Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Rumah Aman, Mudik Tenang

4 April 2024   22:50 Diperbarui: 4 April 2024   23:09 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mudik bersama keluarga. (Sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com) 

Pengumuman yang paling dinantikan pada saat Ramadan adalah penetapan cuti bersama. Penetapan cuti bersama menjelang lebaran sampai setelah lebaran bisa dimanfaatkan untuk pulang ke kampung halaman.

Tradisi ini lebih dikenal dengan sebutan mudik. Mudik atau yang sering juga disebut dengan pulang kampung adalah kegiatan para perantau untuk pulang ke kampung halamannya. Mudik identik pada saat hari-hari besar yang ditetapkan sebagai hari libur atau cuti bersama. Seperti tahun baru, Idul Fitri, Idul Adha, hari Natal, dan hari besar nasional lainnya.

Untuk lebaran tahun 2024 ini, sudah ada pengumuman terkait cuti bersama Lebaran. Terdapat pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI. SKB tersebut mengatur libur nasional dan cuti bersama sepanjang tahun 2024.

Untuk menyambut bulan Ramdan, cuti bersama 2024 mulai dari tanggal 8 April 2024. Berakhir sampai 15 April 2024. Sedangkan cuti bersama Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 10 dan 11 April 2024.

Para perantau menyambut penuh suka cita kabar cuti bersama ini. Kehangatan lebaran di kampung halaman bersama keluarga besar sudah ada dalam bayangan. Rasanya tak sabar menantikan momentum itu.

Mudik ke kampung halaman dengan berbagai transportasi yang ada. Mulai dari transportasi umum ataupun pribadi. Baik itu jalur darat, air, ataupun udara. Seperti mobil, motor, bus, kereta api, pesawat, dan kapal.

Pemudik akan disibukkan dengan perbekalan oleh-oleh untuk dibagikan kepada saudara-saudara di kampung. Membawa berbagai macam makanan kering khas daerah rantau ataupun cinderamata. Ada juga yang berbekal bingkisan lebaran sekaligus amplop yang berisi THR (Tunjangan Hari Raya).

Ilustrasi mudik lebara. (Sumber: KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO)
Ilustrasi mudik lebara. (Sumber: KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO)

Bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, pastikan kondisi kendaraan prima untuk dikendarai dalam jarak yang jauh. Mulai dari kecukupan bahan bakar, ban cadangan, oli, lampu, rem, gas, ac, dan atribut lainnya yang harus dipersiapkan. Sebaiknya mengecek kondisi kendaraan di temapat service motor/mobil yang memang paham betul tentang kondisi kendaraan.

Tidak hanya kendaraannya saja, pemudik juga harus dalam keadaan prima. Pastikan sudah istirahat dengan cukup sehingga tidak mengantuk. Atribut yang digunakan juga harus mendukung. Seperti kelengkapan helm bagi yang mengendarai motor, jeket, celana, sepatu, jas hujan, payung, dan barang-barang pribadi lainnya.

Salah satu kesiapan pemudik yang penting untuk diperhatikan adalah ketenangan meninggalkan rumah. Apalagi jika di rumah ada barang dan surat-surat berharga. Mungkin pemudik kerap kali merasa khawatir terhadap keamanan rumahnya.

Kekhawatiran ini muncul tidak hanya karena maraknya kriminalitas di hari libu saja. Tetapi juga hal-hal lainnya yang kurang terkontrol sehingga menimbulkan dampak kerusakan ringan sampai kerusakan berat. Misalnya saja seperti aliran listrik, pipa/kran air, atap atau plafon, lampu rumah, sampai binatang liar yang bisa saja masuk ke dalam rumah. 

Maling juga kerap beraksi pada saat tradisi mudik lebaran. Biasanya para perampok melakukan aksinya secara berkelompok dengan memantau keadaan dari hari-hari sebelumnya. Mereka memastikan rumah kosong yang sedang ditinggalkan mudik oleh pemiliknya dalam keadaan aman dan sepi dari hiruk pikuk kehidupan.

Kekhawatiran ini sulit untuk dihindari karena akan terasa berat meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. Fatalnya adalah jika kekhawatiran ini menganggu konsentrasi pada saat mengendarai kendaraan menuju kampung halaman. Pikiran yang takut akan memecah konsentrasi pengendara yang akan mengancam nyawanya di perjalanan. Tidak hanya nyawanya sendiri, tetapi juga keselamatan penumpang lainnya yang ada dalam kendaraan yang sama.

Ilustrasi pencuri. (Sumber: LuckyBusiness via kompas.com) 
Ilustrasi pencuri. (Sumber: LuckyBusiness via kompas.com) 

Untuk menghilangkan kekhawatiran ini, kita bisa memastikan bahwa rumah yang akan ditinggalkan mudik dalam keadaan aman. Dengen menerapkan beberapa tips di bawah ini, semoga bisa membantu dan mengatasi permasalahn para pemudik.

Sebelum berpergian, lakukan pengecekan atau pengontrolan pada seisi rumah.

Pastikan tidak ada aliran listrik yang konslet untuk menghindari kemungkinan terjadinya kebakaran. Cabut sambungan barang elektronik yang tidak digunakan untuk menghindari konslet arus listrik yang tidak terkontrol saat tidak ada di rumah. Apalagi jika di daerahmu sering terjadi hujan besar yang dilengkapi dengan kilatan petir.

Ilustrasi mencabut barang elektronik. (Sumber: Africa Studio via kompas.com) 
Ilustrasi mencabut barang elektronik. (Sumber: Africa Studio via kompas.com) 

Jangan lupa untuk mengecek pipa saluran air. Barangkali ada yang bocor dan harus mendapatkan perbaikan agar tidak ada genangan air ketika meninggalkan rumah. Kran air juga harus dalam keadaan mati.

Atap atau plafon rumah juga harus dicek terlebih dahulu. Pastikan tidak ada yang bocor agar hati tetap tenang meninggalkan rumah di musim hujan.

Untuk tabung gas, lepaskanlah regulator gas LPG yang tersambung dengan kompor. Pastikan juga tidak ada kebocoran gas. Hal ini untuk menghindari ledakan yang bisa berujung pada kebakaran.

Simpan barang berharga di tempat yang aman. Misalnya di dalam lemari yang terkunci rapat. Pastikan tidak ada celah bagi binatang untuk masuk ke lemari itu. Menghindari gangguan tikus yang bisa saja merusak surat berharga ataupun barang berharga lainnya.

Kunci jendela dan pintu dengan rapat. Menghindari binatang masuk dan pembobol yang berninat buruk pada rumah kita. Jangan meninggalkan kunci apapun di dalam rumah. Misalnya menyimpan motor di dalam rumah, tetapi kunci motornya dibawa saja ke kampung halaman.

Untuk menghindari pembobolan, bisa menggunakan pintu canggih yang hanya bisa dibuka dengan sensor sidik jari pemilik rumah saja. Ada juga yang bisa memasukkan kata sandi pintu tersebut. Pastikan hanya keluarga inti yang mengetahui kata sandi pintu rumah. Jangan menggunakan kata sandi yang mudah ditebak seperti angka random 1234 secara berjajar ataupun terbalik, dan angka-angka kombinasi tanggal lahir anggota keluarga. Gunakanlah pola angka yang hanya diketahui oleh orang-orang rumah saja.

Pemasangan CCTV di sekitar rumah juga sangat membantu penjagaan jarak jauh. Dengan adanya CCTV yang bisa dipantau melalui ponsel, pemilik rumah bisa melihat kondisi rumahnya meskipun sedang tidak ada di rumah. 

Jika rekaman CCTV menunjukkan pergerakan yang mencurigakan, pemilik bisa langsung pulang ke rumahnya jika memang memungkinkan. Alternatif lain dengan menghubungi pihak berwenang, aparat keamanan di lingkungan rumah, atauapun orang-orang terpercaya. Baik itu kerabat terdekat atapun tetangga.

Ilustrasi CCTV Rumah. (Sumber: Shutterstock via kompas.com) 
Ilustrasi CCTV Rumah. (Sumber: Shutterstock via kompas.com) 

Pastikan meninggalkan rumah dalam kondisi rapi dan bersih. Jangan meninggalkan sampah di dalam rumah yang bau busuknya akan mengundang berbagai binatang berkeliaran di dalam rumah. Pastikan tidak ada barang-barang yang bisa menjadi sarang binatang, seperti nyamuk, tikus, kecoa, semut, dan binatang lainnya. Hal ini bertujuan agar rumah selalu terjaga kebersihannya dan tidak menjadi sarang berbagai penyakit.

Ilustrasi membersihkan sampah. (Sumber: New Africa via kompas.com) 
Ilustrasi membersihkan sampah. (Sumber: New Africa via kompas.com) 

Pemudik jangan meninggalkan rumah dalam kondisi gelap gulita atau tanpa penerangan di malam hari. Kondisi ini justru akan mengundang datangnya maling. Nyalakan beberapa lampu untuk penerangan di malam hari. Pastikan pula token listrik mencukupi untuk menyalakan lampu teras. 

Lebih tepat lagi jika menggunakan lampu yang bisa dikenadalikan lewat ponsel. Lampu seperti ini sudah banyak dijual di berbagai e-commerce dengan harga yang terjangkau. Tentunya sangat membantu dan memudahkan para pemudik untuk menyalakan lampu menjelang malam hari, lalu mematikannya di pagi hari hanya lewat ponsel pribadinya saja. Bisa dilakukan di mana saja, dan kapan saja. Sistem ini juga bisa mengelabui pemaling. Pemaling bisa saja menyangka bahwa rumah kita ada yang menempati karena lampunya menyala di malam hari, lalu meredup kembali esok harinya.

Optimalkan Sistem Penerangan. (Sumber: Shutterstock via kompas.com) 
Optimalkan Sistem Penerangan. (Sumber: Shutterstock via kompas.com) 

Bagi pemudik yang memiliki hewan peliharaan, pastikan keamanan dan kesehatannya. Solusi paling tepat adalah menitipkan kepada kerabat terdekat yang dipercaya atau bahkan dititipkan ke tempat penitipan hewan peliharaan. Dengan begitu, hewan peliharaan tetap terjaga dengan baik meskipun untuk sementara harus dititipkan dulu.

Terakhir, untuk memastikan keamanan rumah, titipkan rumah kepada kerabat terdekat atau tetangga, dan aparat keamanan di lingkungan rumah. Meminta bantuan untuk lebih sering mengecek keadaan di sekitar rumah yang kita tinggalkan. Jika terjadi hal-hal yang mencurigakan, bisa langsung mengambil tindakan.

Itulah tips yang bisa digunakan para pemudik yang hendak pulang ke kampung halamannya. Dengan begini, pemudik bisa meninggalkan rumah dengan suasana hati yang tenang. 

Rumah aman, mudik pun akan menjadi tenang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun