Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menu Favorit Buka Puasa Selama Menjadi Anak Kost

22 Maret 2024   22:34 Diperbarui: 22 Maret 2024   22:38 1305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sajian buka puasa ala anak kost. (Dok.Pribadi/Siska Fajarrany)

Problematika anak kost ternyata banyak sekali. Mulai dari merasakan kesepian, bosan, rindu keluarga, harus hidup hemat, sampai urusan memasang lampu sendirian. 

Selama 9 tahun menjadi anak kost. Dari tahun 2015 sampai saat ini, salah satu pertanyaan yang terus mengusik menjelang tidur adalah "Besok makan apa ya?".

Lagi-lagi hanya ayam geprek yang jadi pilihan. Hanya dengan 10 ribu rupiah saja, perut kenyang karena dapat menambah nasi sepuasnya. Belum lagi dapat minum air gratis sepuasnya.

Terkadang, momentum seperti itu menjadi bahan candaan bersama temana. Ketika teman seangkatan sudah sibuk dengan pertanyaan, "Besok masak apa ya buat suami atau anak?". Segelintir anak kost yang masih berjuang sendirian masih sibuk dengan pertanyaan terkait makan apa lagi esok hari.

Apalagi pada saat momentum bulan suci Ramadan. Kehangatan kebersamaan dengan keluarga adalah yang paling dirindukan. Mulai dari berburu takjil, menyiapkan sajian untuk buka puasa, dan makan sahur bersama.

Tidak hanya kehangatan keluarga, anak kost yang tidak bisa pulang karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan, hanya bisa termenung melihat teman-temannya ikut dalam acara buka bersama. Senyum sumringah dan canda tawa terekam jelas dalam setiap story Instagram teman-teman.

Terkadang, hal tersebut malah mengundang rasa rindu yang semakin dalam. Ingin segera pulang ke kampung halaman. Setiap hari melihat kalender. Menantikan hari libur cuti bersama.

Berlarut-larut dalam kesedihan karena merasa sepi dan bosan, tidak akan mengurangi masalah. Justru malah menambah masalah baru. Cenderung menjadi malas melakukan aktivitas. Sampai jatuh sakit karena pikiran-pikiran negatif yang terus menghantui.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan anak kost agar tetap merasakan esensi bulan suci Ramadan adalah dengan mempersiapkan sajian berbuka puasa seperti saat di rumah. Memasak sajian-sajian praktis yang biasa dimasak oleh Mamah di rumah. Memang rasanya tidak akan persis sama. Setidaknya ada semangat dan antusias dalam berbuka puasa.

Anak kost biasanya lebih kreatif dalam membuat kreasi makanan. Apalagi jika didukung dengan fasilitas yang memadai. Mulai dari alat masak yang kumplit, hingga lemari pendingin untuk menyimpan bahan makan.

Meski begitu, anak kost yang minim fasilitas memasak juga selalu saja ada idenya. Keterbatasan fasilitas tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak berkreasi. Apalagi demi alasan hemat dan merasakan masakan rumahan.

Bahan-bahan takjil es buah ala anak kost. (Dok.Pribadi/Siska Fajarrany)
Bahan-bahan takjil es buah ala anak kost. (Dok.Pribadi/Siska Fajarrany)

Tidak hanya sajian untuk buka puasa saja. Anak kost juga dapat membuat takjil es buah dengan harga yang super ekonomis. Tentunya dengan proses pembuatan yang sangat mudah.

Saya pribadi biasanya membeli buah potong dari supermarket terdekat atau bahkan tukang buah potong yang lewat. Hanya dengan kisaran harga 5 sampai 15 ribu saja, anak kost mendapatkan potongan buah berbagai macam. Mulai dari pepaya, melon, semangka, dan buah naga.

Setelah itu tinggal disatukan saja dengan sirup manis botolan yang dijual di supermarket. Lebih lengkap lagi jika ditambahkan dengan es batu.

Nah, untuk anak kost yang akrab dengan tetangga kostan lainnya, bisa menghemat budget membuat es buah secara kolektif. Hanya bermodal membeli sirup, buah potong, kental manis, jelly, dan es batu saja, sajiah es buah super segar sudah bisa dinikmati. Bahkan stok bahan-bahannya bisa memenuhi 30 hari puasa Ramadan.

Tak hanya sajian yang segar-segar saja, anak kost juga terbiasa kreatif menyiapkan makanan pokok untuk mengisi perut. Biasanya anak kost memilih untuk memasak lauk instan saja. Seperti telur, sarden, nugget, sosis, sarden, dan frozen food lainnya.

Es buah ala anak kost. (Dok.Pribadi/Siska Fajarrany)
Es buah ala anak kost. (Dok.Pribadi/Siska Fajarrany)

Saya punya pengalaman memasak frozen food hanya bermodal rice cooker saja. Pengalaman pada zaman masih menjadi Mahasiswa. Saking kreatifnya, alat memasak nasi disulap menjadi sebuah kompor listrik. 

Hasilnya tetap enak. Meskipun patut dipertanyakan sehat atau tidaknya makanan yang dibuat. Tentunya merusak rice cooker karena digunakan tidak sesuai dengan seharusnya.

Bersyukur tahun ini saya sudah bisa membeli panci listrik. Sangat membantu untuk memasak yang instan-instan saja. Untuk anak kost yang mageran tapi ingin merasakan masakan rumahan, panci listrik adalan solusinya. 

Tetap ingat untuk harus memilih panci listrik yang sudah berstandar SNI ya! Demi keamanan, keselamatan, dan kesehatan anak kost.

Tidak hanya makanan cepat saji saja, anak kost juga bisa berkreasi membuat sajian sup dengan kuah yang lezat. Pilihan isinya beragam. Mulai dari kol, wortel, sawi, dan sayuran lainnya. Lebih mantap lagi digabungkan dengan tahu dan sosis ayam. Semakin lengkap untuk berbuka puasa.

Berbagai resep yang bisa anak kost tiru banyak sekali berseliweran di Google, TikTok, dan YouTube. Anak kost dapat mencarinya. Lalu menyesuaikan dengan budget yang dimiliki. Tidak hanya budget, pertimbangan selera dan fasilitas yang mendukung.

Selama 9 tahun melewati bulan Ramadan sebagai anak kost, saya tidak pernah merasa lelah atau bahkan bosan. Ya meski terkadang kesedihan menghampiri karena tidak bisa melewati Ramadan bersama keluarga dan teman-teman terdekat. Namun kesedihan tidak menjadi alasan untuk menghilangkan rasa senang dalam menyambut dan menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan.

Dengan menyiapkan sajian berbuka puasa dengan penuh niat, sebagai bentuk rasa senang dalam menyambut bulan suci Ramadan. Begitupula bagi anak kost. Tidak ada alasan untuk bermalas-malasan pada saat menjelang berbuka. Apalagi sampai telat bangun sahur. 

Nikmati, jalani, dan syukuri. Sambut dan jalani ibadah puasa di bulan suci Ramadan dengan penuh antusias dan rasa senang tak terhingga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun