Bohong rasanya jika sepasang kekasih tidak menyimpan harapan pada hubungan itu. Menjalin hubungan sama dengan menyimpan dan memperpanjang pengharapan.
Pertengkaran dan perpisahan sering terjadi karena salah satu pihak merasa tidak dipenuhi harapan dan keinginannya. Tak jarang merasa dirinyalah yang selalu berusaha untuk memenuhi harapan pasangannya seorang diri.
Maka dari itu, sangat perlu keduanya untuk mengetahui harapan masing-masing. Seolah saling bertukar pertanyaan, "Mau di bawa ke mana hubungan kita?"Â dan "Apa keinginan dalam hubungan ini?"
Dengan menjawab pertanyaan itu, pasangan akan saling tahu. Jika saling menyayangi, tak ada alasan untuk tidak memenuhinya.Â
Jika belum sanggup memenuhi dalam waktu dekat, tinggal diutarakan untuk memohon kesabaran dan doa agar segera mencapai kebahagiaan bersama.
Mirisnya, seseorang berusaha untuk mengutarakan, memperlihatkan, dan menyampaikan rasa sayang, kasih, serta cintanya kepada pasangan. Namun sayangnya, segala upaya itu tidak tersampaikan dengan baik kepada pasangannya. Karena bukan itu yang diinginkan oleh pasanganmu.
Seseorang menunjukkan kesungguhannya dengan bekerja keras demi mencapai keadaan ekonomi stabil di masa depan. Namun sayangnya, sang pasangan merasa tidak dijadikan tujuan dalam segala kerja kerasnya itu karena tidak pernah merasa dilibatkan.Â
Padahal cukup dengan meluangkan waktu untuk berbagi cerita masing-masing. Sebentar saja menciptakan ruang untuk saling menjawab harapan masing-masing.
Bukankah tujuan hubungan adalah untuk saling membahagiakan? Lantas mengapa masih merawat ego masing-masing? Mau sampai menyesal karena kehilangan akibat lupa merawat hubungan?
Mengutip kata-kata BJ Habibie, bahwa "Tidak ada hubungan tanpa aturan. Jika ingin bebas, tetaplah sendiri."