara dengan memberikan umpan balik.

Terlihat antusias pada saat berbincang dengan lawan bicara. Memberikan tanggapan atau respons setelah lawan bicara menyampaikan pesan. Lalu kembali memastikan bahwa kedua belah pihak memiliki makna yang sama sehingga tidak terjadi perbedaan presepsi.

Selain keterampilan bercakap dan mendengarkan, keterampilan dalam komunikasi nonverbal juga sangat penting dalam konteks komunikasi interpersonal. Komunikasi nonverbal membantu kita dalam membangun citra yang ingin kita presentasikan di depan orang lain. Untuk itu, sebaiknya mengetahui bagaimana seharusnya memainkan bahasa tubuh yang tepat dalam berbagai kesempatan yang ada.

Dengan menggunakan bahasa tubuh yang tepat, lawan bicara akan lebih fokus menanggapi pesan yang ingin kita sampaikan. Bahasa tubuh juga membuat pesan lebih akurat dan tepat tersampaikan dengan baik. Membuat lawan bicara lebih mudah memahami dan mengerti tentang maksud yang sedang disampaikan.

Terakhir, keterampilan berjejaring juga sangat penting dalam membangun komunikasi interpersonal. Keterampilan berjejaring adalah kemampuan menghubungkan banyak orang di dalam maupun di luar organisasi atau perusahaan. Keterampilan ini sekarang menjadi amat penting seiring revolusi dalam bidang teknologi komunikasi. Semakin luas kita membangun jaringan dan memanfaatkannya, maka eksistensi kita akan semakin diakui oleh orang lain.

Setelah melakukan percakapan dengan lawan bicara, bukan berarti hubungan yang dibangun berakhir begitu saja. Seseorang yang memiliki keterampilan berjejaring, akan memanfaatkan segala koneksi yang ada. Misalnya dengan berhubungan lewat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi seperti media sosial. Dengan begitu, kita akan selalu terhubung dengan kenalan kita dalam jangka panjang yang akan membuka kesempatan dan manfaat lebih luas lagi.

Ilustrasi teamwork. | Dok. dRetail via Kompas.com
Ilustrasi teamwork. | Dok. dRetail via Kompas.com

Keterampilan bercakap, mendengarkan, nonverbal, dan berjejaring akan membentuk komunikasi interpersonal yang efektif. Dengan begitu, ketika seseorang harus bekerja dalam sebuah tim, tidak akan merasa kesulitan untuk membangun kerjasama dengan siapapun. Meski berbeda latar pendidikan, keluarga, budaya, kebiasaan, sampai agama.

Sekalipun berhadapan dengan rekan kerja yang tidak sefrekuensi, seseorang yang memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang baik tetap menerima perbedaan dan mampu menaggulangi jika terjadinya konflik pada tim. 

Apalagi jika semua anggota tim memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang baik, sudah dapat dipastikan akan terbangun teamwork yang efektif dan solid. Tidak akan ada masalah atau konflik kecil sampai besar yang dapat menghambat mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. 

Komunikasi interpersonal yang baik akan mempercepat pekerjaan sebuah tim. Tidak perlu ada pengulangan penyampaian informasi, instruksi, ataupun pengulangan pekerjaan lebih dari satu kali. Pekerjaan dikerjakan lebih efektif dan efisien. Target pun akan tercapai sesuai dengan deadline yang ditentukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun