Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pegipegi Resmi Tutup, Apakah Imbas dari Kalah Saing dengan Kompetitor?

14 Desember 2023   07:00 Diperbarui: 14 Desember 2023   11:08 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernyataan dari pengamat tidak dirasa cukup untuk menyimpulkan kondisi yang dialami Pegipegi. Menurut survei Populix yang dikutip dari databoks.katadata.co.id, sebanyak 38% responden yang berencana liburan akhir tahun berniat memesan akomodasi lewat aplikasi digital atau online travel agent (OTA). Riset ini merupakan hasil survei yang dilakukan melalui aplikasi Populix pada 9 sampai 11 November 2022.

Terdapat 1.010 responden dengan rentang usia 18 sampai 15 tahun yang tersebar di seluruh Indonesia. Mayoritas responden adalah seorang pekerja yang berasal dari ekonomi kelas menengah.

Aplikasi OTA  yang paling dominan dipilih oleh responden adalah Traveloka, dengan persentase mencapai lebih dari setengahnya, yaitu 67,5%. Posisi kedua adalah Tiket.com dengan hasil persentase 21%.

Untuk Aplikasi OTA lainnya mendapatkan presentase yang sangat kecil. Agoda dengan persentase 5,5%. Booking.com dan Airbnb 2%. Sedangkan Pegipegi dan aplikasi OTA lainnya hanya mendapatkan persentase 1% saja.

Responden menentukan pilihan aplikasi OTA berdasarkan kemudahan dalam menggunakan aplikasi.  Kemudahan dalam menggunakan aplikasi  OTA mulai dari kemudahan melihat ulasan orang lain, proses pemesanan mudah dan cepat  serta memilki beragam metode pembayaran yang dapat dipilih. Selain itu, responden juga mencari aplikasi OTA yang menawarkan harga paling murah bisa mendapat harga termurah dan mendapatkan banyak promo.

Menurut pengalaman saya, sebenarnya penggunaan aplikasi Pegipegi relatif mudah. Selama menggunakan Pegipegi, saya tidak pernah kesulitan ataupun mendapatkan kendala.

Kalau dari segi murah atau mahal, sebenarnya itu relatif. Terkadang di aplikasi A lebih murah dibandingkan aplikasi B untuk hotel Mawar (perumpamaan). Tetapi untuk hotel melati (perumpamaan), aplikasi B lebih murah dibandingkan A.

Memang untuk mendapatkan harga promo saya agak kesusahan. Bahkan terkadang saat saya cek mendapatkan harga promo. Namun pada saat saya akan melakukan transaksi, harga promo kembali berubah menjadi normal.

Menurut pengamatan saya, sebenarnya Pegipegi hanya kalah saing dari sisi promosi iklan. Coba sekarang kita renungkan, berapa kali dalam sehari Aplikasi OTA pesaing yang identik berwarna biru itu muncul di berbagai media? Mulai dari iklan di televisi sampai mengganggu saat kita asyik menonton video di YouTube. Tentunya dengan berdekatan dengan calon pelanggan, membuat aplikasi tersebut menjadi pilihan pertama pada saat calon pelanggan membutuhkan agen pemesanan hotel atau transportasi.

Meskipun Pegipegi tidak secara resmi menyebutkan apa yang menjadi alasan menghentikan operasinya, bukan berarti mereka lepas tangan akan jaminan kualitas pelayanan.

Selain mengucapkan terima kasih kepada pelanggan setia, Pegipegi menjamin bahwa transaksi sampai 10 Desember 2023 tetap berjalan dengan semestinya. Pemesanan kamar hotel ataupun transportasi udara dan darat tetap berlaku sesuai waktu yang tertera. Jika ada pertanyaan, permintaan dana kembali (refund), penggantian jadwal (reschedule) ataupun penyampaian keluhan, pelanggan tetap bisa menyampaikan lewat email ke cs@pegipegi.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun