Debut Adhisty Zara di film horor pun sangat layak diapresiasi. Memerankan karakter Rannum sebagai santriwati baik hati dan kalem, berhasil ia bawakan dengan baik. Zara membuktikan bahwa ia bisa mendapatkan gelar sebagai aktor serba bisa. Sosok Zara yang ceria, yang sering ia tampilkan ke publik, sirna sudah setelah tampil menjadi santriwati yang solehah.
Pemeran pendukung lainnya pun tidak kalah menariknya. Saskia Chadwick dan peran yang merundung Herlina pun tampil memukau. Perundung yang sebenarnya mengerti agama. Mereka hanya kesal kepada Herlina karena tidak mampu beradaptasi meski sudah satu bulan lamanya.
Meski film Munkar sudah menampilkan suguhan meyakinkan dan menjanjikan mulai dari trailer sampai ke pertengahan cerita, penyelesaian konflik sama saja seperti film horor pada umumnya. Apalagi di lingkungan pesantren banyak tokoh agama yang memang sudah tinggi ilmu agamanya.
Mengingat film Munkar berasal dari cerita rakyat, mungkin memang penyelesaian konfliknya seperti itu. Dalam arti, hasil riset yang dilakukan oleh tim film Munkar memang seperti itu cara melepaskan hantu Herlina.
Keberanian Anggy Umbara dalam film Munkar sangat layak untuk diapresiasi. Anggy membuktikan film horor yang tidak perlu penambahan unsur lainnya pun sudah sangat horor.Â
Anggy menyulap adegan horor yang terkesan biasa, menjadi luar biasa. Seperti melihat para jemaah sholat dengan gerakan yang begitu cepat, sampai tersadar bahwa arah kiblat yang berubah-ubah. Adegan-adegan tersebut benar-benar bikin merinding.
Tidak perlu banyak memberikan alasan untuk meyakinkan para pembaca, film Munkar sangat layak untuk ditonton untuk siapapun. Penulis menyarankan untuk penonton yang tidak menyukai genre horor pun untuk memberikan diri mencoba pengalaman baru lewat Munkar.
Pastikan kamu bersiap dengan adegan horor di luar nalar yang dieksekusi dengan sempurna. Pastikan pula telingamu bersiap mendengar audio yang bikin merinding. Apalagi ketika mendengar ucapan salam dalam agama Islam, "Assalamualaikum". Semoga tidak terbayang-bayang sampai menjelang tidur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H