Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dukung Adanya Pelestarian Benteng Peninggalan Belanda di Gunung Gadung

5 Desember 2023   19:28 Diperbarui: 5 Desember 2023   20:05 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benteng Pasir Laja di Gunung Gadung Sumedang. (Sumber: jabarekspres.com)

Tak ada hentinya membahas jejak yang ditinggalkan kolonial Belanda di daerah Sumedang. Nampaknya pada zaman dulu, Sumedang kerap dijadikan markas oleh kolonial Belanda. Mungkin karena letak strategis Sumedang yang berada di dataran yang cukup tinggi dan dikeliling pegunungan. Hal tersebut membuat Sumedang cocok dijadikan sebagai tempat pertahanan. Baik itu untuk mengintai musuh, ataupun untuk menyimpan amunisi senjata.

Peninggalan Belanda yang paling di kenal oleh banyak orang untuk di daerah Kabupaten Sumedang adalah benteng atau gua Gunung Kunci. Akses yang mudah dan terletak di tengah kota, menjadi alasan benteng di Gunung Kunci lebih populer dibandingkan benteng lainnya. Pemerintah juga terlihat lebih konsisten melakukan perbaikan-perbaikan untuk wisata sejarah Gunung Kunci.

Padahal, masih ada benteng peninggalan Belanda yang letaknya juga masih ada di pusat kota Sumedang. Perbedaannya adalah dari kemudahan aksesnya saja.

Jika pengunjung ingin berwisata ke benteng yang ada di kawasan Gunung Kunci, maka sangat banyak akses jalan dan pilihan transportasinya. Cukup menggunakan google maps untuk memandu perjalanan pengunjung, maka pengunjung dengan mudah sampai ke tujuan. Meskipun tidak menggunakan bantuan Mbah google maps, dengan bertanya kepada warga Sumedang, sudah dipastikan pengunjung bisa tahu jalan yang benar arahnya ke mana. Mungkin pengunjung akan di arahkan untuk menaiki angkutan umum nomor 03, atau agar lebih mudah tinggal minta antar abang-abang ojek online.

Sedangkan benteng peninggalan kolonial Belanda yang ada di Gunung Gadung, tidak terlalu populer untuk warga Sumedang sekalipun. Akses menuju benteng tersebut terbilang lumayan sulit meski berada di pusat kota. Pemerintah juga nampaknya belum sepenuhnya memperhatikan lebih jauh untuk menjadikan benteng ini sebagai destinasi wisata di Kabupaten Sumedang.

Gunung Gadung berada di Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan. Untuk pergi ke Gunung Gadung, dari arah Alun-Alun Sumedang, pengunjung bisa beranjak ke daerah makan Cut Nyak Dhien. Lalu pengunjung bsia belok ke kanan menuju arah Kampung Toga.

Menariknya, pengunjung akan melihat dua benteng sekaligus di kawasan Gunung Gadung. Jaraknya hanya sekitar 500 sampai 750 meter saja. Kedua benteng tersebut dinamakan Benteng Pasir Kolecer dan Benteng Pasir Laja.

Sekilas, kedua benteng yang ada di Gunung Gadung seperti kembar atau mirip. Namun jika ditelaah lebih dalam lagi, banyak perbedaan antara kedua benteng tersebut.

Benteng Pasir Kolecer di Gunung Gadung Sumedang. (Sumber: inimahsumedang.com)
Benteng Pasir Kolecer di Gunung Gadung Sumedang. (Sumber: inimahsumedang.com)

Menurut catatan sejarah, Benteng Pasir Kolecer dibangun sekitar tahun 1907 oleh kolonial Belanda. Pembangunan benteng tersebut dibantu oleh warga Sumedang. Meski mendapatkan upah dari Belanda, tetapi upah yang didapatkan sangat jauh dari kata sejahtera. Bahan-bahan untuk pembangunan benteng pun asli dari warga sekitar yang dibeli oleh Belanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun