Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Belajar Toleransi dari Habib Ja'far

31 Maret 2024   22:50 Diperbarui: 31 Maret 2024   23:00 1237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Habib Ja'far dan Banthe Dira. (Sumber: YouTube/Deddy Corbuzier)

Indonesia adalah negara kepualauan yang memiliki ragam budaya berlimpat. Perbedaan budaya, adat istiadat, bahasa daerah, suku, warna kulit, sampai agama yang diyakini, menjadi alasan mendasar untuk menjunjung tinggi sikap tolerasi.

Sejatinya perbedaan bukanlah sebuah hambatan pemersatu bangsa. Perbedaan bukan menjadi sekat untuk membatasi pertemanan satu sama lain.

Justru perbedaan memberikan warna-warni dalam kehidupan. Perbedaan menjadi dasar untuk saling menghargai dan menghormati.

Salah satu tokoh agama Islam yang kerap menyiarkan nilai-niai toleransi adalah Habib Ja'far. Nama lengkapnya adalah Husein Ja'far Al Hadar yang tampil ke publik dengan gaya dakwahnya yang khas.

Beliau adalah lulusan Magister Tafsir Qur'an di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Memulai karirnya menjadi penulis di berbagai media ternama. 

Kerap dipanggil Ustad Milenial atau Habib Industri karena cara berdakwahnya yang mencuri perhatian anak muda. Memanfaatkan kanal YouTube sebagai media meyampaikan nilai-nilai Islam dan toleransi.

Mendengarkan dakwah Habib Ja'far, tidak seperti sedang digurui atau diberi nasihat saklek yang wajib diikuti. Justru Habib Ja'far seperti teman ngobrol tentang apapun. Tidak hanya tentang konsep Islam, tetapi juga hal-hal dasar tentang kehidupan.

Sebelum mengikuti dakwah Habib Ja'far, penulis pernah kebingungan batas untuk memberikan sikap toleransi kepada umat yang berbeda agama seperti apa. Apakah hanya sekadar membiarkannya beribadah menurut kepercayaannya masing-masing? Atau bahkan saling merayakan hari raya agama satu sama lain?

Sampai akhirnya ada satu momentum yang membuat saya berpikir untuk membiarkan semua orang beribadah dengan caranya masing-masing. Entah prinsip dari mana. Yang pasti saat dulu, batasan toleransi saya hanya sekadar menghargai perbedaan agama yang ada. Tanpa ingin tahu satu sama lain.

Namun semuanya berubah ketika perlahan mengikuti dakwah Habib Ja'far. Meski hanya bermodal konten-konten di YouTube saja, ternyata Habib Ja'far memberikan batasan lain dalam toleransi. Membuat saya secara pribadi merasakan keindahan agama Islam lewat cara pandang dan perilaku yang dicerminkan oleh Habib Ja'far.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun