Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menapak Jejak Benteng Pertahanan Belanda di Tahura Gunung Kunci

2 Desember 2023   15:06 Diperbarui: 3 Desember 2023   00:02 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang Masuk Menuju Tahura Gunung Kunci, Sumedang. (Sumber: sumedangkab.go.id)

Acara televisi yang mengangkat misteri atau hal-hal gaib, pernah meliput dan melakukan proses syuting di Tahura Gunung Kunci. Mulai dari acara Masih Dunia Lain, Mister Tukul, sampai Uji Nyali.

Rumor mistis Tahura Gunung Kunci berawal dari benteng atau gua peninggalan kolonial Belanda yang terletak tepat di puncak gunung. Meski disebut dengan istilah gunung, sebenarnya Tahura ini lebih cocok jika disebut dengan istilah bukit. Jangan membayangkan bahwa Tahura ini mempunyai ketinggian yang layak disebut gunung, karena Gunung Kunci hanya dalam ketinggian 485-665 mdpl.

Bukit ini seluas 3,67 hektar. Terletak di tengah kota, berdekatan dengan Alun-Alun Sumedang. Mungkin hanya sekitar 250 meter sebelah barat Alun-Alun Sumedang.

Terdapat benteng pertahanan kolonial Belanda, dengan luas benteng berkisar 2.600 m. Benteng sengaja dibuat melingkar di dataran tinggi dan di pusat kota. Alasannya adalah untuk memudahkan pengintaian ataupun mengetahui lebih awal jika terjadi serangan.

Benteng tersebut dikamuflase sebagai bukit dengan menimbunkan tanah ke bagian atas bangunan yang terletak di tengah agar menyerupai bukit. Sehingga dari kejauhan, tidak terlihat seperti benteng pertahanan, tetapi hanya sebuah bukit biasa saja.

Mendukung proses pengintaian tentu didukung dengan meriam-meriam yang dipasang melingkar mengikuti desain benteng. Meriam itu tertuju pada pusat kota dan tempat-tempat penting lainnya. Dalam satu serangan meriam saja, sudah bisa memporak-porandakan Sumedang dan seisinya.

Benteng pertahanan Belanda dibuat pada masa Gubernur Jenderal Van Limburg Stirum pada tahun 1914-1917. Diresmikan pada tahun 1918. Saat itu, Sumedang sedang dipimpin oleh Bupati Pangeran Aria Soeriatmadja atau yang lebih dikenal dengan Pangeran Mekah. Pangeran Mekah menjadi Bupati Sumedang sejak tahun 1883 sampai 1919.

Gerbang Masuk Menuju Tahura Gunung Kunci, Sumedang. (Sumber: sumedangkab.go.id)
Gerbang Masuk Menuju Tahura Gunung Kunci, Sumedang. (Sumber: sumedangkab.go.id)

Di gerbang masuk dan di bagian pintu benteng, terdapat lambang kunci. Dari lambang itulah yang membuat benteng ini disebut Gunung Kunci.

Benteng terdiri dari 3 lantai. Setiap lantai dan ruangan memiliki fungsinya yang berbeda. Lantai pertama adalah ruangan untuk prajurit. Lantai kedua adalah ruangan untuk perwira. Sedangkan lantai paling atas dijadikan benteng pertahanan sekaligus ruang tahanan.

Beberapa ruangan di dalam benteng terdapat meja, tempat duduk, dan tempat tidur yang semuanya terbuat dari beton. Terdapat pula sumur yang konon katanya menjadi tempat paling seram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun