Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "200 Pounds Beauty" Singgung Beauty Privilege

8 Juli 2023   07:00 Diperbarui: 8 Juli 2023   07:11 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan Film 200 Pounds Beauty. (Sumber: mdentertainment)

Tepat pada tanggal 22 Juni 2023, Film 200 Pounds Beauty ditayangkan pada Prime Video. Film ini diproduksi oleh MD Pictures dengan memilih Ody C. Harahap sebagai sutradara.

Sebelum film ini resmi dirilis, media sosial sudah mendapatkan bocoran dari sang peran utama, yaitu Syifa Hadju. Dua minggu sebelum film ini resmi dirilis, aktris cantik ini mem-posting beberapa foto di Instagram pribadinya. Posting-an tersebut  merupakan potret dari cuplikan film yang ia lakoni.

Nampak foto pertama yang dibagikan oleh Syifa Hadju mendapatkan respons dari pengikutnya. Terlihat potret dirinya tetapi dengan pipi yang nampak sangat chubby. Sangat berbanding terbalik dengan keadaan Syifa Hadju dengan tubuh tinggi semampai.

Warganet turut bertanya-tanya perihal kapan Syifa Hadju menaikkan berat badannya demi projek film 200 Pounds Beauty. Karena akhir-akhir ini di dalam media sosialnya, Syifa Hadju nampak cantik seperti biasanya. Tidak terlihat ada kenaikan berat badan dalam setiap momen yang ia bagikan lewat Instagram Stories.

Cuplikan Film 200 Pounds Beauty. (Sumber: mdentertainment)
Cuplikan Film 200 Pounds Beauty. (Sumber: mdentertainment)

Potret gemuk yang Syifa Hadju bagikan membuat warganet teringat dengan Film Imperfect yang sudah tayang lebih dulu pada tahun 2019. Film Imperfect menampilkan Jessica Mila dengan berat badan yang lebih besar daripada biasanya. Demi kesempurnaan Film Imperfect, Jessica Mila berusaha menaikkan berat badannya. Dan semua upayanya memang berhasil.

Cukup disayangkan ternyata Syifa Hadju tidak menambah berat badannya untuk Film 200 Pounds Beauty. Namun hal tersebut bukan karena tanpa alasan. Dalam beberapa artikel, Syifa Hadju menyebutkan bahwa ia sudah konsultasi dengan dokter gizi. Untuk menambah berat badan seseorang membutuhkan waktu yang tidak singkat. Tetapi projek Film 200 Pounds Beauty harus selesai dalam waktu yang cukup singkat.

Karena waktu syuting yang terbatas, artis 22 tahun ini tidak benar-benar menaikkan berat badannya. Visual Syifa Hadju yang ditampilkan dibantu dengan bantuan prostetik. Bantuan prostetik ini bukan berarti mudah dan tanpa perjuangan. Syifa Hadju harus menahan berat di bahu selama berjam-jam. Tentu hal tersebut membuat dirinya tidak nyaman dan merpakan tantangan baru dalam perjalanan kariernya.

Secara sekilas, mungkin ada warganet yang merasa Film 200 Pounds Beauty memiliki kesamaan dengan  Film Imperfect. Keduanya mengangkat tokoh utama wanita yang memiliki masalah dalam berat badannya. Namun ternyata keduanya tidak memiliki hubungan.

Film 200 Pounds Beauty adalah remake dari film korea. Film 200 Pounds Beauty versi Korea dirilis pada tahun 2006 yang diperankan oleh Kim-Ah Jung. Film tersebut tidak hanya mendapatkan keuntungan secara komersial, tetapi juga berhasil mendapatkan penghargaan dan nominasi dari acara penghargaan ternama. Sebelum menjadi film, 200 Pounds Beauty adalah manga yang ditulis oleh Yumiko Suzuki dengan judul Kanna-San, Daiseikou Desu.

Syifa Hadju sebagai Juwita dalam Film 200 Pounds Beauty. (Sumber: mdentertainment)
Syifa Hadju sebagai Juwita dalam Film 200 Pounds Beauty. (Sumber: mdentertainment)

Film 200 Pounds Beauty versi Indonesia menceritakan Juwita yang diperankan oleh Syifa Hadju yang memiliki masalah dalam berat badannya. Juwita memiliki suara yang indah sehingga memiliki impian menjadi penyanyi yang dapat tampil di panggung besar dan megah dengan ditonton banyak orang. Namun karena masalah berat badannya yang besar membuat penampilannya tidak menarik bagi industri musik.

Juwita berprofesi sebagai penyanyi bayangan seorang penyanyi cantik bernama Eva Primadona. Eva Primadona diperankan oleh Alyssa Daguise. Eva dikenal sebagai penyanyi cantik dan bersuara merdu. Ia tampil di panggung megah dengan para fans yang begitu banyak menontonnya. Menariknya lagi dalam setiap penampilannya, Eva dikeliling dancer profesional yang semakin menunjang penampilannya.

Tetapi memang di dunia ini tidak ada yang sempurna. Eva memang memiliki penampilan menarik bagi industri musik, tetapi ternyata dia tidak bisa bernyanyi. Label yang menaunginya memilih Juwita sebagai penyanyi bayangan Eva. Dalam setiap performance Eva di atas panggung, Juwita turut hadir di belakang panggung untuk bernyanyi.

Setiap harinya Juwita harus meyakinkan diri bahwa semuanya baik-baik saja. Tidak hanya karena profesinya yang hanya sebagai penyanyi di belakang panggung saja, tetapi pandangan orang-orang sekitar padanya membuat dirinya tidak nyaman. Mulai dari perlakuan seorang pelayan kafe yang melayani Juwita setengah hati hanya karena ia tidak good looking.

Percintaan Juwita juga tidak seberuntung wanita yang berparas cantik. Juwita pernah dimanfaatkan oleh teman se kampusnya hanya untuk mengerjakan tugas kuliah. Dengan dijanjikan akan nge-date makan pecel di luar, Juwita dengan polosnya mudah tertipu dengan akal-akalan itu. Padahal si tukang tipu itu sudah memiliki kekasih di kampus yang sama pula.

Perjalanan cintanya semakin pahit saat Juwita jatuh hati pada Andre yang diperankan oleh Baskara Mahendra. Andre merupakan anak dari pemilik label musik yang menaungi Eva Primadona. Dengan begitu, Juwita sering sekali bertemu dengan Andre untuk urusan pekerjaan. Andre menunjukan perhatian lebih pada Juwita. Mulai dari mengapresiasi pekerjaan Juwita, sampai mau mengantarkan Juwita pulang.

Namun suatu hari tanpa sengaja, Juwita mendengar perbincangan Andre dengan Eva. Andre mengeluarkan statement bahwa andai saja Juwita memiliki paras cantik dan tubuh langsing seperti Eva, sudah pasti Juwita yang akan menjadi penyanyi di atas panggung.

Cuplikan Film 200 Pounds Beauty. (Sumber: mdentertainment)
Cuplikan Film 200 Pounds Beauty. (Sumber: mdentertainment)

Tak tahan lagi dengan pandangan orang-orang sekitar padanya, Juwita berusaha untuk mengakhiri hidupnya. Tetapi beruntungnya tepat saat akan mengakhiri hidupnya, Juwita mendapatkan ide untuk merubah penampilannya. Juwita memutuskan untuk mengubah penampilannya dengan operasi plastik di klinik ternama seorang dokter kecantikan.

Singkatnya selama 200 hari, Juwita menghilang dari orang-orang sekitarnya. Termasuk menghilang dari pekerjaannya sebagai penyanyi bayangan Eva. Hal tersebut berdampak pada karier Eva. Eva tidak bisa melanjutkan album ke duanya karena kehilangan penyanyi bayangannya. Andre pun kebingungan mencari pengganti Juwita. Karena hal yang sangat sulit mendapatkan penyanyi bayangan untuk Eva dengan suara yang harus sama persis dengan Juwita.

Akhirnya selama pengobatan 200 hari, Juwita bertransformasi sebagai wanita yang cantik dan langsing. Untuk pertama kalinya Juwita merasakan dipuji kecantikannya oleh orang lain. Semua orang yang melihat Juwita akan takjub dengan kecantikannya. Perubahan drastis yang dialami Juwita membuat orang-orang di sekitarnya tidak mengenalinya. Maka dari itu, Juwita mengganti namanya menjadi Angelica.

Menjadi wanita cantik ternyata bukan berarti akan selalu bahagia. Meski sudah merubah penampilannya, Andre justru sering membahas Juwita pada Angelica.

ZsaZsa Utari sebagai Yara dalam Film 200 Pounds Beauty. (Sumber: mdentertainment)
ZsaZsa Utari sebagai Yara dalam Film 200 Pounds Beauty. (Sumber: mdentertainment)

Film 200 Pounds Beauty begitu ringan untuk dinikmati di akhir pekan. Sangat cocok bagi penonton yang mencari tontonan sederhana dengan bumbu humor yang tidak berlebihan. Film ini menyuguhkan humor yang ringan dan cukup mengocok perut. Terutama pada adegan Juwita dengan Dokter Erik. Keduanya begitu cocok memainkan adegan komedi yang mengundang tawa penonton.

Dari segi cerita, film ini tentu mengangkat isu yang memang sering terjadi di lingkungan sekitar. Realitanya memang benar bahwa orang yang good looking punya privilege lebih. Seolah ada standar kecantikan seorang wanita. Wanita harus berbadan kurus dan langsing dengan kulit putih tanpa ada cela sedikitpun. Rambut panjang terurai dengan gigi putih rapi di setiap senyumannya.

Tokoh Juwita mewakili rasa insecure para wanita yang memiliki kekurangan secara fisik. Ketakutan akan pandangan orang. Begitu pula pandangan sinis dan sindiran tidak mengenakan yang harus mereka telan hampir setiap saat. Padahal hampir setiap detik mereka selalu berusaha untuk menerima dirinya sendiri agar mendapatkan kebahagiaan. Namun ucapan orang lain lah yang malah menghancurkan pendiriannya dalam memandang kehidupan.

Film ini mengingatkan bahwa tidak ada makhluk yang sempurna. Apa yang kita lihat di layar kaca atau pun ponsel bukan berarti 100% benar adanya. Seperti tokoh Eva yang digambarkan begitu sempurna secara fisik ditambah memiliki suara merdu. Tetapi nyatanya Eva hanyalah manusia biasa yang dalam menggapai impiannya pun harus meminjam suara Juwita.

Adegan yang paling menyentuh adalah adegan Andre dengan Juwita saat Andre memberitahu bahwa ia sudah tahu rahasia besar Angelica. Pada saat adegan tersebut, dialog yang diucapkan tokoh Angelica begitu menyentuh. Juwita merubah penampilannya dengan menempuh jalur operasi plastik adalah untuk dirinya sendiri. Untuk kebahagiaan dirinya sendiri. Bukan diperuntukkan untuk orang lain, bahkan membahagiakan orang lain. Tidak peduli bagaimana tanggapan dan pandangan Andre terhadap wanita yang melakukan operasi plastik, Juwita bertransformasi menjadi Angelica demi dirinya sendiri.

Syifa Hadju cukup berhasil memerankan Juwita sekaligus Angelica yang menjadi tokoh utama dalam film ini. Terutama pada adegan terakhir yang menutup film ini. Syifa Hadju mencurahkan segala emosi sebagai wanita yang selama hidup mencoba menerima dirinya sendiri.

Film 200 Pounds Beauty. (Sumber: kompas.com)
Film 200 Pounds Beauty. (Sumber: kompas.com)

Sayang sekali penampilan Juwita yang berubah menjadi Angelica begitu berubah drastis dan secara tiba-tiba. Film ini bak pesulap yang membuat wanita gemuk dengan rambut yang tidak terurus menjadi barbie yang terlihat sering perawatan dari ujung kaki sampai kepala.

Bantuan prostetik untuk menampilkan visual gemuk pada tubuh Juwita memang terlihat bagus dan berhasil. Namun memang terlihat tidak natural jika kita bandingkan dengan tokoh Rara dalam Film Imperfect yang memang sengaja menaikkan berat badannya.

Untuk menonton film ini, cukup diniatkan sebagai hiburan yang ringan saja. Tidak perlu menaruh ekspektasi apa-apa yang terlalu berlebihan. Dengan begitu, penonton bisa menikmati tontonan yang ringan dengan latar musik sebagai bumbu pelengkap film ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun