Kabupaten Jember dijadikan sebagai wilayah budidaya penghasil madu durian. Hal ini tidak lain karena wilayah Jember dan sekitarnya seperti Banyuwangi, Bondowoso, Lumajang merupakan daerah yang memiliki banyak perkebunan durian.
"Jember menjadi sasaran wilayah peternakan lebah madu dengan variasi jenis madu durian di samping daerah Wonosalam, Jombang," ujar Wasis Handoko.
Selain jenis madu durian, banyak variasi jenis madu yang lain. Terdapat sekitar kurang lebih 20 jenis madu yang dibudidayakan saat ini, dengan kegiatan budidaya lebah madu dilakukan di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Dalam proses mengembala lebah madu banyak rintangan yang bisa saja menyebabkan gagal panen. Dari faktor cuaca, ketersediaan nektar, adanya persaingan antar peternak lebah madu dalama satu perkebunan, sampai dengan masalah sulitnya perizinan.
"Menjadi peternak madu haruslah telaten, banyak rintangannya bahkan pernah sampai gagal panen, dikarenakan persainagan wilayah dengan peternak lebah madu lain," Cakap pemilik outlate Madu Bermono Super.
Beberapa jenis madu yang popular saat ini yaitu madu kapuk randu, madu rambutan, madu karet, madu durian, madu kopi, madu sonokeling, madu wadung, madu kosambi, madu sengon, madu bawang putih Tunggal (Bawang Lanang), madu mangga, madu kaliandra, madu kelengkeng, madu apel, dan madu mahoni.
Variasi jenis madu bertambah sering perkembangan waktu.
"Dari banyaknya jenis madu ini, tidak ada yang peten terkait jumlahnya, pasti ada pertambahan setiap waktunya," ujar Wasis Handoko.
Setiap variasi jenis madu memiliki kasiat tersendiri, tergantung dengan komposisi kandungan yang ada pada nektar tumbuhan. Tetapi secara umum hampir semua variasi jenis madu memiliki kasiat yang sama, yaitu kasiat dasar madu murni sebagai obat dari segala penyakit.
Belum ada penelitian lebih lanjut terkait kasiat dari setiap variasi jenis madu, melainkan hanyalah sebatas kepercayaan dari masyarakat setempat bahwasanya setiap jenis madu memiliki kasiat khusus. Misalnya madu kapuk randu bagus untuk mengatasi gangguan mulut, seperti sariawan dan bibir pecah-pecah.
"Masyarakat setempat mempercayai madu kapuk randu untuk mengobati sariawan dan terbukti manjur, tetapi belum ada penelitian yang mengarah pada kandungan dan kasiat setiap variasi jenis madu," kata Wasis Handoko.