Film Badarahuwi cukup berbeda dengan film sebelumnya. Terutama pergantian sutradara yang cukup menjadi pertanyaan banyak orang. Awi Suryadi tidak lagi menjadi sutradara dalam film kelanjutan KKN di Desa Penari. Digantikan oleh sutradara Kimo Stamboel.Â
Nama Kimo Stamboel cukup menarik perhatian penonton. Terlihat dari jejak pengalamannya dalam menggarap film ber-genre horor. Mulai dari film Ratu Ilmu Hitam (2019), Ivanna (2022), Jailangkung: Sandekala (2022), dan terakhir Sewu Dino (2023).
Sebenarnya saya pribadi cukup kecewa dengan film KKN di Desa Penari. Entah mungkin terlalu menyimpan ekspektasi tinggi karena sudah mengikuti kisahnya dalam twitter. Versi filmnya tidak dikemas semenarik versi ceritanya di Twitter. Apalagi jiga dibandingkan dengan film horor lainnya yang kini sudah semakin berkualitas dari segi alur cerita atauapun sinematografi.
Tantangan besar bagi Kimo untuk dapat membalikkan kekecewaan penonton menjadi kepuasan di film kedua ini. Tetapi, ia juga tetap harus mempertahakan atau bahkan melebihi keberhasilan dari segi jumlah penonton. Sepuluh juta penonton adalah angka yang fantastis dan sangat sulit untuk ditaklukan.
Sebelum membahas lebih lanjut terkati review film Badarahuwi di Desa Penari, simak terlebih dahulu sinopsisnya!
Film ini mengisahkan tentang Mila yang diperankan oleh Maudy Effronisa yang melakukan perjalanan menuju desa di sisi paling timur pulau Jawa. Ia tidak sendirian. Ditemani oleh sepupunya bernama Yuda yang diperankan oleh Jourdy Pranata. Ia juga ditemani oleh temannya yang bernama Arya. Diperankan oleh Ardhit Erwandha.
Mereka pergi menaiki bus ke Jawa Timur dengan maksud mengembalikan Kawaturih. Kawaturih adalah sebuah gelang penari. Mila hanya menuruti perintah dari Ibunya saja.
Tak tahu jalan menuju ke desa itu, mereka meminta bantuan Jito yang diperankan oleh M. Iqbal Sulaeman. Jito mengetahui keberadaan desa tersebut yang disebut dengan Desa Penari.
Sesampainya di desa tersebut, Mila menanyakan keberadaan tetua desa yang sekarang dipegang Mbah Buyut (Diding Boneng). Namun, di desa tersebut Mila menemui banyak keanehan. Keanehan mulai terasa saat Mila menginap di salah satu rumah yang ditinggali Ratih (Claresta Taufan) dan ibunya yang sedang sakit.
 Semenjak menginjakkan kaki di Desa Penari, Mila mendapatnya banyak teror dari Badarawuhi. Badarawuhi adalah sosok siluman ular yang melegenda dalam kisah KKN di Desa Penari. Badarawuhi melakukan teror kepada Mila karena menginginkan Mila menjadi Dawuh.