Kekurangan:
Jurnal ini memang menggunakan instrumen penelitian, metode yang komplek, dan sampel yang banyak. Tetapi rekomendasi pada pengakajian berupa sektor pemerintah dan organisasi terkait harus menerapkan standar GAP durian sebagai kebijakan yang dapat menyajikan informasi dan dukungan yang tepat kepada petani durian mengenai luas tanam, pencatatan data untuk produksi tinggi, pendapatan, dan peluang untuk ekspor, masih dijadikan bentuk usulan dan bukan dijadikan sebagai salah satu variabel pengkajian. Akibatnya, pelatihan GAP dan prosedur konsultasi yang lebih baik diperlukan untuk mendorong petani durian mengembangkan tekniknya dan perencanaan budidaya secara terus menerus untuk menjamin kualitas produk durian mereka ke pasar dunia untuk pemasaran berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup petani durian.
Saran:
Jurnal ini akan lebih menarik jika menjelaskan secara rinci penerapan GAP apa saja yang dapat memperkuat usahatani berdasarkan analisis lapang penulis, dimulai dari faktor lahan, proses tanam, pemeliharaan, produk akhir yang dihasilkan hingga factor lain seperti peran dan kebijakan pemerintah mendukung petani agar dapat bersaing di pasar global.
Rekomendasi:
 Sektor pemerintah harus menyediakan pelatihan yang menyajikan pengetahuan tentang pencatatan data produksi, pengelolaan usaha pertanian dengan menggunakan teknologi digital, penyimpanan dan transportasi lebih cepat proses, dan efisiensi panen dan inovasi pasca panen. Petani harus berkolaborasi dalam hal integrasi bisnis, penjualan dan pemrosesan untuk platform pasar online. Ini akan memungkinkan mereka menjual lebih banyak jenis durian langsung ke konsumen, dan dengan demikian akan memperpendek jalur distribusi. Petani akan mampu untuk menetapkan harga tertentu dan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Ini secara keseluruhan akan membantu peningkatan pasar durian yang berkelanjutan, peningkatan kualitas hidup, serta keberlanjutan pasar domestik dan internasional.
Infografis terkait haluan besar pengkajian disajikan pada gambar berikut:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H