Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Serial "Merajut Dendam", Pembuktian Perempuan Tidak Lemah

27 November 2023   07:05 Diperbarui: 27 November 2023   14:14 1681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan hanya memenuhi kewajibannya sebagai istri, ternyata Nina menjadi orang di belakang layar yang membuat naskah persidangan suaminya. Kecerdasan Nina dalam memenangkan kasus pengadilan menjadi salah satu faktor yang membuat Rasya dapat menyelesaikan seluruh pekerjaannya dengan baik.

Keharmonisan rumah tangga mereka mulai goyah usai tersebarnya video panas Rasya dengan rekan kerjanya, Sarah. Saat itu, Nina benar-benar hancur mengetahui wajah asli suaminya. Ia terlihat kacau dan tak tahu arah. Namun anehnya, Nina malah membela Rasya sekaligus menjadi pengacara Rasya di saat Rasya terjerat kasus tuduhan pencabulan.

Deretan pemain serial Merajut Dendam dalam jumpa pers di XXI Senayan City, Jakarta Selatan, Kamis (12/10//2023). (Sumber: KOMPAS.com/Revi C Rantung) 
Deretan pemain serial Merajut Dendam dalam jumpa pers di XXI Senayan City, Jakarta Selatan, Kamis (12/10//2023). (Sumber: KOMPAS.com/Revi C Rantung) 

Baru saja menonton episode pertama, serial ini mampu melahirkan rasa penasaran. Penonton akan dibuat semakin penasaran pada saat Nina memutuskan untuk membela Rasya di pengadilan.

Padahal selama ini, Nina sebagai perempuan selalu direndahkan di mata keluarga Rasya. Rasya adalah anak pemilik partai yang berpengaruh di negeri ini. Kedua orangtuanya sangat bangga terhadap kesuksesan putranya. 

Hal yang tak aneh jika diberlakukannya sistem dinasti dalam dunia politik. Sebelum video panas Rasya viral, ia adalah calon gubernur terkuat untuk mewakili partai. Perilakunya sendiri yang membuat namanya tercoreng di hadapan publik.

Kehadiran Nina yang membela suaminya mendapatkan sorotan dan simpati publik. Nina terlihat berusaha untuk melindungi keluarganya. Sosok perempuan yang kuat, tegar, sabar, dan tentunya cerdas. Citra yang terbangun membuat dirinya yang menjadi calon gubernur menggantikan posisi suaminya.

Bukan tentang perselingkuhan semata, melainkan isu patriarki yang ingin disampaikan dalam serial ini. Perempuan acapkali dianggap tidak bisa apa-apa. Perempuan harus lebih rendah dibandingkan laki-laki. Perempuan tidak bisa sejajar dengan laki-laki. Perempuan tidak bisa menjadi pemimpin. Dan sederet stigma lainnya yang membuat perempuan lemah di mata laki-laki.

Laura Basuki usai konferensi pers BIFF 2023 di Gedung Kemendikbudristek RI (2/10/2023). (Sumber: KOMPAS.com / MELVINA TIONARDUS) 
Laura Basuki usai konferensi pers BIFF 2023 di Gedung Kemendikbudristek RI (2/10/2023). (Sumber: KOMPAS.com / MELVINA TIONARDUS) 

Nina adalah cerminan perempuan yang melawan patriarki. Nina membuktikan bahwa dirinya bisa karena kemampuannya sendiri. Respons Nina saat mengetahui suaminya bermain api berkali-kali dengan wanita lain, memberikan gambaran bahwa perempuan memang makhluk yang sensitif, tetapi tetap bisa berpikiran dingin dan kuat sampai akhir.

Nina secara perlahan berupaya untuk dapat keluar dari belenggu Rasya selama ini. Tetapi sebelum ia benar-benar meninggalkan Rasya, Nina membuktikan bahwa pandangan sebelah mata keluarga Rasya pada perempuan adalah salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun