Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Mohon Doa Restu: Ketidaksempurnaan dalam Romantisme Keluarga

1 November 2023   20:35 Diperbarui: 1 November 2023   20:44 1182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deretan pemain film drama komedi Mohon Doa Restu yang akan tayang di bioskop pada 26 Oktober 2023. (Dok. POPLICIST via Kompas)

Mel dan Satya adalah pasangan yang berbeda karakter. Itu karena latar belakang keluarga yang berbeda. Mel lebih berani untuk menentang dan mencoba untuk mengejar apa yang dia mau. Sedangkan Satya lebih memilih mengalah dan selalu mengedepankan kebahagiaan Ibunya. Perbedaan inilah yang membuat keduanya sulit untuk menyatu.

Mel tidak mau salah memilih pasangan hidup. Terlebih selama ini dia melihat gambaran rumah tangga yang dipertontonkan langsung oleh ke dua orang tuanya. Ibu yang mengurus rumah tangga dan anak. Sedangkan Ayah hanya bekerja untuk menafkahi. Ibu memiliki andil paling besar untuk menentukan hal-hal sederhana sampai penting dalam rumah. Ayah hanya mengiyakan tanpa mau memberi saran. Gambaran itu membuat Mel takut dalam melaksanakan pernikahan. Karena selama ini dia mengharapkan hubungan rumah tangga yang sempurna.

Meski terlihat sederhana, tetapi film ini berusaha untuk menyampaikan pesan yang mendalam. Agar tidak terkesan menjemukan, film ini memasukan unsur komedi di beberapa adegan. Terutama pada saat adegan serius, terlihat tokoh Astrid yang diperankan Dea Penendra, hadir mengundang tawa. Komedi yang disajikan tidak receh, tetapi ada saja yang bikin ketawa. Tetapi terkadang komedinya terlalu nanggung, antara lucu tapi enggak lucu-lucu amat. Kadang gemas juga di saat adegan serius selalu saja ada tingkah konyol dari salah satu tokohnya. Jika dibandingkan dengan komedi film Orang Kaya Baru tentu sangat jauh. Film Orang Kaya Baru lebih menyenangkan dengan komedi yang enggak nanggung sama sekali.

Konflik yang diangkat terlihat sederhana, tetapi film ini berupaya untuk menyampaikan banyak sekali pesan. Mulai dari perbedaan karakter Satya dan Mel, perbedaan latar keluarga Satya dan Mel, hubungan Ibu dan anak, peranan Ibu dan Ayah dalam keluarga, hingga kesiapan dalam menikah. Sayangnya, banyaknya pesan yang ingin diperlihatkan menjadi hilangnya kesan yang membekas seusai menonton film ini. Pesan yang terkandung kurang ter-highlight dengan baik. Padahal jika hanya menyoroti terkait kesiapan dalam menikah itu sudah cukup membuat film ini berkesan. Biarkan sisanya hanya menjadi pesan tambahan saja. Tetapi sayang sekali karena tidak adan satu pesan pun yang berhasil disoroti dengan tajam dalam film ini.

Di balik kekurangan film ini, tetap saja film ini menjadi pilihan terbaik diantar film-film horor yang sedang tayang di bioskop. Jika sedang mencari tontonan ringan, maka Film Mohon Doa Restu patut dicoba. Film ini juga tidak hanya diperuntukkan untuk anak muda saja, tetapi Ibu dan Ayah juga sangat cocok untuk menonton film ini. Mengingat tema sebenarnya adalah konflik keluarga, bukan romansa pasangan muda saja.

Jefri Nichol dan Syifa Hadju dalam Film Mohon Doa Restu (Sumber: screeplay)
Jefri Nichol dan Syifa Hadju dalam Film Mohon Doa Restu (Sumber: screeplay)

Menonton film ini seperti melihat sisi Jefri Nichol yang selama ini tidak pernah terbayangkan. Badannya yang kekar harus dibalut dengan sifat Satya yang pendiam dan cupu. Sepanjang film, Satya selalu menggunakan baju berkerah yang sopan dengan dimasukkan ke dalam celananya. Seperti seorang siswa baik yang belajar di sekolah. Jefri keluar dari zona nyamannya, yang biasanya terlihat gagah, berani, bandel, dan bahkan urakan.

Kekompakan Cut Mini dan Sarah Sechan sangat klop dan berhasil menginterpretasikan ibu-ibu pada umumnya yang bersahabat sejak dulu hingga tua. Keduanya membangun chemistry yang apik tanpa berlebihan.

Terakhir, film ini berupaya untuk mengingatkan bahwa tidak ada hubungan yang sempurna. Antara pasangan ataupun hubungan orang tua dengan anak. Tidak ada yang sempurna sebagai manusia. Tidak ada yang sempurna melakoni perannya dalam kehidupan. Sudah seharusnya kita berani untuk memilih jalan sendiri, karena hanya diri sendiri yang tahu apa yang diinginkan dan apa yang membuat bahagia. Namun ingat, kita juga tidak boleh mengabaikan orang lain saat kita memutuskan sesuatu. Kekurangan dalam membina hubungan bukan berarti menyelesaikan hubungan tersebut, melainkan untuk mencoba memaklumi dan terus bertumbuh bersama sampai akhirnya mencapai kesiapan.

“Ini yang bikin aku takut salah milih orang. Orang yang gak berani ngejar keinginannya sendiri.” –Mel dalam Mohon Doa Restu 2023-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun