Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Merindu Cahaya de Amstel", Romantisme Spiritual Journey

19 November 2023   06:30 Diperbarui: 19 November 2023   06:48 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Official poster Merindu Cahaya de Amstel (2022)(Sumber: Unlimited Production via kompas.com) 

Film tentang perjalanan spiritual sudah sering menghiasi bioskop Indonesia. Mungkin yang paling melekat adalah kisah perjalanan Hanum dan Rangga.

Film Merindu Cahaya de Amstel mencoba memberi nuansa baru untuk film religi Indonesia. Diadaptasi dari novel legendaris Arumi E. Skenario dikemas dengan apik oleh Benni Setiawan. Konon katanya diangkat dari kisah nyata perempuan Eropa yang merasa terselamatkan hidupnya oleh Islam.

Rilis pada 20 Januari 2022. Meski sudah satu tahun lebih, tetapi film ini masih cocok ditonton di akhir tahun 2023. Apalagi kini sudah bisa ditonton secara online di vidio dan Maxstream. Disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu dengan durasi film 107 menit.

Tak ragu-ragu, Film ini menggaet Amanda Rawles dan Bryan Domani menjad center cerita. Keduanya sudah membintang banyak film. Namun dalam film ini penonton akan dapat mengukur sejauh mana kemampuan keduanya berperan menjadi karakter yang berbeda daripada sebelumnya.

Khadija Veenhoven yang diperankan oleh  Amanda Rawles adalah seorang wanita Eropa yang menjadi seorang mualaf. Khadija adalah mahasiswi sastra Indonesia yang begitu fasih berbahasa Indonesia. Dulunya dia adalah wanita bebas seperti wanita Eropa lainnya. Segala macam perbuatan burk ia akui pernah melakukannya di masa lalu.

Singkat cerita, ia memergoki pacarnya selingkuh dengan wanita lain. Tentu dia marah besar. Tak terima atas kemarahan Marien (nama sebelum menjadi mualaf), mantan kekasihnya membagikan video mesra mereka.

Berlatang belakang keluarga yang religius, tak tanggung-tanggung Marien diusir dari rumahnya. Marien memutuskan bunuh diri, namun aksinya itu digagalkan oleh Muslimah bernama Fatimah (Oki Setiana Dewi). Melalui Fatimah-lah, Marien dikenalkan dan belajar tentang agama Islam.

Bryan Domani sebagai Nicholas adalah seorang non-muslim yang berprofesi sebaga jurnalis. Ia sempat tinggal di Indonesia sehingga fasih berbahasa Indonesia. Tanpa sengaja ia memotret Khadija yang sedang berjalan. Ia menunjukkan hasil fotonya itu kepada pemimpin redaksi dan rekan kerjanya Joko (Ridwan Remin) yang seorang Warga Negara Indonesia. Ajaibnya, dalam foto itu hanya Khadija yang bercahaya padahal di dalam foto itu juga terdapat beberapa orang yang sedang berlalu lalang.

Pemimpin redaksi memberi tugas kepada Nicho dan Joko untuk membuat artikel tentang Muslimah di Eropa. Nicho berupaya agar Khadija mau untuk dimuat foto dan kisahnya di media. Namun Khadija sempat menolak.

Ketika proses negosiasi itu berlangsung, Rachel Amanda sebagai Kamala membuat komunikasi Khadija dan Nicho malah semakin intens. Kamala adalah mahasiswa Eropa yang berasal dari Indonesia. Ia adalah teman Joko dan kebetulan pernah bertemu dengan Khadija di dalam Bus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun