Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Sibuk Berjuang, tapi Lupa Merawat

2 Maret 2024   06:30 Diperbarui: 2 Maret 2024   06:31 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hubungan yang saling melibatkan pasangan dalam tujuan hidup. (Sumber: Shutterstock via kompas.com) 

Hmm, nampaknya hubungan yang sehat tidak akan terjadi saling tuduh menuduh apalagi merasa timpang sebelah terkait effort dalam sebuah hubungan. Usaha yang dilakukan dalam sebuah hubungan adalah bentuk merawat hubungan itu.

Terkadang, banyak pasangan di luar sana yang memutuskan berpisah atau bahkan harus berakhir kehilangan karena lupa untuk merawat hubungan itu. Sebuah komitmen yang dibangun bersama-sama tetapi perlu dirawat meskipun sudah dalam ikatan yang bertahun-tahun lamanya.

Itulah akibatnya banyak pasangan yang sudah berhubungan bertahun-tahun, lalu tiba-tiba harus putus di tengah jalan. Terkadang mereka terlalu sibuk berjuang, tetapi lupa untuk merawat.

Berjuang untuk mencapai tujuan bersama memang membutuhkan waktu dan usaha yang tidak mudah. Apalagi untuk pasangan yang bertujuan membangun mahligai rumah tangga.

Banyak sekali persiapan yang perlu mereka lakukan. Mulai dari kesiapan mental, finansial, sampai kesiapan keluarga masing-masing.

Berjuang memang salah satu bentuk untuk merawat hubungan. Seperti laki-laki yang memberikan pesan singkat sewaktu pulang kerja, "Aku capek baru pulang. Istirahat dulu ya!"

Mungkin untuk beberapa kasus, perempuan akan memahami keadaan itu. Mencoba menjadi mahkluk pengertian yang memaklumi keadaan tersebut.

Namun lain halnya jika ia memang merasa membutuhkan peran pasangannya pada waktu tertentu. Tak jarang mereka akan merasa menjadi satu-satunya yang memaklumi keadaan. Sedangkan pasangan sendiri tak mencoba untuk melakukan hal yang sama.

Dalam keadaan seperti itu, jangan sampai melemparkan kode-kode dalam media sosial dengan harapan si doi akan peka. Berada dalam sebuah hubungan bukanlah sebuah aktivitas kepramukaan yang harus memecahkan sandi.

Kita perlu berkata jujur dan mengutamakan keinginan yang harus dilakukan oleh pasangan kita. Misalnya meminta untuk ditemani telponan atau sekadar membutuhkan pendengar yang baik.

Berangkat dari situlah, sang pasangan akan mulai peka dan merasa bahwa kekasihnya sedang membutuhkan kehadirannya. Sejak saja itu seharusnya doi akan lebih sering menyempatkan waktu luangnya untuk sekadar bertanya, "Kamu baik-baik saja?" "Hari ini ngapain aja?" "Ada cerita apa hari ini?" dan pertanyaan sederhana lainnya sebagai bentuk kepedulian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun