Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Dunki", Lika-Liku Imigran Gelap

9 Maret 2024   06:00 Diperbarui: 9 Maret 2024   06:21 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan Film Dunki. (Sumber: Red Chillies Entertaiment, Jio Studios, dan Rajkumar Hirani Films via kapanlagi.com) 

Notifikasi bahwa film Dunki tayang di Netfilx sudah muncul dari beberapa bulan yang lalu dan membuat saya senyum-senyum sendiri. Sudah otomatis saya masukkan dalam daftar tontonan.

Meski ternyata, waktu yang pas untuk menonton film Dunki baru bisa diluangkan beberapa hari yang lalu hehe. Barulah setelah itu saya memutuskan untuk membuat review ini. Tentunya dengan tujuan memberikan rekomendasi dan hiburan kepada para pembaca setia Kompasiana.

Film ini menceritakan tentang kisah para imigran gelap dari India yang bertujuan ke London. Tentunya bertujuan untuk mengadu nasib dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Manu Randhawa adalah gadis India yang pemberani dan penuh semangat. Pahit manisnya kehidupan sudah ia lewati. Sampai akhirnya ia harus kehilangan rumah yang selama ini ia tempati dan hidup di sebuah paviliun sederhana di depan rumahnya dulu. 

Manu bersama temannya Bunggu dan Balli yang tinggal di desa Laltu, bercita-cita untuk pergi ke London. Memiliki persamaan nasib yang melarat menjadi dasar bersatunya mereka untuk menghalalkan segala cara demi pergi London.

Bukannya berangkat ke London, mereka malah kena tipu oleh pihak agensi imigran gelap. Uang yang mereka simpan sebagai jaminan musnah tanpa jejak dan menghilang dengan sia-sia.

Di tengah-tengah keputusasaan, muncullah Hardy. Hardy adalah seorang perwira angkatan darat yang berniat mencari seseorang di desa Laltu. Ternyata orang yang dicari Hardy adalah kakak dari Manu. 

Hardy hendak mengucapkan terima kasih atas pertolongan dan bantuan dari Kakak Manu. Ia juga ingin mengembalikan barang-barang milik Kakak Manu. Sayangnya, orang yang dicarinya sudah meninggal dunia. Hanya tersisa orang tuanya, anak, istri, dan adik perempuannya itu.

Meski begitu, Hardy tetap ingin berbalas budi atas kebaikan Kakak Manu. Sehingga ia memutuskan untuk membantu Manu dan teman-temannya untuk dapat berangkat ke London.

Salah satu cara yang harus ditempuh adalah dengan belajar bahasa Inggris. Hardy mengajak Manu dan teman-temannya untuk mengikuti kursus bahasa Inggris.

Memang tidak mudah untuk dapat fasih berbahasa asing. Apalagi mereka dikejar waktu ujian wawancara sebagai persyaratan untuk dapat ke luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun