Jawaban paling klise saat ditanya oleh teman lama di acara reuni sekaligus perayaan lebaran terkait kapan menikah, adalah dengan jawaban "Kalau gak sabtu, ya minggu. Tunggu aja undangannya!"
Daripada harus menjelaskan terkait dengan prinsip hidup kita ataupun segala upaya yang sudah kita usahakan untuk mendapatkan jodoh, lebih baik langsung dijawab dengan candaan yang nyeleneh saja.
Misalnya saat ada saudara yang bertanya pada acara lebaran yang dirayakan di rumah nenek sebagai tempat berkumpul seluruh keluarga besar. Malas menjawab dengan teoritis, cukup jawab dengan kocak, "Kalau Lebaran, semua KUA juga tutup Om/Tante hehe."
Bisa juga melontarkan jawaban, "Om/Tante nabung aja dulu biar ngasih amplopnya gede hehe."
Ada dua kemungkinan respons lawan bicara kita. Kemungkinan pertama, ia akan menanggapinya juga dengan candaan. Sedangkan kemungkinan kedua, kita akan mendapatkan kiat-kiat mendapatkan jodoh yang berujung jodoh-jodohan antar sodara atau kenalan sodara.
Sebenarnya bukan kiat-kiat perjodohan yang paling bikin geregetan. Pertanyaan seputar kapan nikah yang dibumbui dengan pencapain karier adalah tahta tertinggi pertanyaan yang paling bikin gemas di momentum Lebaran.
Dengan memberikan pujian atas pencapain dalam karier. Lalu tiba-tiba terjebak pada pertanyaan kapan menikah. Seolah manusia dewasa yang dianggap memiliki pekerjaan harus selalu sudah menjalin ikatan pernikahan.Â
Padahal banyak sekali faktor yang membuat dirinya belum memutuskan menikah. Bukan kapasitas orang lain atau bahkan saudara sekalipun untuk mengorek-ngorek alasan itu. Apalagi sampai menyimpulkan sendiri tanpa data yang valid.
Misalnya saja pertanyaan seputar kapan menikah diawali dengan, "Sudah S2. Sudah bekerja. Cantik/tampan. Berpendidikan." Disambut dengan pertanyaan tambahan, "Kapan menikahnya?"
Duh gemas sekali mendapatnya pertanyaan itu. Mengubungkan karier dengan status seseorang sama sekali tidak ada korelasi. Dua hal yang berbeda. Bisa dicapai bersamaan atau beriringan. Bisa juga dicapai masing-masing saja sesuai dengan jalan dan waktunya.
Nah, untuk menanggapi ini. Mari kita respons dengan jawaban lucu yang super elegant! "Belum ada yang beruntung mendapatkan saya hehe."