Namun tiba-tiba muncul Irfan yang ternyata adalah Boss dari Tony. Irfan ingin mengajak Elzan dan Ical bergabung untuk mengerjakan sesuatu di Jakarta. Awalnya mereka menolak permintaan itu, tetapi karena terdesak, mereka tidak ada pilihan. Elzan melanjutkan misinya dengan Irfan. Dibantu oleh Wortel, Gober, Romo, dan Apoy. Ical tidak percaya pada Irfan dan memutuskan kembali ke pasar karena memang di sana sedang ada teror pembunuhan.
Dugaan Ical memang benar bahwa Irfan hanya memanfaatkan Elzan dkk dan memang ingin membunuh mereka semua. Sampai akhirnya Elzan diajak bergabung oleh Kumala, yaitu boss kasino tempat Ara bekerja. Mereka memiliki musuh yang sama, yaitu Irfan. Irfan tidak hanya menipu Elzan dkk, tetapi juga otak di balik kematian Amar.
Pertaruhan 2 lumayan berbeda dengan season sebelumnya. Banyak perkelahian yang cukup brutal. Adegan berkelahi cukup mendominasi. Namun menariknya, komedi yang ditawarkan juga cukup banyak dibandingkan sebelumnya. Mungkin pada saat munculnya Wortel di Yogyakarta agak sedikit garing. Wortel adalah preman yang tidak jago berkelahi, tetapi hobi nge-rapp. Namun diakhir episode, gaya khas Wortel malah jadi icon paling menonjol dan membekas. Ditambah lagi dengan duet maut bersama Gober.
Tidak hanya Wortel, hadirnya pemain baru seperti Datuk dan Jenderal menambah keseruan aksi series ini. Datuk yang diperankan oleh Juan Bio One menjadi tontonan segar dengan gaya berkelahinya yang unik. Penonton mungkin sudah bosan dengan aksi dari Elzan. Namun Datuk dengan gaya khasnya tampil mengesankan saat menaklukkan lawannya. Karakter Jenderal juga terlihat sangat beringas. Pantas saja membuat Romo dan Apoy ingin menghabisinya.
Akting dan karakter kuat yang dibawakan Giulio Parengkuan sebagai tokoh Ical menjadi yang paling istimewa selama menonton serial ini. Tidak hanya kepiawaiannya dalam berkelahi, Giulio berhasil memerankan sosok preman yang doyan ngomong kasar. Meski setiap ucapannya memakai bahasa yang kasar, tetapi terkadang malah mengundang tawa penonton. Apalagi sifat Ical yang cenderung berpikir pendek dan gak suka basa-basi. Ical tampil kompak dengan Iskandar yang merupakan polisi. Keduanya seirama meski punya gaya yang berbeda dalam menghadapi suatu masalah.
Hadirnya kembali Gober, Romo, dan Apoy memang menambah keseruan serial ini. Ketiganya memiliki karakter masing-masing yang menghidupkan cerita. Romo yang terlihat beringas, ternyata punya hati hello kitty yang membuat geli. Apoy tetap dengan gaya khasnya yang setia kawan. Gober tetap sebagai karakternya yang licik, tapi pintar otak-atik apapun tentang teknologi. Keseruan mereka bertambah berkat hadirnya tokoh baru, yaitu Wortel. Wortel klop bersama Gober. Tapi tidak dengan Apoy yang sering memanggilnya Timun.
Secara keseluruhan Pertaruhan The Series 2 mengobati rasa rindu pada kisah Elzan dan Ical yang sebelumnya menggantung. Pertaruhan menjadi satu-satunya series action Indonesia yang patut untuk ditonton. Tidak hanya mengedepankan aksi perkelahian saja, tetapi alur cerita tentang keluarga, kebersamaan, dan solidaritas yang menyempurnakan serial ini. Rasanya terlalu berat jika harus mengalahkan series action ini yang setiap karakter utama dan pendukungnya punya gaya khasnya masing-masing yang sudah melekat dalam benak penonton.
Menonton episode 8 yaitu sebagai penutup sekaligus pamungkas memang sangat memuaskan. Dengan durasi hampir satu jam, penonton tidak dibuat berkedip. Kemenangan Elzan dkk tetap menimbulkan tanda tanya. Di bagian epilog, Elzan dan Ical ditawari bergabung bersama Ayah dari Irfan. Kisah Elzan dan Ical masih akan berlanjut di season yang akan datang.
Pengumuman Pertaruhan The Series 3 sudah ramai diperbincangkan. Bahkan rumornya akan ada penggabungan dengan serial Serigala Terakhir yang sama-sama tayang di vidio. Entah bagaimana kebenaran informasi tersebut, tetapi sampai detik ini belum ada tanggal pasti kisah Elzan dan Ical akan berlanjut. Pada intinya, jika suka genre action, kamu wajib mengikuti kisah Elzan dan Ical yang berusaha keluar dari lingkaran kriminal!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H