Ditambah lagi pada saat ada mahasiswa yang datang meminta bimbingan. Menuntut Dosen harus berinteraksi lebih dekat dengan mahasiswa.
Tidak terbayangkan jika tidak menjaga kesehatan mulut di bulan puasa. Mahasiswa mungkin jadi malas atau bahkan merasa terganggu dengan bau mulut pengajarnya.Â
Tips ini tidak hanya berlaku untuk para pengajar saja. Ataupun profesi lain yang lebih banyak menggunakan komunikasi lisan untuk pekerjaannya.Â
Namun tips ini bisa diterapkan untuk seluruh umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Meskipun hanya berdiam diri di rumah saja. Lantas mengapa tidak menjaga kesehatan mulut saat berpuasa?
Tidak ada yang rugi dalam menjalankan perawatan gigi dan mulut. Justru kita akan mendapatkan banyak manfaatnya.
Kita terbiasa untuk menjaga pola hidup yang sehat. Investasi jangka panjang agar memiliki gigi sehat sampai tua nanti.
Memberikan rasa senang dan nyaman pada orang-orang sekitar yang berinteraksi dengan kita. Tidak akan dihindari hanya karena permasalahan bau mulut.
Selain itu, kesehatan mulut menambah tingkat percaya diri seseorang. Tak malu tertawa atau tersenyum yang memperlihatkan gigi karena giginya putih dan mulutnya wangi.Â
Lebih percaya diri saat berkenalan dengan orang lain. Mau untuk menyapa terlebih dahulu. Senang berbincang dengan orang lain tanpa ada kekhawatiran pada area mulut yang terlihat dan tercium oleh lawan bicara kita.
Menjaga kebersihan adalah sebagian dari iman. Termasuk dalam menjaga kebersihan mulut di bulan suci Ramadan.