Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Mohon Doa Restu: Ketidaksempurnaan dalam Romantisme Keluarga

1 November 2023   20:35 Diperbarui: 1 November 2023   20:44 1182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cut Mini dan Sarah Sechan dalam Film Mohon Doa Restu (Sumber: screenplay)

Begitu pula dengan Ira yang tidak setuju dengan pacar Satya. Terlebih lagi dirinya adalah seorang single Mom. Tentunya sangat memimpikan menantu idaman yang sangat sayang dan dekat dengan dirinya. Ia tidak percaya akan mendapatkan mantu idamannya lewat aplikasi dating yang selama ini Satya gunakan untuk mencari jodoh.

Singkat cerita, Satya dan Mel putus dengan pacarnya masing-masing. Momentum ini tentu dimanfaatkan oleh kedua ibu mereka. Widi dan Ira berniat untuk mendekatkan anak-anak mereka. Mereka sengaja membuat pertemuan di kafe yang dikhususkan untuk mempertemukan kembali Satya dan Mel.

Sebagai teman di masa kecil, Satya dan Mel kembali mengingat momentum saat mereka anak-anak. Mel terlihat jauh lebih ekspresif dibandingkan Satya yang terlihat pendiam dan gugup. Namun mereka terlihat cepat akrab berkat kenangan masa kecil mereka.

Jefri Nichol & Syifa Hadju dalam konferensi pers  Mohon Doa Restu di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (5/9/2023). (KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO)
Jefri Nichol & Syifa Hadju dalam konferensi pers  Mohon Doa Restu di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (5/9/2023). (KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO)

Pertemuan kembali antara Satya dengan Mel membuahkan hasil sekaligus menjawab harapan kedua ibunya. Satya dan Mel perlahan saling jatuh cinta dan sepakat untuk menikah. Persiapan pernikahan tentunya tidak mudah. Terlebih rencana pernikahan mereka terbilang cukup mendadak. Perbedaan pendapat dalam konsep pernikahan pun terjadi. Terutama konsep pernikahan dari orang tua mereka dengan konsep pernikahan impian Mel.

Mel adalah wanita yang sudah memiliki konsep pernikahan impian sedari dulu. Mengingat momentum pernikahan hanya sekali dalam hidup, Mel sangat ingin impiannya terwujud. Tentunya di sini Mel membutuhkan dukungan Satya untuk memperjuangkan impiannya. Namun Satya si penurut tidak bisa apa-apa dan terkesan hanya iya-iya saja akan semua konsep yang sudah dipilih oleh ibu mereka.

Mel sangat kesal dan kecewa akan sikap Satya. Mel menilai bahwa Satya tidak berani mengejar keinginannya sendiri. Tetapi tentunya Satya punya alasan menjadi anak yang penurut, karena dia sangat mencintai Ibunya yang seorang diri membesarkannya. Perbedaan dan konflik inilah yang membuat Mel memutuskan untuk membatalkan pernikahannya dengan Satya.

Klimaks dalam film Mohon Doa Restu terjadi usai pembatalan pernikahan ini sampai ke telinga kedua orang tuanya. Tak terima dengan keputusan anak-anaknya, Widi dan Ira kembali membuat rencana untuk menyatukan Satya dan Mel.

Sebenarnya film ini bukan menyoroti percintaan Satya dan  Mel. Justru film ini mengisahkan cerita keluarga, terutama karakter Widi dan Ira yang berperan sebagai Ibu. Widi dan Ira mencerminkan ibu-ibu pada umumnya yang terus mempertanyakan kapan anaknya menikah. Mereka juga mencari menantu idaman dan berusaha untuk menjodohkan dengan anaknya.

Cut Mini dan Sarah Sechan dalam Film Mohon Doa Restu (Sumber: screenplay)
Cut Mini dan Sarah Sechan dalam Film Mohon Doa Restu (Sumber: screenplay)

Karakter Widi sebagai Ibu dari Mel paling mengambil peran dalam film ini. Widi adalah seorang ibu rumah tangga yang wajib mengurus rumah dan anak. Termasuk dalam menentukan kehidupan Mel. Peranan Ibu yang selama puluhan tahun dilakoninya membuat dirinya merasa tahu apa yang terbaik untuk Mel. Padahal belum tentu ia mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan oleh Mel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun