Herlina dipaksa oleh orang tuanya untuk nyantren demi merubah perilakunya. Tidak mudah bagi Herlina beradaptasi di lingkungan yang baru. Apalagi kehidupan di pesantren sangat berbeda dengan kegiatan sehari-harinya.
Herlina harus disiplin mematuhi waktu dan aturan yang ada. Mulai dari kegiatan beribadah dan sekolah.Â
Meski begitu, Herlina tetap berusaha untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya. Ia berusa untuk bisa menyelesuaikan dengan para santriwati dan aturan yang berlaku.
Saat hendak melaksanakan tadarus subuh, Herlina ketiduran di kamarnya. Sehingga ia tidak mengikuti kegiatan tadarus subuh.Â
Kelalaian Herlina berdampak pada seluruh santriwati. Mereka terkena hukuman karena tidak mengingatkan Herlina untuk bergabung tadarus subuh. Mereka diberikan hukuman dengan membersihkan pesantren.
Para santriwati semakin membenci Herlina. Mereka tidak mau memahami bahwa Herlina kesulitan untuk beradaptasi.Â
Obi dan kawan-kawannya adalah sekelompok santriwati yang paling tidak menyukai kehadiran Herlina. Menurut mereka, semenjak ada Herlina, mereka sering terkena omel oleh para pengajar di pondok pesantren.
Berniat ingin memberi pelajaran kepada Herlina, Obi dan teman-temannya menghampiri Herlina yang sedang ada di kamarnya. Aksi perundungan pun terjadi. Herlina dibuat tidak berdaya dan tak bisa lagi bertahan di pesantren itu.
Ia memutuskan lari sekencang-kencangnya untuk bisa pergi dari pesantren itu. Naas, Herlina malah tertabrak mobil.Â
Herlina dilarikan ke rumah sakit. Orang tuanya tidak terima karena kelalaian pihak pesantren yang mengakibatkan putri mereka celaka.Â