Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Munkar", Cerita Rakyat Jawa Timur yang Bikin Merinding

9 Februari 2024   08:00 Diperbarui: 9 Februari 2024   08:12 4062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan Film Munkar (2024). (Sumber: MD Pictures via voi.id)

Satu minggu kemudian, Herlina kembali ke pesantren. Tentunya Obi dan teman-temannya yang melakukan perundangan kepada Herlina tempo lalu, merasa ketakutan karena khawatir Herlina mengadu ke para  pengajar. 

Perilaku Herlina pun berubah. Dia menjadi lebih ramah tersenyum dan lebih disiplin mengikuti rangkaian kegiatan di pesantren. Bahkan, Herlina jadi pandai membaca Al-Qur'an yang padahal sebelumnya ia masih belajar membaca Iqro.

Kejanggalan demi kejanggalan pun semakin menjadi-jadi. Sampai akhirnya, satu persatu yang melakukan perundangan kepada Herlina mati mengenaskan. Menyimpan pernyataan besar apa yang sebenarnya terjadi pada pondok pesantren itu.

Latar cerita di pondok pesantren menjadi daya tarik film Munkar. Meski berada dalam lingkungan yang agamis, ternyata setan masih terus berusaha untuk menganggu umat manusia yang beriman kepada Tuhan.

Apalagi ketika hendak melaksanakan ibadah sholat wajib 5 waktu. Setan terus mengusik dan menganggu. Adegan tersebut paling epic dan berhasil bikin merinding.

Hebatnya, tidak perlu adegan berdarah-darah, film Munkar sudah memberikan suasana horor yang maksimal. Yang paling sempurna adalah audio selama adegan horor berlangsung. Penonton dibuat tidak ada jeda menyaksikan adegan yang seram.

Audio yang ditampilkan bukalah suara lengkingan perempuan yang biasa. Suara Herlina saat mengaji, berubah menjadi suara jin yang fasih membaca Al-Qur'an. 

Film Munkar (2024). (Sumber: mdentertaiment.com)
Film Munkar (2024). (Sumber: mdentertaiment.com)

Selain itu, film Munkar membuktikan bahwa wujud hantu dalam film horor tidak perlu dibuat-buat. Sosok Herlina hadir dengan sorotan mata tajam saja sudah membuat penonton tak mau menatap matanya. Hanya dilengkapi dengan make up yang membuat tone wajah Herlina lebih pucat. Tak ada darah ataupun wajah mengerikan bak film horor pada umunya.

Keberhasilan sosok hantu Herlina berkat kepiawaian dari Ratu Sofya. Tanpa bantuan make up pun, tatapan mata dari Ratu Sofya sudah membuat merinding. Ratu berhasil menyampaikan keinginan sutradara bahwa film horor tak perlu adegan berdarah dan wujud hantu yang menyeramkan.

Dibandingkan dengan kualitas aktingnya di film Siksa Neraka, Ratu lebih berhasil membawa peran hantu dalam film Munkar. Saya yakin ke depannya Ratu Sofya akan banyak diberikan kepercayaan dalam film horor. Bahkan mungkin ia akan kembali berperan sebagai hantunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun