Di tahun 2024 ini, entah mengapa menjadi tertarik menonton film horor. Padahal sebelumnya tidak terlalu minat mengikuti genre yang sering membuat susah terlelap di malam hari.
Kualitas film horor Indonesia terus mengalami perkembangan. Antusias penonton menjadi salah satu alasan banyaknya pekerja seni dalam dunia film memutuskan untuk konsentrasi pada genre ini.
Jika dulu, film horor identik dengan film orang dewasa karena kerap kali memperlihatkan adegan 21 tahun ke atas. Kini stigma itu sudah terhapus. Para pekerja seni di dunia film merubah pandangan tersebut.
Film horor sudah bisa diikuti oleh siapapun. Tidak hanya remaja dan orang dewasa, bahkan film horor untuk anak-anak pun sudah bermunculan dengan kualitas yang baik.
Mungkin salah satu indikator mengapa saya jadi tertarik mengikuti film horor karena alasan tersebut. Apalagi usai menonton film-film horor yang ternyata memberikan cerita segar.Â
Film horor Indonesia saat ini tidak hanya tentang rumah angker ataupun tempat angker lainnya. Wujud hantunya pun beragama. Tidak lagi hanya perempuan berjubah putih dengan rambut panjang terurai.
Apalagi dengan penamaan yang begitu terlihat memaksakan. Seperti setan gayung dan penamaan hantu lainnya yang terkadang bikin geleng-geleng kepala.
Menariknya lagi, film horor Indonesia kini sudah mulai mencampurkan dengan unsur thriller. Sutradara begitu berani menampilkan adegan horor yang berdarah-darah. Bak film zombie yang memangsa manusia.
Adegan mencabik-cabik tubuh manusia sampai organ tubuhnya ke luar dan banjir darah. Wih, film horor semakin bertambah ngeri jika dicampurkan dengan adegan seperti itu.
Namun ternyata, di tahun 2024 ini, ada film horor yang baru saja rilis. Seolah membuktikan bahwa film horor yang hanya fokus menampilkan adegan mistis saja sudah sangat mampu membuat penonton ketakutan bukan main.
Sejujurnya, pertama kali menonton trailernya saja sudah sangat membekas dalam ingatan. Bahkan penggalan dialog khasnya begitu terngiang-ngiang di telinga dalam beberapa hari.
Saya tidak ingat kapan pastinya pertama kali menonton trailer film horor itu. Yang pasti, saat itu hendak menonton film terbaru di bioskop. Seperti biasa, sebelum film tayang, penonton disuguhkan trailer film yang akan tayang segera.
Nah, salah satu trailer film yang diputar adalah film Munkar. Untuk pertama kalinya, saya langsung ketakutan melihat sepenggal adegan film horor meski hanya lewat trailernya saja.
Berangkat dari situlah, saya yakin untuk menanti tanggal rilis film Munkar. Sepertinya film Munkar adalah satu-satunya film horor yang membuat saya penasaran bukan main. Saya sangat menunggu penuh antusias.
Saking antusiasnya, saya benar-benar tidak mau mencari tahu terlebih dahulu terkait film ini. Apalagi sampai menonton review-nya di YouTube ataupun membaca review penonton di kolom komentar media sosial.Â
Terkadang, jika mencari tahu terlebih dahulu tentang film yang akan ditonton, malah berakhir tidak sesuai harapan. Atau bisa juga malah jadi hilang rasa penasarannya. Saya benar-benar ingin menikmati film Munkar dengan rasa penasaran yang sudah saya bangun sejak menonton trailernya.
Film Munkar sudah rilis pada tanggal 07 Februari 2024. Momentumnya begitu tepat karena rilis menjelang libur panjang Imlek. Biasanya, bioskop akan ramai pengunjung di hari tanggal merah atu cuti bersama.
Meski begitu, tak mudah bagi film Munkar dapat mendapatkan studio dan jadwal yang banyak di bioskop. Film Munkar harus bersaing dengan film lainnya yang tayang di tanggal yang sama.
Para pesaingnya pun memiliki antusias penonton yang cukup tinggi. Penonton tinggal menyesuaikan dengan genre yang diminati.
Saat ini, sedang tayang dua film drama komedi yang menyuguhkan latar cerita yang berbeda. Mulai dari konflik rumah tangga, sampai komedi horor yang sudah tembus 1 juta penonton.
Film Munkar pun harus bersaing dengan film horor Kereta Berdarah yang sudah tayang dari awal bulan Februari. Meski sudah mulai turun layar, tetapi Kereta Berdarah menyuguhkan cerita yang berbeda karena menyatukan dengan unsur thriller survival.
Salah satu kepercayaan diri dari film Munkar adalah sang sutradara yang di tahun sebelumnya berhasil menyuguhkan film horor yang cemerlang. Masih ingat dengan film Siksa Neraka? Ya, film yang tayang di akhir tahun 2023 benar-benar menyiksa dan bikin tobat netizen. Kabarnya, ada seorang banci yang akhirnya memutuskan taubat dan kembali menjadi pria sejati.
Anggy Umbara adalah sosok luar biasa dari keberhasilan film Siksa Neraka. Kali ini, Anggy menawarkan film horor berbeda yang sama sekali tak menampilkan adegan berdarah-darah.
Lagi-lagi, Anggy kental memberikan nuansa agama Islam untuk film horornya. Seperti film Siksa Neraka yang merupakan gambaran neraka dari agama Islam. Film Munkar pun menyuguhkan cerita dari umat Islam.Â
Dalam film Siksa Neraka, Anggy sangat yakin untuk menggaet aktor muda. Salah satunya Keisha Alvaro dan Ratu Sofya yang sukses dalam sinetron Dari Jendela SMP (DJS) yang tayang di SCTV. Menariknya, Anggy sepertinya melihat potensi dari pemeran sinetron DJS ini. Karena dalam film Munkar pun, ia mempercayakan pada pemeran sinetron itu.
Tak tanggung-tanggung, Anggy memberikan kesempatan kepada dua aktor muda yang namanya melejit lewat sinetron DJS. Ratu Sofya lagi-lagi diajak bergabung dalam projek film horor terbarunya. Dan kini ada Saskia Chadwick yang diberi kesempatan untuk membuktikan kualitas aktingnya.Â
Tantangan besar sekaligus tanggung jawab besar bagi Anggy untuk dapat memenuhi ekspektasi penonton. Apalagi para penggemar film Siksa Neraka yang ingin menyaksikan film horor yang memuaskan lagi. Penonton pun ingin melihat bahwa keputusan Anggy untuk menggaet para aktor muda adalah keputusan yang tepat.
Film Munkar adalah cerita rakyat berasal dari Jawa Timur. Tepatnya dari Lamongan. Mungkin orang asli Jawa Timur pernah mendengar cerita hantu Herlina.
Hantu Herlina banyak dibicarakan oleh konten kreator yang fokus menayangkan konten horor. Kesimpangsiuran cerita hantu Herlina pun beragam. Namun pada intinya, Herlina adalah santriwati di Lamongan yang meninggal karena kecelakaan dan dihidupkan kembali oleh orang tuanya untuk balas dendam di pesantrennya itu. Konon katanya, Herlina kerap mendapatkan perlakuan tidak pantas dari teman-temannya bahkan gurunya di pesantren.
Secara garis besar, film Munkar pun menceritakan hantu Herlina yang sering dibicarakan di Jawa Timur. Herlina baru satu bulan di pesantren itu.
Herlina dipaksa oleh orang tuanya untuk nyantren demi merubah perilakunya. Tidak mudah bagi Herlina beradaptasi di lingkungan yang baru. Apalagi kehidupan di pesantren sangat berbeda dengan kegiatan sehari-harinya.
Herlina harus disiplin mematuhi waktu dan aturan yang ada. Mulai dari kegiatan beribadah dan sekolah.Â
Meski begitu, Herlina tetap berusaha untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya. Ia berusa untuk bisa menyelesuaikan dengan para santriwati dan aturan yang berlaku.
Saat hendak melaksanakan tadarus subuh, Herlina ketiduran di kamarnya. Sehingga ia tidak mengikuti kegiatan tadarus subuh.Â
Kelalaian Herlina berdampak pada seluruh santriwati. Mereka terkena hukuman karena tidak mengingatkan Herlina untuk bergabung tadarus subuh. Mereka diberikan hukuman dengan membersihkan pesantren.
Para santriwati semakin membenci Herlina. Mereka tidak mau memahami bahwa Herlina kesulitan untuk beradaptasi.Â
Obi dan kawan-kawannya adalah sekelompok santriwati yang paling tidak menyukai kehadiran Herlina. Menurut mereka, semenjak ada Herlina, mereka sering terkena omel oleh para pengajar di pondok pesantren.
Berniat ingin memberi pelajaran kepada Herlina, Obi dan teman-temannya menghampiri Herlina yang sedang ada di kamarnya. Aksi perundungan pun terjadi. Herlina dibuat tidak berdaya dan tak bisa lagi bertahan di pesantren itu.
Ia memutuskan lari sekencang-kencangnya untuk bisa pergi dari pesantren itu. Naas, Herlina malah tertabrak mobil.Â
Herlina dilarikan ke rumah sakit. Orang tuanya tidak terima karena kelalaian pihak pesantren yang mengakibatkan putri mereka celaka.Â
Satu minggu kemudian, Herlina kembali ke pesantren. Tentunya Obi dan teman-temannya yang melakukan perundangan kepada Herlina tempo lalu, merasa ketakutan karena khawatir Herlina mengadu ke para  pengajar.Â
Perilaku Herlina pun berubah. Dia menjadi lebih ramah tersenyum dan lebih disiplin mengikuti rangkaian kegiatan di pesantren. Bahkan, Herlina jadi pandai membaca Al-Qur'an yang padahal sebelumnya ia masih belajar membaca Iqro.
Kejanggalan demi kejanggalan pun semakin menjadi-jadi. Sampai akhirnya, satu persatu yang melakukan perundangan kepada Herlina mati mengenaskan. Menyimpan pernyataan besar apa yang sebenarnya terjadi pada pondok pesantren itu.
Latar cerita di pondok pesantren menjadi daya tarik film Munkar. Meski berada dalam lingkungan yang agamis, ternyata setan masih terus berusaha untuk menganggu umat manusia yang beriman kepada Tuhan.
Apalagi ketika hendak melaksanakan ibadah sholat wajib 5 waktu. Setan terus mengusik dan menganggu. Adegan tersebut paling epic dan berhasil bikin merinding.
Hebatnya, tidak perlu adegan berdarah-darah, film Munkar sudah memberikan suasana horor yang maksimal. Yang paling sempurna adalah audio selama adegan horor berlangsung. Penonton dibuat tidak ada jeda menyaksikan adegan yang seram.
Audio yang ditampilkan bukalah suara lengkingan perempuan yang biasa. Suara Herlina saat mengaji, berubah menjadi suara jin yang fasih membaca Al-Qur'an.Â
Selain itu, film Munkar membuktikan bahwa wujud hantu dalam film horor tidak perlu dibuat-buat. Sosok Herlina hadir dengan sorotan mata tajam saja sudah membuat penonton tak mau menatap matanya. Hanya dilengkapi dengan make up yang membuat tone wajah Herlina lebih pucat. Tak ada darah ataupun wajah mengerikan bak film horor pada umunya.
Keberhasilan sosok hantu Herlina berkat kepiawaian dari Ratu Sofya. Tanpa bantuan make up pun, tatapan mata dari Ratu Sofya sudah membuat merinding. Ratu berhasil menyampaikan keinginan sutradara bahwa film horor tak perlu adegan berdarah dan wujud hantu yang menyeramkan.
Dibandingkan dengan kualitas aktingnya di film Siksa Neraka, Ratu lebih berhasil membawa peran hantu dalam film Munkar. Saya yakin ke depannya Ratu Sofya akan banyak diberikan kepercayaan dalam film horor. Bahkan mungkin ia akan kembali berperan sebagai hantunya.
Debut Adhisty Zara di film horor pun sangat layak diapresiasi. Memerankan karakter Rannum sebagai santriwati baik hati dan kalem, berhasil ia bawakan dengan baik. Zara membuktikan bahwa ia bisa mendapatkan gelar sebagai aktor serba bisa. Sosok Zara yang ceria, yang sering ia tampilkan ke publik, sirna sudah setelah tampil menjadi santriwati yang solehah.
Pemeran pendukung lainnya pun tidak kalah menariknya. Saskia Chadwick dan peran yang merundung Herlina pun tampil memukau. Perundung yang sebenarnya mengerti agama. Mereka hanya kesal kepada Herlina karena tidak mampu beradaptasi meski sudah satu bulan lamanya.
Meski film Munkar sudah menampilkan suguhan meyakinkan dan menjanjikan mulai dari trailer sampai ke pertengahan cerita, penyelesaian konflik sama saja seperti film horor pada umumnya. Apalagi di lingkungan pesantren banyak tokoh agama yang memang sudah tinggi ilmu agamanya.
Mengingat film Munkar berasal dari cerita rakyat, mungkin memang penyelesaian konfliknya seperti itu. Dalam arti, hasil riset yang dilakukan oleh tim film Munkar memang seperti itu cara melepaskan hantu Herlina.
Keberanian Anggy Umbara dalam film Munkar sangat layak untuk diapresiasi. Anggy membuktikan film horor yang tidak perlu penambahan unsur lainnya pun sudah sangat horor.Â
Anggy menyulap adegan horor yang terkesan biasa, menjadi luar biasa. Seperti melihat para jemaah sholat dengan gerakan yang begitu cepat, sampai tersadar bahwa arah kiblat yang berubah-ubah. Adegan-adegan tersebut benar-benar bikin merinding.
Tidak perlu banyak memberikan alasan untuk meyakinkan para pembaca, film Munkar sangat layak untuk ditonton untuk siapapun. Penulis menyarankan untuk penonton yang tidak menyukai genre horor pun untuk memberikan diri mencoba pengalaman baru lewat Munkar.
Pastikan kamu bersiap dengan adegan horor di luar nalar yang dieksekusi dengan sempurna. Pastikan pula telingamu bersiap mendengar audio yang bikin merinding. Apalagi ketika mendengar ucapan salam dalam agama Islam, "Assalamualaikum". Semoga tidak terbayang-bayang sampai menjelang tidur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H