Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Deretan Public Figure yang Digandrungi Mahasiswa Generasi Z

2 Maret 2023   21:26 Diperbarui: 2 Maret 2023   21:31 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ariel Ortega Mahasiswa Universitas Teknologi Digital Melakukan Sesi Sharing Analisis Kemampuan Komunikasi Bintang Emon (27/02). Sumber Foto: DokPri

Tidak ada hentinya membicarakan tentang Generasi Z yang saat ini hampir mendominasi berbagai bidang. Generasi Z lahir di tengah-tengah gebrakan sosial media yang semakin marak. Kehidupannya tak bisa lepas dari ponsel pintar. Bahkan kini berbagai jenis pekerjaan yang dilakoni oleh Generasi Z hanya bermodalkan teknologi canggih yang hanya sebesar genggaman tangan manusia.

Pekerjaan seperti content creator di YouTube, Instagram, dan TikTok sepertinya menjadi cita-cita generasi penerus masa depan. Karena memang jika ditekuni dengan sungguh-sungguh, penghasilannya memang cukup menjanjikan. So, gak ada alasan bagian Generasi Z untuk tidak mencoba peruntungan viral lewat sosial media.

Sebagai seorang pengajar di salah satu Universitas Swasta di Kota Bandung, saya selalu menganalisis pola belajar yang paling tepat dalam mendidik mahasiswa Generasi Z. Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk melakukan pendekatan dengan mereka, karena saya sendiripun masih termasuk pada bagian Generasi Z.

Kampus yang terus memaksimalkan program e-learning sangat relevan dengan kebiasaan mahasiswa Generasi Z yang tak bisa lepas dari pengaruh internet. Berbagai tugas perkuliahanpun kini sudah mulai memanfaatkan kemajuan sosial media. Berbagai platform menulis turut serta membantu dosen dalam memberikan tugas untuk mahasiswanya.

Unsur sosial media dengan mahasiswa generasi Z tidak bisa lepas. Mereka akan terus beriringan untuk terus bertumbuh dan berproses bersama. Berkaca dari hal tersebut, saya mencoba membuat sesi sharing dengan mahasiswa di dalam kelas untuk mendeskripsikan public figure yang mereka kagumi dari segi komunikasi. Tidak hanya itu, mahasiswa juga diminta untuk menganalisis secara Visual, Verb, dan Voice dari public figure pilihan mereka masing-masing. Praktik ini tentu sangat relevan dengan mata kuliah yang saya ampu, yaitu Teknik Negosiasi dan Komunikasi.

Berikut ini, deretan public figure yang disenangi oleh mahasiswa  Generasi Z:

  • Vina Muliana

Vina Muliana, Sumber Foto: LinkedIn
Vina Muliana, Sumber Foto: LinkedIn

Pengguna TikTok tak akan asing dengan nama Vina Muliana. Akun TikTok-nya sudah mencapai 6,7 juta followers. Bukan karena viral tanpa prestasi, pemilik nama lengkap Vina Andhani Muliana ini gemar membagikan konten yang bermanfaat untuk publik. Vina kerap membagikan berbagai tips terkait dunia pekerjaan.

Setiap tahunnya akan selalu ada pemburu lowongan kerja baru yang kebingungan dalam membuat CV ataupun menjawab pertanyaan saat sesi wawancara kerja. Konten-konten Vina adalah jawabannya. Penyampaiannya yang lugas dengan artikulasi yang jelas mendukung kontennya mudah dimengerti oleh penonton. Gaya hijabnya yang khas membuat Vina mencerminkan isi kontennya, resmi dan rapi dalam berpakaian untuk melamar pekerjaan.

  • Maudy Ayunda

Maudy Ayunda, Sumber Foto: herstory.co.id
Maudy Ayunda, Sumber Foto: herstory.co.id

Ayunda Faza Maudya atau yang lebih akrab dengan nama Maudy Ayunda menjadi salah satu yang menginspirasi Generasi Z. Wanita yang tahun ini genap 29 tahun memiliki segudang prestasi. Berawal dari kariernya di dunia entertainment sebagai pemain film tahun 2005, Maudy mulai dikenal oleh banyak orang. Apalagi usai Film Perahu Kertas yang dilakoninya pada tahun 2012 ramai menjadi perbincangan karena diadaptasi dari novel terkenal Dewi Lestasi.  Tak puas dengan kemampuan aktingnya saja, Maudy mulai menunjukkan suaranya merdunya lewat soundtrack film Perahu Kertas.

Berbagai prestasi di dunia entertainment yang sudah membuat jutaan pasang mata terpukau padanya harus kembali menambah faktor kekaguman pada Maudy Ayunda. Maudy dinyatakan diterima di Universitas Oxford, Inggris dan mengambil jurusan PPE (Philosophy, Politics and Economics). Ia memulai studi pada September 2013 dan lulus pada tahun 2016.Pada tahun 2019, Maudy melanjutkan kuliah untuk gelar S2 dan berhasil diterima di dua universitas ternama dunia, yaitu Universitas Harvard dan Universitas Stanford. Sampai akhirnya Maudy memutuskan untuk kuliah di Universitas Stanford dan lulus pada tahun 2021 dengan gelar ganda untuk jurusan bisnis (M.B.A.) dan pendidikan (M.A.).

Dari kecantikan paras, bakatnya dalam seni, sekaligus kecerdasannya yang cemerlang, Maudy menjadi pembicara termuda di Forum Ekonomi Global 2015. Pada tahun 2016 Ia dipilih oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia sebagai Wanita Inspiratif Indonesia. Pada Maret 2022, Maudy ditunjuk sebagai juru bicara pemerintah Indonesia untuk presidensi KTT G20 yang diselenggarakan di Bali pada November 2022 lalu.

  • Bintang Emon

Binatang Emon, Sumber Foto: cnnindonesia.com
Binatang Emon, Sumber Foto: cnnindonesia.com

Komika berkebangsaan Indonesia ini cukup nyentrik dengan nada bicaranya yang khas. Memulai karier sebagai juara Stand up Comedy Academy yang ditayangkan di Indosiar pada tahun 2017. Namanya semakin dikenal usai membintangi berbagai film dan series, salah satunya adalah Film Milly & Mamet tahun 2018.

Meski kerap muncul di televisi bahkan layar lebar, pemilik nama asli Gusti Muhammad Abdurrahman Bintang Mahaputra mulai mendapat simpati netizen usai salah satu konten di Instagramnya viral. Konten Dewan Perwakilan Omel-Omel (DPO) menjadi konten menarik yang Bintang sajikan lewat akun pribadi instagramnya.

DPO Corona yang Bintang upload sekitar bulan Maret 2020 membuat dirinya muncul ke permukaan. Bagaiman tidak, di tengah-tengah segala probelamtika dalam menangani Covid-19, Bintang hadir menyuarakan pendapatnya terkait penimbun masker dan warga yang pakai APD lengkap ke supermarket. Bintang berani berkeluh kesah, memberi omelan,  bahkan peringatan bagi oknum-oknum terkait. Video dengan durasi kurang dari dua menit itu dikemas dengan humor dan nada bicaranya yang khas kental warga ibu kota. Kini videonya sudah mencapai 4,6 juta kali ditonton netizen Indonesia. Usai video itu viral, Bintang tak menurunkan keberaniannya untuk terus mewakili keresahan masyarakat Indonesia. Bahkan Bintang berani konten DPO tentang sindiran keras atas ketidakadilan yang terjadi pada kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.

Keberanian dan kecerdikan dalam penyampaiannya menjadikan Bintang Emon sebagai salah satu tokoh idola di kalangan Generasi Z. Dengan hadirnya Bintang Emon yang berani menyuarakan keresahannya, Genarasi  Z yang sama gemarnya mengekspresikan diri dalam sosial media membuat diri mereka relate dengan konten DPO Bintang.

  • Najwa Shihab

Najwa Shihab, Sumber Foto: kompas.com
Najwa Shihab, Sumber Foto: kompas.com

Jurnalis yang dikenal dengan keberaniannya dan kepandaiannya dalam berargumen turut menjadi salah satu tokoh yang dikagumi Generasi Z. Lewat acara Mata Najwa yang Ia pandu, Mbak Nana memperlihatkan kemampuannya sebagai seorang jurnalis yang jenius. Ia kerap terlihat mewawancarai berbagai narasumber dengan latar profesi yang berbeda-beda. Mulai dari pejabat, politikus, para ahli dari berbagai bidang, aktivis, ketua  dan anggota berbagai organisasi, profesor, mahasiswa, seniman, rakyat dll.  Penonton dapat melihat betapa kritisnya Najwa Shihab dalam melontarkan pertanyaan-pertanyaan pada lawan bicaranya. Ia juga tak segan untuk menyampaikan argumennya. Argumennya tentu berlandaskan dari fakta yang ada.  Ia juga agresif menyampaikan sindiran untuk penanganan kasus-kasus tertentu yang mangkrak begitu saja. Keberanian dan kemampuannya dalam berkomunikasi membuat dirinya mendapatkan simpati banyak orang, termasuk adalah Generasi Z.

  • Husein Ja'far Al Hadar

Habib Jafar, Sumber: antaranews.com
Habib Jafar, Sumber: antaranews.com

Pendakwah yang lebih akrab dipanggil Habib Jafar berhasil menarik perhatian banyak orang.  Diberbagai podcast yang ditayangkan di YouTube, Habib Jafar menurutkan bahwa dirinya memberanikan untuk tampil ke publik atas keresahan dan kekhawatirannya. Melihat perkembangan zaman, Habib Jafar tampil dengan gayanya yang santai. Habib Jafar menuturkan bahwa Beliau tak  ingin publik menyimpan ekspektasi lebih pada dirinya, sehingga memutuskan untuk berpenampilan apa adanya saja. Suaranya yang lembut dengan guyonan yang kekinian membuat Habib Jafar mudah akrab dengan siapa saja. Bahkan Habib Jafar kerap berbincang dengan public figure, seperti Onad dan Boris Bokir di YouTube meskipun mereka adalah non-muslim.

Habib Jafar hadir dengan nilai-nilai toleransi yang tinggi dan logika-logika yang mudah dicerna oleh pendengarnya. Habib Jafar mengemas dakwahnya dengan nyentrik agar mampu masuk dalam lingkungan generasi milenial dan Z. Bahasanya yang sederhana membuat siapapun yang mendengarnya mudah memahami apa yang Habib Jafar jelaskan. Meski sering memberikan analogi-analogi sederhana, teori dan keilmuan yang dimilikinya tentu akan Habib Jafar sampaikan pula.

Tangguh Mochammad Raihan, Mahasiswa Universitas Teknologi Digital Melakukan Sesi Sharing Analisis Kemampuan Komunikasi Habib Jafar. Sumber: DokPri
Tangguh Mochammad Raihan, Mahasiswa Universitas Teknologi Digital Melakukan Sesi Sharing Analisis Kemampuan Komunikasi Habib Jafar. Sumber: DokPri

Dengan konsep belajar dan penugasan seperti ini, saya berharap mahasiswa Generasi Z yang setiap hari tidak bisa lepas dari sosial media, yang setiap hari akan melihat berbagai konten, akan mendapatkan value dan manfaat. Tak hanya sekadar membagikan aktivitas sehari-hari, mahasiswa Generasi Z bisa mencari, mengikuti, dan mengontrol konten-konten yang memang memiliki manfaat untuknya. Dengan begitu, mahasiswa Generasi Z tidak hanya mengagumi atau mengidolakan public figure saja, tetapi mereka juga menjadi termotivasi untuk dapat menjadi manusia yang lebih bermanfaat dan lebih bernilai lagi. (Siska Fajarrany)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun