Ratna berkata jujur bahwa dirinya masih mengharapkan rujuknya kembali hubungannya dengan Galih. Apalagi kini Ratna sudah diambang perceraian dengan suaminya. Saat itu, Galih tidak bisa memberikan tanggapan apa-apa selain rasa iba dan empati kepada Ratna.
Hadirnya Ratna di hidup Galih membuat Marlina kecewa berat. Apalagi Galih sama sekali tidak berkata jujur akan pertemuannya dengan Ratna di Yogyakarta. Marlina merasa bahwa selama ini dirinya selalu ada dalam bayang-bayang Ratna hanya karena memiliki raut wajah yang mirip.
Selain itu, Marlina juga kecewa dengan perubahan Galih yang sedang mengalami fase star syndrome. Galih tidak lagi menjadi dirinya sendiri dalam berkarya, tetapi malah mengikuti keinginan pasar atau pendengarnya.
Sampai akhirnya Ratna dan Marlina saling bertemu. Benar saja memang wajah mereka terlihat mirip. Bahkan postur tubuhnya pun sama. Hanya saja cara berpakaian dan karakter mereka memang sangat berbeda.
Marlina terlihat lebih santai dalam berpakaian. Sedangkan Ratna memang sangat anggun dengan dress pendek yang sering ia kenakan. Marlina adalah wanita yang optimis, ceria, dan menyenangkan. Sedangkan Ratna lebih pendiam, penurut, dan menutupi perasaannya.
Film Puspa Indah Taman Hati yang berlatar tahun 1988 memiliki visual yang menyenangkan. Meskipun berlatar tahun 80-an, tetapi visualnya begitu berwarna dan memanjakan mata. Berbeda dengan film lainnya yang berlatar tahun 80-an. Efek retro biasanya disematkan. Tetapi film ini tidak mau terkurung dengan kesan lawas.
Sepanjang menonton film, penonton diajak untuk berdendang bersama. Di beberapa adegan, terlihat Galih dan Marlina bernyanyi bersama. Porsi musikal dalam film ini lebih banyak dibandingkan film sebelumnya, Gita Cinta dari SMA. Mungkin karena pada cerita tersebut, Marlina memang pandai bernyanyi seperti Galih. Sedangkan Ratna lebih suka seni tari daripada menyanyi.
Hal tersebut membawa kekurangan dan kelebihan tersendiri. Tergantung pada selera penonton. Mungkin akan ada penonton yang senang dengan banyaknya adegan musikal dalam film ini. Seolah melengkapi romansa dan warna yang indah pada kisah cinta Galih dan Marlina.
Namun, adapula yang akan merasa jenuh dengan banyaknya adegan musikal. Apalagi lagu-lagunya memang bernuansa tahun 80-an dan tidak dihafal penonton. Hanya ada satu lagu saja yang masih sering dibawakan pada zaman sekarang.
Alur dalam film Puspa Indah Taman Hati berlalu begitu cepat. Terutama pada saat kehadiran Ratna dalam kehidupan Galih. Tiba-tiba saja Ratna ada di Jakarta untuk menemui Galih dan Ibunya. Tiba-tiba saja, pemberitaan itu sampai ke telinga Marlina.
Penonton akan terbagi menjadi dua kubu pada saat menonton film ini. Ada yang ingin Galih memilih Ratna. Adapula yang ingin Galih move on dan melanjutkan lembaran baru dengan Marlina.