Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Serial "Merajut Dendam", Pembuktian Perempuan Tidak Lemah

27 November 2023   07:05 Diperbarui: 27 November 2023   14:14 1681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deretan pemain serial Merajut Dendam dalam jumpa pers di XXI Senayan City, Jakarta Selatan, Kamis (12/10//2023). (Sumber: KOMPAS.com/Revi C Rantung) 

Sejak episode pertama rilis di aplikasi Vidio, serial Merajut Dendam menyita perhatian banyak pasang mata. Berbagai potongan cuplikan serial ini memenuhi isi beranda media sosial. Banyak warganet yang menyebut bahwa serial ini bukan serial selingkuh biasa.

Cerita perselingkuhan memang selalu mendapatkan banyak penonton. Terutama kaum hawa yang ikut gemas pada perilaku pemeran pelakor. Namun, jika cerita perselingkuhan hanya berisi tangisan pasangan sah yang menangisi perilaku pasangannya, maka sudah dapat dengan mudah ditebak bagaimana akhir dari kisahnya.

Serial Merajut Dendam menawarkan cerita yang berbeda. Mungkin ide cerita perselingkuhan memang terdengar klise. Namun, si yang tersakiti dalam serial ini begitu terlihat kuat dan membuktikan ketangguhannya.

Serial ini berakhir cukup singkat. Dengan jumlah 8 episode saja, tidak akan menyita terlalu banyak waktu meski dinikmati dengan sistem menonton maraton. Setiap episodenya hanya 40 sampai 45 menit.

Merajut Dendam diproduksi oleh Sky Films yang disutradarai oleh Razka Robby Ertanto. Episode pertama rilis pada 13 Oktober 2023 di Vidio. Tepat pada 24 November lalu, episode ke 8 menjadi penutup cerita serial ini.

Bukan hanya mengangkat isu perselingkuhan yang biasa, serial ini didominasi oleh aktor-aktor berprestasi yang sudah sering kita saksikan di berbagai judul film atau serial. 

Serial Merajut Dendam (Sumber: kompas.com)
Serial Merajut Dendam (Sumber: kompas.com)

Oka Antara lagi-lagi harus terlibat dalam kisah perselingkuhan usai sebelumnya pernah terlibat pula pada sinetron 'hello kitty' pada masanya. Oka Antara dipasangkan dengan aktris cantik, Laura Basuki. Kepiawaian Laura dalam dunia akting sudah terbukti dari buah karyanya film Sleep Call (2023).

Merajut Dendam diawali dengan kisah keluarga yang nampak baik-baik saja. Bahkan cenderung terlihat sempurna. Rasya Perdana yang diperankan oleh Oka Antara, adalah seorang pengacara hebat yang nyaris tidak pernah kalah dalam persidangan. Namanya melejit sebagai pengacara tak terkalahkan. Wajar saja banyak orang yang ingin menjadikannya partner dalam bekerja.

Kesuksesan Rasya tak lepas dari dukungan istrinya yang cantik jelita. Nina Perdana yang diperankan oleh Laura Basuki, memutuskan untuk berhenti menjadi pengacara setelah menikah dengan Rasya. Ia fokus mengurusi rumah tangga, menjaga kedua anaknya, dan mengurus suaminya.

Bukan hanya memenuhi kewajibannya sebagai istri, ternyata Nina menjadi orang di belakang layar yang membuat naskah persidangan suaminya. Kecerdasan Nina dalam memenangkan kasus pengadilan menjadi salah satu faktor yang membuat Rasya dapat menyelesaikan seluruh pekerjaannya dengan baik.

Keharmonisan rumah tangga mereka mulai goyah usai tersebarnya video panas Rasya dengan rekan kerjanya, Sarah. Saat itu, Nina benar-benar hancur mengetahui wajah asli suaminya. Ia terlihat kacau dan tak tahu arah. Namun anehnya, Nina malah membela Rasya sekaligus menjadi pengacara Rasya di saat Rasya terjerat kasus tuduhan pencabulan.

Deretan pemain serial Merajut Dendam dalam jumpa pers di XXI Senayan City, Jakarta Selatan, Kamis (12/10//2023). (Sumber: KOMPAS.com/Revi C Rantung) 
Deretan pemain serial Merajut Dendam dalam jumpa pers di XXI Senayan City, Jakarta Selatan, Kamis (12/10//2023). (Sumber: KOMPAS.com/Revi C Rantung) 

Baru saja menonton episode pertama, serial ini mampu melahirkan rasa penasaran. Penonton akan dibuat semakin penasaran pada saat Nina memutuskan untuk membela Rasya di pengadilan.

Padahal selama ini, Nina sebagai perempuan selalu direndahkan di mata keluarga Rasya. Rasya adalah anak pemilik partai yang berpengaruh di negeri ini. Kedua orangtuanya sangat bangga terhadap kesuksesan putranya. 

Hal yang tak aneh jika diberlakukannya sistem dinasti dalam dunia politik. Sebelum video panas Rasya viral, ia adalah calon gubernur terkuat untuk mewakili partai. Perilakunya sendiri yang membuat namanya tercoreng di hadapan publik.

Kehadiran Nina yang membela suaminya mendapatkan sorotan dan simpati publik. Nina terlihat berusaha untuk melindungi keluarganya. Sosok perempuan yang kuat, tegar, sabar, dan tentunya cerdas. Citra yang terbangun membuat dirinya yang menjadi calon gubernur menggantikan posisi suaminya.

Bukan tentang perselingkuhan semata, melainkan isu patriarki yang ingin disampaikan dalam serial ini. Perempuan acapkali dianggap tidak bisa apa-apa. Perempuan harus lebih rendah dibandingkan laki-laki. Perempuan tidak bisa sejajar dengan laki-laki. Perempuan tidak bisa menjadi pemimpin. Dan sederet stigma lainnya yang membuat perempuan lemah di mata laki-laki.

Laura Basuki usai konferensi pers BIFF 2023 di Gedung Kemendikbudristek RI (2/10/2023). (Sumber: KOMPAS.com / MELVINA TIONARDUS) 
Laura Basuki usai konferensi pers BIFF 2023 di Gedung Kemendikbudristek RI (2/10/2023). (Sumber: KOMPAS.com / MELVINA TIONARDUS) 

Nina adalah cerminan perempuan yang melawan patriarki. Nina membuktikan bahwa dirinya bisa karena kemampuannya sendiri. Respons Nina saat mengetahui suaminya bermain api berkali-kali dengan wanita lain, memberikan gambaran bahwa perempuan memang makhluk yang sensitif, tetapi tetap bisa berpikiran dingin dan kuat sampai akhir.

Nina secara perlahan berupaya untuk dapat keluar dari belenggu Rasya selama ini. Tetapi sebelum ia benar-benar meninggalkan Rasya, Nina membuktikan bahwa pandangan sebelah mata keluarga Rasya pada perempuan adalah salah.

Menariknya lagi, drama pengadilan di meja hijau yang disajikan dalam serial ini patut untuk diberi apresiasi dibandingkan dengan serial-serial sejenis sebelumnya. 

Terminologi hukum di Indonesia tersirat lewat serial ini. Semuanya berupaya mendapatkan kemenangan di mata hukum dengan segala cara. Termasuk manipulasi dan perencanaan licik lainnya.

Memilih tontonan memang harus sesuai dengan batasan usia yang tertera. Serial Merajut Dendam hanya diperuntukkan untuk orang dewasa, yaitu usia 18 tahun ke atas. 

Bagi penonton yang tidak tertarik menonton adegan dewasa, bisa mempercepat atau skip adegan tersebut. Adegan tersebut sebenarnya tidak menjadi inti cerita. Meski dilewati, makna isu patriarki tetap bisa tersampaikan dengan baik.

Pengalaman yang baru menyaksikan serial Merajut Dendam. Cerita yang disuguhkan bukan isu perselingkuhan biasa, tetapi menyentil stigma orang-orang yang masih terkurung sistem patriarki. Gambaran semrautnya manipulasi dalam persidangan juga bagai sindiran. 

Pemain utama yang tak diragukan lagi, dan pemain pendukung yang cukup dapat mengimbangi alur ataupun lawan mainnya. Secara keseluruhan, serial ini patut masuk dalam list rekomendasi serial tahun ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun