Desa Bringin terkenal dengan sebutan Kampung Madu. Hampir semua warganya memiliki mata pencaharian sebagai peternak lebah madu. Dengan julukan kampung madu ini dapat membawa nama desa setempat masyhur sebagai kampung edukasi peternakan lebah madu yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal ataupun wisatawan luar kota yang menetap di Kampung Inggris, Pare.
Kampung Madu ini berlokasi sekiatar satu kilometer dari Pare, kearah utara. Sehingga tidak jarang dijadikan tempat praktik edukasi bagi siswa kursus di Kampung Inggris. Lokasi tempat Kampung Madu di desa Bringin, kecamatan Badas, Kabupaten Kediri.
Peternakan lebah madu sebenarnya sudah ada lebih dari 20 tahun silam dan baru diresmikan sebagai Kampung Madu pada tahun 2018.
"Di desa ini sudah banyak warga yang menjadi peternak lebah sejak tahun 1980-a, dan sekarang saya menjadi generasi ketiga yang meneruskan usaha peternakan ini, saat itu saya memulai usaha diawal berdinrinya Kampung Madu," terang Wasis Handoko, peternak sekaligus pengusaha madu Bermono Super.
Keunikan peternakan lebah madu desa Bringin ini menggunakan strategi mengembala lebah sebagai bentuk pemunculan variasi jenis madu. Sehingga setiap peternakan lebah madu memiliki produk khas dari nektar tumbuhan madu tertentu.
"Variasi jenis madu ini di dapatkan dari proses mengembala lebah madu ke perkebunan tanaman tertentu, seperti perkebunan kapuk randu," ungkap Wasis Handoko.
Kegiatan mengembala lebah madu dilakukan di wilayah perkebunan di luar kabuaten Kediri, meskipun tidak menutup kemungkinan di daerah setempat (Kediri), hal ini di sesuaikan dengan perkebunan yang ada.
"Selaian di daerah sekitar sini, saya juga bekerja sama dengan perkebunan di luar kabupaten Kediri seperti Banyuwangi, Jember, Malang, dan kota lain," Tutur Wasis Handoko.
Variasi jenis madu akan berkembang sesuai dengan kebutuhan pasar, dan penemuan jenis madu dari nektar tumbuhan yang dianggap memiliki kasiat sebagai obat.
Kabupaten Jember dijadikan sebagai wilayah budidaya penghasil madu durian. Hal ini tidak lain karena wilayah Jember dan sekitarnya seperti Banyuwangi, Bondowoso, Lumajang merupakan daerah yang memiliki banyak perkebunan durian.
"Jember menjadi sasaran wilayah peternakan lebah madu dengan variasi jenis madu durian di samping daerah Wonosalam, Jombang," ujar Wasis Handoko.
Selain jenis madu durian, banyak variasi jenis madu yang lain. Terdapat sekitar kurang lebih 20 jenis madu yang dibudidayakan saat ini, dengan kegiatan budidaya lebah madu dilakukan di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Dalam proses mengembala lebah madu banyak rintangan yang bisa saja menyebabkan gagal panen. Dari faktor cuaca, ketersediaan nektar, adanya persaingan antar peternak lebah madu dalama satu perkebunan, sampai dengan masalah sulitnya perizinan.
"Menjadi peternak madu haruslah telaten, banyak rintangannya bahkan pernah sampai gagal panen, dikarenakan persainagan wilayah dengan peternak lebah madu lain," Cakap pemilik outlate Madu Bermono Super.
Beberapa jenis madu yang popular saat ini yaitu madu kapuk randu, madu rambutan, madu karet, madu durian, madu kopi, madu sonokeling, madu wadung, madu kosambi, madu sengon, madu bawang putih Tunggal (Bawang Lanang), madu mangga, madu kaliandra, madu kelengkeng, madu apel, dan madu mahoni.
Variasi jenis madu bertambah sering perkembangan waktu.
"Dari banyaknya jenis madu ini, tidak ada yang peten terkait jumlahnya, pasti ada pertambahan setiap waktunya," ujar Wasis Handoko.
Setiap variasi jenis madu memiliki kasiat tersendiri, tergantung dengan komposisi kandungan yang ada pada nektar tumbuhan. Tetapi secara umum hampir semua variasi jenis madu memiliki kasiat yang sama, yaitu kasiat dasar madu murni sebagai obat dari segala penyakit.
Belum ada penelitian lebih lanjut terkait kasiat dari setiap variasi jenis madu, melainkan hanyalah sebatas kepercayaan dari masyarakat setempat bahwasanya setiap jenis madu memiliki kasiat khusus. Misalnya madu kapuk randu bagus untuk mengatasi gangguan mulut, seperti sariawan dan bibir pecah-pecah.
"Masyarakat setempat mempercayai madu kapuk randu untuk mengobati sariawan dan terbukti manjur, tetapi belum ada penelitian yang mengarah pada kandungan dan kasiat setiap variasi jenis madu," kata Wasis Handoko.
Madu kaliandra merupakan madu yang banyak yang dicari oleh masyarakat karena dipercayai dapat menyembuhkan hipertensi, sehingga ketersediaan madu kaliandra oleh peternak lebah madu gencar dibudidayakan. Namun lokasi perkebunan keliandra yang jarang dan terbatas menjadi faktor langkanya madu kaliandra.
"Madu kaliandra yang sekarang ini langka padahal banyak diminati masyarakat, ujar pemilik outlate Madu Bermono Super. Dan dia menambahkan, "Seharusnya ada penelitian lebih lanjut agar diketahui dengan jelas tentang kasiat setiap variasi jenis madu,"
Diharapkan untuk kedepannya ada penelitian lebih lanjut terkait kandungan dari setiap variasi jenis madu, dan pastinya dari penelitian tersebut dapat diketahui kasiat masing-masing variasi jenis madu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H