1. Hakikat Akuntansi : Berbagai Gambaran
Akuntansi Sebagai Ideologi
Akuntansi dipandang sebagai suatu fenomena ideologi sebagai sarana untuk mempertahankan dan melegitimasi aturan-aturan sosial, ekonomi dan politik yang berlaku pada saat ini.
Akuntansi Sebagai Bahasa
Akuntansi dipandang sebagai suatu bahasa karena akuntansi adalah salah satu alat mengkomunikasikan informasi suatu bisnis.
Akuntansi Sebagai Perumpamaan
Akuntansi memberikan kontribusi terhadap penciptaan suatu gambaran atau citra dari organisasi.
Akuntansi Sebagai Percobaan
Akuntansi cukup fleksibel untuk mengakomodasi berbagai situasi mengadaptasi solusi-solusi baru untuk masalah baru dan beradaptasi terhadap kasus-kasus yang paling kompleks.
Akuntansi Sebagai Komoditas
Akuntansi dipandang sebagai suatu komoditas yang merupakan hasil dari suatu aktivitas ekonomi.
Akuntansi Sebagai Distorsi
Akuntansi digunakan untuk mengendalikan atau mempengaruhi tindakan-tindakan baik dari pengguna internal maupun eksternal, akuntansi menjadi sasaran ideal bagi pihak-pihak yang mencoba untuk memanipulasi arti dari pesan yang akan dilihat dari pengguna.
Akuntansi Sebagai Alasan Logis
Dikarenakan adanya ketidaktepatan dan ketidakpastian yang melingkupi kebanyakan angka akuntansi digunakan sebagai suatu cara untuk melegitimasi pemunculnya. Akuntansi dianggap sebagai suatu jaminan terhadap angka tersebut dan menyediakan alasan pemikiran atas tindakan yang berdasar pada angka tersebut.
Akuntansi Sebagai Mitos
Akuntansi menciptakan mitos yang merupakan cara mudah memahami dunia ekonomi dan menjelaskan fenomena kompleks.
Akuntansi Sebagai Sistem Percobaan
Akuntansi cukup fleksibel untuk mengakomodasi berbagai situasi mengadaptasi solusi-solusi baru untuk masalah baru dan beradatasi terhadap kasus-kasus yang paling kompleks.
Akuntansi Sebagai Sistem Informasi
Akuntansi diasumsikan menjadi suatu proses yang menghubungkan sumber informasi atau pemancar, saluran komunikasi dari serangkaian penerima.
Akuntansi Sebagai Realitas Ekonomi Kini
Akuntansi dipandang sebagai sarana mencerminkan realitas ekonomi masa kini.
2. Penyusunan dan Verifikasi Teori
Penyusunan dan verifikasi teori timbul dari adanya kebutuhan untuk memberikan pemikiran mengenai apa yang dilakukan atau diharapkan oleh para akuntan. Proses dan penyusunan teori akuntansi harus diselesaikan oleh verifikasi teori. Jadi teori akuntansi harus menjadi hasil dari suatu proses penyusunan dan verifikasi teori.
3. Hakikat Teori Akuntansi
Hakikat teori akuntansi sendiri bertujuan untuk memberikan basis bagi peramalan dan penjelasan perilaku dan peristiwa akuntansi. Teori sendiri didefinisikan sebagai serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saing berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antarvariabel dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
4. Metodologi Dalam Perumusan Teori Akuntansi
Metodologi dalam perumusan teori akuntansi terdiri dari:
*) Teori Deskriptif Akuntansi : yang membenarkan "apa yang terjadi" melalui penyusunan praktik-praktik akuntansi. Penjelasan untuk menunjukkan secara ilmiah kebenaran penyataan atau fenomena akuntansi apa adanya sesuai fakta.
*) Teori Normatif Akuntansi : berusaha menjustifikasi apa yang seharusnya terjadi, bukan apa yang terjadi. Metodologi normatif berusaha menjustifikasi beberapa praktik akuntansi yang seharusnya dipergunakan.
5. Pendekatan Untuk Perumusan Teori Akuntansi
Pendekatan non-teoritis terdiri dari :
*) Pendekatan Pragmantis : penyusunan suatu teori yang ditandai oleh kesamaannya dengan praktik dunia nyata yang berguna memberikan solusi yang praktis.
*)Â Pendekatan Kekuasaan : penertiban pernyataan sebagai regulasi dari praktik-praktik akuntansi.
Pendekatan teoritis terdiri dari :
*) Pendekatan Deduktif (Umum-Khusus)
*)Â Pendekatan Induktif (Khusus-Umum)
*) Pendekatan Etis (Kewajaran, Keadilas, Kenyataan, Ekuitas)
*) Pendekatan Sosiologi ( Prinsip atau teknik akuntansi yang ada dievaluasi untuk penerimaan dari dasar pengaruh laporannya terhadap seluruh kelompok dalam komunitas)
*) Pendekatan Ekonomi ( Menekankan pada perilaku dari indikator-indikator makro ekonomi yang dihasilkan oleh adopsi dari berbagai teknik akuntansi)
6. Pendekatan Selektif Untuk Perumusan Teori Akuntansi
Akibat dari berbagai usaha oleh individu dan profesional serta organisasi pemerintahan untuk berpartisipasi dalam pematangan konsep dan prinsip dalam akuntansi. Secara umum perumusan suatu teori akuntansi dan pengembangan prinsip-prinsip akuntansi telah mengikuti pendekatan selektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H