Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film "Badarawuhi di Desa Penari", Nuansa Mistis Lokal yang Kental

11 April 2024   19:30 Diperbarui: 12 April 2024   14:20 1478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maudy Effronisa dalam film Badarawuhi di Desa Penari. (Sumber: KOMPAS.com/Revi C Rantung) 

Libur lebaran tiba! Waktunya mencuri waktu untuk pergi ke bioskop. Tak ada salahnya memanfaatkan waktu libur untuk menikmati film favorit yang sedang di bioskop. Lebih lengkap lagi sambil mengajak sanak saudara. Jalan-jalan sekaligus mencari hiburan di bioskop.

Berbagai judul film dapat menjadi pilihan. Seperti biasa, film genre horor selalu memiliki porsi untuk menemani hari liburmu. Bahkan libur lebaran tahun ini benar-benar didominasi oleh film genre horor.

Untuk penonton yang menyukai film genre horor dengan nuansa lokal, pilihan yang tepat menonton film Badarahuwi di Desa Penari. Khusunya bagi kamu yang sudah mengikuti kisah KKN di Desa Penari dalam versi film ataupun ceritanya dalam akun twitter SimpleMan.

Keberhasilan film KKN di Desa Penari tidak bisa terlepas dari cerita viral yang diangkat oleh akun twitter SimpleMan pada tahun 2019 lalu. Pembaca dibuat semakin pensaran sampai menduga-duga letak desa penari yang sebenarnya. Saking penasarannya, banyak konten kreator yang sengaja menelusuri desa yang ditaksir menjadi tempat asli cerita tersebut.

Tanggal rilis film KKN di Desa Penari juga cukup molor. Seharusnya tayang pada tahun pandemi. Lalu digeser sampai pandemi dinyatakan selesai. Tetap saja tak mengurangi antusias penonton.

Ada dua kemungkinan mengapa film KKN di Desa Penari begitu laris. Kemungkinan pertama memang dibuat penasaran dengan cerita yang ditulis oleh SimpleMan. Namun, kemungkinan kedua adalah waktu perilisan yang tepat. Ketika hari libur dan pandemi usai. Masyarakat berbondong-bondong ke bioskop karena rindu berkegiatan di luar rumah.

Dengan jumlah 10 juta penonton sangat sulit dikalahkan oleh film lainnya dari berbagi genre. Sekalipun film Agak Laen (2024) digadang-gadang siap menyalip film KKN di Desa Penari, tetap saja tak berhasil. Hanya mampu mencapai 9 juta penonton saja. Kurang satu juta lagi untuk dapat menggeser posisi film KKN di Desa Penari.

Poster film Badarawuhi di Desa Penari. (Sumber: MD Pictures via kompas.com)
Poster film Badarawuhi di Desa Penari. (Sumber: MD Pictures via kompas.com)

Film Badarahuwi di Desa Penari merupakan kelanjutan dari film KKN di Desa Penari dengan menggunakan alur mundur. Lebih tepatnya, menceritakan asal-usul Badarahuwi di Desa Penari. Masa di mana sebelum mahasiswa melakukan KKN di Desa Penari.

Film ini sudah rilis pada tanggal 11 April 2024 di seluruh bioskop Indonesia. Tepatnya satu hari setelah umat muslim merayakan Lebaran. Lagi-lagi tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Mengambil hari libur untuk tanggal rilisnya agar dapat menandingi atau minimalnya setara dengan keberhasilan film sebelumnya.

Film Badarahuwi cukup berbeda dengan film sebelumnya. Terutama pergantian sutradara yang cukup menjadi pertanyaan banyak orang. Awi Suryadi tidak lagi menjadi sutradara dalam film kelanjutan KKN di Desa Penari. Digantikan oleh sutradara Kimo Stamboel. 

Nama Kimo Stamboel cukup menarik perhatian penonton. Terlihat dari jejak pengalamannya dalam menggarap film ber-genre horor. Mulai dari film Ratu Ilmu Hitam (2019), Ivanna (2022), Jailangkung: Sandekala (2022), dan terakhir Sewu Dino (2023).

Sebenarnya saya pribadi cukup kecewa dengan film KKN di Desa Penari. Entah mungkin terlalu menyimpan ekspektasi tinggi karena sudah mengikuti kisahnya dalam twitter. Versi filmnya tidak dikemas semenarik versi ceritanya di Twitter. Apalagi jiga dibandingkan dengan film horor lainnya yang kini sudah semakin berkualitas dari segi alur cerita atauapun sinematografi.

Tantangan besar bagi Kimo untuk dapat membalikkan kekecewaan penonton menjadi kepuasan di film kedua ini. Tetapi, ia juga tetap harus mempertahakan atau bahkan melebihi keberhasilan dari segi jumlah penonton. Sepuluh juta penonton adalah angka yang fantastis dan sangat sulit untuk ditaklukan.

Film Badarawuhi di Desa Penari (2024). (Sumber: Instagram/kknmovie)
Film Badarawuhi di Desa Penari (2024). (Sumber: Instagram/kknmovie)

Sebelum membahas lebih lanjut terkati review film Badarahuwi di Desa Penari, simak terlebih dahulu sinopsisnya!

Film ini mengisahkan tentang Mila yang diperankan oleh Maudy Effronisa yang melakukan perjalanan menuju desa di sisi paling timur pulau Jawa. Ia tidak sendirian. Ditemani oleh sepupunya bernama Yuda yang diperankan oleh Jourdy Pranata. Ia juga ditemani oleh temannya yang bernama Arya. Diperankan oleh Ardhit Erwandha.

Mereka pergi menaiki bus ke Jawa Timur dengan maksud mengembalikan Kawaturih. Kawaturih adalah sebuah gelang penari. Mila hanya menuruti perintah dari Ibunya saja.

Tak tahu jalan menuju ke desa itu, mereka meminta bantuan Jito yang diperankan oleh M. Iqbal Sulaeman. Jito mengetahui keberadaan desa tersebut yang disebut dengan Desa Penari.

Sesampainya di desa tersebut, Mila menanyakan keberadaan tetua desa yang sekarang dipegang Mbah Buyut (Diding Boneng). Namun, di desa tersebut Mila menemui banyak keanehan. Keanehan mulai terasa saat Mila menginap di salah satu rumah yang ditinggali Ratih (Claresta Taufan) dan ibunya yang sedang sakit.

 Semenjak menginjakkan kaki di Desa Penari, Mila mendapatnya banyak teror dari Badarawuhi. Badarawuhi adalah sosok siluman ular yang melegenda dalam kisah KKN di Desa Penari. Badarawuhi melakukan teror kepada Mila karena menginginkan Mila menjadi Dawuh.

Ternyata, maksud kedatangan Mila ke Desa Penari menyimpan rahasia kelam terkait dengan Ibunya di masa lalu. Tepatnya pada tahun 1944 di Desa Penari.

Suasana pun semakin mencekam. Menceritakan lebih lengkap sosok dari Badarawuhi yang sebenarnya.

Badarawuhi dalam film KKN di Desa Penari. (Sumber: Instagram/kknmovie)
Badarawuhi dalam film KKN di Desa Penari. (Sumber: Instagram/kknmovie)
Film Badarawuhi di Desa Penari menjawab pertanyaan-pertanyaan penonton setelah menonton film KKN di Desa Penari. Meski tidak menjawab secara utuh atau sempurna, setidaknya ada penjelasan penting yang memang dibutuhkan penonton pecinta film KKN di Desa Penari.

Film Badarawuhi menceritakan lebih lengkap terkait sosok Badarawuhi. Bagi penonton yang mengikuti film KKN di Desa Penari, pasti hafal betul bahwa sosok mistis ini sangatlah legend dan menjadi icon film KKN di Desa Penari. Meski begitu, tokoh Badarawuhi tetap tidak dijelaskan secara sempurna. Tetap meninggalkan beberapa pertanyaan yang belum terjawab dari film ini.

Sosok Badarawuhi tetap diperankan oleh Aulia Sarah. Tidak dapat dipungkiri bahwa Aulia Sarah memang berhasil membawakan karakternya dengan baik sejak film KKN di Desa Penari. Tidak ada alasan untuk menggantikannya. Meski berbeda sutradara, Aulia Sarah sudah terlanjut melekat menjadi sosok Badarawuhi.

Pemain muda Maudy Effronisa sangat layak dan berhasil menghidupkan karakter Mila. Maudy terlihat totalisan memerankan karakter Mila. Bukan penari profesional, tetapi menari dengan lincah dengan tatapan mata yang meyakinkan. 

Sebenarnya bukan kali pertama bagi saya menikmati akting Maudy. Maudy sering bermain dalam serial dan film dengan berbagai genre. Sebelumnya juga saya pernah memberikan review terkait film horor yang ia bintangi. Kualitas aktingnya selalu memuaskan. Dan lagi-lagi, Maudy kembali menunjukkan kemampuannya. Menjadi aset penting di masa depan dalam dunia akting.

Maudy Effronisa dalam film Badarawuhi di Desa Penari. (Sumber: KOMPAS.com/Revi C Rantung) 
Maudy Effronisa dalam film Badarawuhi di Desa Penari. (Sumber: KOMPAS.com/Revi C Rantung) 

Sebenarnya film Badarawuhi tidak jauh berbeda dibandingkan dengan film sebelumnya. Sutradara yang baru tetap ingin menghidupkan karakter atau ciri khas film sebelumnya. Tidak terlalu banyak mengalami perombakan.

Hanya saja, film Badarawuhi lebih niat penyajiannya. Dari segi visual yang diperlihatkan kepada penonton. Keindahan Indonesia ditampilkan lebih banyak porsinya. Begitu luar biasa dan menakjubkan.

Nuansa mistis lokal begitu terasa melekat dan kental. Benar-benar the real desa penari jika dibandingkan dengan film sebelumnya. Adegan menarinya lebih banyak. Dikemas sederhana dengan nuansa jadul (zaman dulu), tetapi tersampaikan dengan baik. Begitu otentik. Adegan menari menggabarkan dengan jelas kehororan film ini. Tak perlu adegan menegangkan, justru ritual menari adalah adegan paling gong yang ditawarkan oleh film ini.

Secara keseluruhan, film Badarawuhi di Desa Penari memperbaiki kualitas film sebelumnya, KKN di Desa Penari. Meski pada 30 menit pertama cukup membosankan untuk diikuti. Namun tetap layak untuk menemani hari libur. Apalagi mengangkat nuansa mistis lokal yang begitu kental. Benar-benar mendefinisikan cerita-cerita dari nenek moyang kita dulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun