Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Serial "Cinta Pertama Ayah", Perjuangan Seorang Ayah untuk Anaknya

11 Maret 2024   12:09 Diperbarui: 11 Maret 2024   12:55 2077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serial Cinta Pertama Ayah di Vidio (2024). (Sumber: vidio.com)

Alhasil, hanya netizen yang dapat merubah keadaan. The power of netizen menjadi senjata terakhir untuk dapat menjatuhkan pelaku. Pelaku dapat lolos di mata hukum, tetapi tak bisa lolos dari sanksi sosial yang diberikan masyarakat.

Yang tak kalah menarik dari serial ini adalah karakter Putri yang berbanding terbalik dengan Amara. Secara tidak sadar serial ini membuat penonton menaruh simpati pada karakter Putri.

Putri cenderung dikesampingkan dan dituntut untuk memahami keadaan m ia dewasa sebelum masanya. Mengesampingkan egonya demi kepentingan bersama. Apalagi kasus kakaknya sendiri yang begitu besar dan memberikan luka besar.

Karakter Putri yang diperankan oleh Nurra Datau berhasil mencuri perhatian penonton. Nurra Datau menggambarkan seorang adik yang cenderung membengkak karena merasa tersisihkan di keluarga sendiri. Gayanya yang tomboi dan karakter yang berani menjadi benteng terdepan untuk membela keluarganya diperankan begitu apik oleh Nurra Datau.

Penonton dibikin penasaran oleh Nurra Datau. Semakin ingin melihat akting dalam peran yang lebih beragam lagi. Apalagi sudah dapat dipastikan bahwa Nurra Datau terlibat film Dua Hati Biru yang akan tayang di bioskop pada April 2024. Keberhasilannya dalam serial Cinta Pertama Ayah membuat dirinya banyak dinantikan dalam berbagai film ataupun serial.

Serial Cinta Pertama Ayah di Vidio (2024). (Sumber: vidio.com)
Serial Cinta Pertama Ayah di Vidio (2024). (Sumber: vidio.com)

Karakter lainnya pun memiliki kualitas akting yang mumpuni. Yasmin Napper kembali bersinar setelah berhasil dalam film 172 Days. Begitu pula orangtua Amara yang diperankan oleh aktor senior, Teuku Rifnu Wikana dan Rianti Cartwright. Keduanya mencerminkan orangtua yang hancur melihat masa depan anaknya direnggut paksa oleh orang tak bertanggungjawab.

Dwi Sasono dan Ersa Mayori pun tak kalah kerennya memerankan karakter sebagai orangtua dari Stefan dan Suzie. Dwi Sasono yang berapi-api dalam membela anaknya sendiri. Segala upaya ia lakukan demi menyelamatkan putra kesayangannya.

Saya rasa, yang kurang dari serial ini hanyalah terdapat pada karakter si pihak kepolisian saja. Cenderung terlalu dibuat-buat dan terlihat memaksakan. Apalagi ketika pihak polisi kalah start dalam menginvestigasi kasus Amara. Masa iya Ayah Amara lebih dulu mendapatkan rekaman CCTV dibandingkan polisi. Polisi dibuat seperti pihak berwenang yang terlalu bodoh untuk menjalankan tugasnya.

Selebihnya, serial ini sangatlah layak untuk ditonton. Penonton tidak dibuat percuma mengikuti sampai delapan episode. Kemampuan akting para pemain utama yang penting untuk alur cerita sangat layak untuk diberi apresiasi.

Jika kamu tertarik menonton serial Cinta Pertama Ayah, bersiaplah untuk merasakan sensasi teka-teki. Penonton akan dilibatkan untuk menangkap langsung siapa pelaku utama yang melakukan kekerasan seksual pada Amara. Setiap episode, penonton semakin penasaran sekaligus bingung. Semuanya memiliki indikasi yang bisa menyudutkan sebagai pelaku utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun