Meski Galih terkesan jahat pada Ratna, tetapi sebenarnya Ratna lah yang sudah sangat mengecewakan Galih. Ratna menuruti permintaan Ayahnya untuk tinggal di Yogyakarta dengan dalih akan melanjutkan studinya. Tetapi nyatanya malah menikah dengan laki-laki lain.
Memang tidak diceritakan secara gamblang kisah kehidupan Ratna selama di Yogyakarta tanpa kehadiran Galih. Pasti sudah banyak hal-hal pahit yang dialami oleh Ratna sampai dirinya begitu ingin menyerah menjalani hidup tanpa hadirnya Galih lagi.
Akhir kisah Galih, Ratna, dan Marlina cenderung realistis. Tidak ada alasan bagi Galih untuk menolak Marlina. Apalagi Marlina dan keluarganya sangat berbeda dengan Ratna. Meski dari keluarga yang terpandang, Marlina dan keluarnya tidak membeda-bedakan status sosial seseorang.
Jika Galih memutuskan untuk kembali kepada Ratna, yang ada hanyalah masalah baru dan mungkin saja malah kembali menyakiti keduanya. Memilih Marlina adalah opsi paling tepat untuk ketiganya. Meski dalam kasus ini, Ratna harus legowo menerima kenyataan dan kembali menata hidupnya.
Akting Prilly Latuconsina semakin teruji dalam film ini. Membawakan karakter yang berbeda dalam satu judul yang sama membuat kualitas aktingnya semakin diaku. Penonton begitu mudah membedakan karakter Ratna dan Marlina meskipun dibawakan oleh orang yang sama, yaitu Prilly.
Yesaya Abraham pun bisa mengimbangi akting terbaik Prilly. Meski masih tergolong pendatang baru dengan umur yang masih muda, Yesaya tampil sebagai Galih yang hidup di tahun 80-an. Gayanya nyentrik khas zamannya. Sebenarnya kualitas aktingnya patut untuk diapresiasi sejak film Gita Cinta dari SMA yang membawanya memboyong penghargaan sebagai pendatang baru.
Film Puspa Indah Taman Hati secara keseluruhan tidak mengecewakan. Terlebih akhir kisah cinta Galih memang sesuai dengan harapan. Romansa Galih yang mencoba membuka lembaran baru sangat menyimpan kesan baik di hati penonton. Filmnya ringan dan tidak menyimpan emosi negatif setelah menontonnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H