Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film Ketika Berhenti di Sini: Perjalanan Merelakan Kehilangan

28 Juli 2023   20:03 Diperbarui: 30 Juli 2023   01:18 3322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Ketika Berhenti di Sini yang terdapat di Sumedang XXI (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Seseorang yang ditinggalkan oleh sosok yang begitu penting dalam hidupnya pasti pernah berharap ingin kembali berinteraksi meski hanya untuk berpamitan. Dengan adanya kecanggihan AI, system atau program yang dibuat bisa saja menyerupai sosok yang diidamkan. Namun tetap saja, buatan manusia penuh keterbatasan. Penggunaan teknologi harus tetap dibarengi dengan akal sehat.

Tak kalah uniknya adalah narasi tentang Mandala. Sejak awal cerita, filosofi Mandala menjadi sorotan dalam ide cerita. Bahkan salah satu alasan yang membuat Ed kagum pada Dita saat pertama kali berjumpa adalah gambar Mandala yang dilukis langsung oleh Dita pada totebag yang ia kenakan hari itu.

Penonton disuguhi alur cerita berdasarkan filosofi Mandala. Tak hanya sebuah motif lingkaran saja, mandala memiliki makna yang begitu mendalam. Mandala menggambarkan arah mata angin yang memiliki warna dan makna. Arah utara berwarna hitam yang menggambarkan keserakahan. 

Sedangkan arah barat berwarna kuning yang melambangkan cinta. Arah selatan berwarna merah yang melambangkan amarah. Dan terakhir arah timur yang berwarna putih melambangkan ketentraman. Empat arah mata angin tersebut menggambarkan perjalanan kehidupan Dita.

Masih tentang keunikan dari film ini adalah terkait dengan tiga sudut pandang yang berbeda. Biasanya, penonton hanya akan disuguhi oleh dua sudut pandang saja, yaitu orang yang ditinggalkan dan orang yang meninggalkan. Namun Film Ketika Berhenti di Sini turut menyuguhkan orang baru yang ikut serta membantu perjalanan dalam merelakan kehilangan.

Penulis akui bahwa Umay Shabab sebagai sutradara begitu cerdik menawarkan konsep yang dapat menarik perhatian kawula muda. Tidak hanya menjual nama Prilly Latuconsina, Bryan Domani, dan Refal Hady, sederet aktor muda ternama juga ikut melengkapi bumbu visual dalam film ini.

Di pertengahan film, penonton akan dikejutkan oleh kehadiran pemeran film Mencuri Raden Saleh yang turut menghiasi layar. Terlihat Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, Rachel Amanda, Ari Irham, dan Umay Shahab menghiasi layar bioskop yang ikut serta dalam satu adegan bersama peran Dita.

Pemilahan tone warna yang tervisualisasikan dalam film begitu kekinian dan disukai oleh kawula muda. Lagu-lagu yang diputar selama film berlangsung juga diambil dari lagu-lagu indie yang digandrungi anak muda. Salah satu latar lagu yang paling terngiang adalah lagu sorai yang dinyanyikan oleh Nadin Amizah. Pemilihan lagu sorai begitu pas disematkan pada Film Ketika Berhenti di Sini.

Para cast film Ketika Berhenti di Sini dalam konferensi pers di kawasan Thamrin, Jaksel, Senin (24/7/2023) (Sumber: KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO)
Para cast film Ketika Berhenti di Sini dalam konferensi pers di kawasan Thamrin, Jaksel, Senin (24/7/2023) (Sumber: KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO)

Chemistry yang terjalin antara Dita dan Ed begitu berhasil mengoyak-ngoyak emosi penonton. Ed si penuh teka-teki yang diperankan oleh Bryan Domani begitu memancarkan pancaran cinta saat awal berkenalan dengan Dita. 

Bryan berhasil menjadi sosok Ed yang menyukai dan pintar teknologi serta arsitektur. Begitu juga Prilly yang berhasil memerankan sosok Dita yang paling emosional dalam film ini. Meski di awal cerita, gaya Dita yang nyentrik terlihat terlalu dipaksakan pada Prilly, tetapi kalau urusan scene menangis, Prilly memang jagonya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun