Promo Ramadan bertebaran di mana-mana. Mulai dari mall besar, toko-toko di pasar, sampai toko online di berbagai e-commerce. Jiwa ingin berbelanja semakin bergejolak. Apalagi melihat promo Ramadan dengan diskon besar-besaran yang tidak masuk akal. Mulai dari diskon 10% sampai 80%. Adapula yang menerapkan diskon buy one get one.
Menarik sekali melihat promo Ramadan yang ramai di mana-mana. Berbagai keterangan promo Ramadan menggantung menghiasi toko. Tempelan promo diskon di setiap etalase toko. Bagi-bagi voucher di setiap toko online.
Rasanya selalu ingin masuk dalam kerumunan orang-orang yang sedang berburu promo Ramadan. Seperti mencari harta karun dalam tumpukan barang-barang promo yang ditumpuk dalam sebuah bak.
Suasana semakin ramai dengan suara pelayan toko yang menarik perhatian orang-orang yang berlalu-lalang. Suaranya yang terdengar keras memakai pengeras suara, membuat semua orang yang melintas langsung menolehkan ke arah sumber suara.
Di satu sisi, ingin sekali ikut berburu promo Ramadan. Dengan dalih kapan lagi mendapatkan momentum diskon gede-gedean. Apalagi untuk merek-merek tertentu yang harga normalnya tidak pernah terjangkau oleh pemasukan gaji UMR.Â
Namun di satu sisi juga, berbagai kebutuhan harus dipenuhi. Mengingat di bulan Ramadan, banyak pengeluaran baru yang biasanya tidak pernah tercatat di bulan-bulan sebelumnya. Mulai dari sajian buka puasa dan sahur, acara buka bersama di luar, sampai berburu takjil.
Sebelum tergiur dengan promo Ramadan, pastikan untuk memenuhi kebutuhan primer terlebih dahulu. Dikutip dalam kompas.com, kebutuhan primer adalah kebutuhan utama yang harus dipenuhi supaya manusia dapat mempertahankan hidupnya. Biasanya, kebutuhan primer juga sering disebut dengan istilah lain, yaitu kebutuhan pokok.Â
Secara mendasar, kebutuhan primer adalah kebutuhan paling mendasar manusia dalam mempertahankan hidup secara layak, sehingga harus dipenuhi. Manusia tidak bisa bertahan hidup tanpa dipenuhi kebutuhan primernya. Jika tidak terpenuhi, maka seseorang akan mengalami kesulitan.Â
Sebelum memenuhi kebutuhan sekunder atau bahkan tersier, pastikan untuk memenuhi kebutuhan primer terlebih dahulu. Lebih sederhana jika dianalogikan untuk memprioritaskan membeli sesuatu yang memang menjadi sebuah kewajiban dan harus demi mampu bertahan hidup.
Secara teori, kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia meliputi sandang, pangan, dan papan. Ketiga istilah ini sering kita dengar saat masih menempuh pendidikan di Sekolah Dasar. Sandang yang berarti pakaian. Pangan adalah sumber makanan manusia. Sedangkan pangan adalah tempat tinggal untuk berteduh.
Perubahan lingkungan, menambah kebutuhan primer yang wajib dipenuhi manusia. Di era sekarang, kebutuhan manusia sudah tidak lagi hanya berpatok pada urusan sandang, pangan, dan papan saja. Ada kebutuhan-kebutuhan baru yang jika tidak terpenuhi membuat seseorang menjadi terhambat dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya.
Selain itu, kebutuhan seseorang akan berbeda dengan kebutuhan orang lain. Banyak faktor yang mempengaruhi. Mulai dari backround pekerjaan, tempat tinggal, keluarga, circle pertemanan, dan aktivitas sehari-harinya.
Misalnya saja, bagi seorang atlet sepak bola, sepatu bola adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi untuk menunjang pekerjaannya. Baik itu untuk bertanding atauapun untuk berlatih. Jika sepatu bolanya rusak dan tidak bisa lagi dipakai, maka ia akan mengalami kesulitan karena tidak punya atribut untuk bertanding.
Berbeda dengan seseorang yang berprofesi sebagai pegawai kantoran. Sepatu sepak bola tidak menjadi kebutuhan primer. Tidak memiliki sepatu bola, sama sekali tidak mengganggu aktivitasnya. Sepatu bola bisa masuk pada kategori sekunder atau bahkan tersier.
Gambaran tersebut membuktikan bahwa kebutuhan seseorang tidak bisa dipukul rata. Kita bisa menganggap bahwa sebuah barang tergolong pada barang tidak penting dan tidak ada kegunaannya. Namun berbeda dengan orang lain yang tidak bisa menjalankan aktivitas sehari-harinya tanpa keberadaan barang tersebut.
Nah, dengan adanya promo Ramadan, alangkah bijaknya jika dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan primer. Bisa menghemat budget yang sudah ditargetkan sebelumnya. Lalu mengalokasikan dana sisa untuk kebutuhan lainnya yang mungkin bisa datang secara mendadak.
Jangan sampai promo Ramadan membuat lapar mata sampai membeli barang-barang yang tidak diperlukan sama sekali. Hanya dengan alasan "Mumpung murah" yang malah menambah masalah baru. Mulai dari kebingungan menyimpan barang belanjaan di mana karena sudah tidak ada space penyimpanan yang kosong. Sampai menyesal karena membeli barang yang tidak berfaedah.
Manfaatkan promo Ramadan hanya untuk memenuhi kebutuhan primer saja. Mulai menganalisis kebutuhan primer apa saya yang sudah habis dan harus segera dipenuhi. Dengan begitu, kita bisa memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan kebutuhan primer dengan harga diskon melalui promo Ramadan yang tersedia.
Penulis sendiri sudah menerapkan prinsip ini sejak lama. Tidak hanya untuk promo Ramadan. Tetapi juga pada promo-promo lainnya. Seperti promo tahun baru, natal, dan promo akhir tahun.
Dengan menerapkan prinsip ini, kita akan fokus pada kebutuhan yang memang harus kita penuhi saja. Sehingga tidak berakhir menyesal karena membeli barang-barang di luar list seharusnya.
Beberapa hari yang lalu, saya pergi ke acara buka puasa bersama teman yang tempatnya ada di sebuah mall. Untuk bisa sampai ke tempat makan, harus melewati berbagai barang-barang yang sedang didiskon dengan promo Ramadan gede-gedean. Antusias para pengunjung terlihat ramai. Mengelilingi bak tumpukan baju yang diobral dengan harga fantastis.
Mulai tergoda dengan tulisan harga fantastis yang tertera menggantung. Ingin rasanya ikut masuk dalam kerumunan. Mengingat memang belum membeli baju bedug juga. Namun, kembali lagi pada prinsip yang sudah diterapkan sejak dulu. Membeli sesuatu bukan karena tergiur harga promo, melainkan karena memang perlu untuk dibeli.
Setelah buka bersama, saya teringat bahwa ada beberapa skincare yang habis. Bagi saya, skincare tertentu menjadi sebuah kebutuhan primer. Seperti lip balm yang berguna untuk melembabkan bibir. Apalagi saat menjalankan ibadah puasa, bibir selalu terasa kering. Maka lip balm menjadi salah satu kebutuh primer yang wajib dipenuhi.
Selain lip balm, micellar water yang berguna untuk membersihkan make up di wajah juga habis. Lagi-lagi termasuk pada kebutuhan primer karena setiap hari berangkat bekerja memakai make up. Jika make up tidak dibersihkan oleh micellar water, siap-siap wajah akan dipenuhi jerawat saat bangun dari tidur.
Daripada membeli barang yang masih ada atau bahkan tidak penting-penting amat, saya melimpir ke salah satu toko kesehatan dan kecantikan. Mencari-cari skincare yang akan saya beli. Betapa bahagianya melihat etalase dipenuhi dengan harga promo yang tertera.Â
Senyum sumringah setelah keluar dari toko tersebut sambil menenteng belanjaan. Membeli dua item, yaitu lip balm dan micellar water hanya dengan harga total 40 ribu saja. Jika pakai harga normal, bisa mengeluarkan uang sampai dua kali lipat.
Nah, itulah cerita penulis dalam memanfaatkan promo Ramadan. Pastikan untuk memanfaatkan dengan bijak. Jangan sampai menyesal karena sudah lapar mata membeli barang apapun dengan sembrono. Selamat berburu promo Ramadan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H