Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) merupakan tumbuhan perdu yang termasuk dalam famili Malvaseae yang tumbuh luas di sejumlah negara  beriklim tropis dan subtropis, termasuk Indonesia, dan banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan tanaman hias pagar tanaman serta bunga  potong  dan dapat digunakan sebagai tanaman hias serta tanaman obat. Keindahan  bunga sepatu membuatnya dikenal sebagai queen of flower. Sebaran bunga sepatu  di daerah tropis dan subtropis memberinya beberapa nama lokal. Selain itu tanaman  ini juga dikenal dengan nama yang berbeda-beda di setiap negaranya, seperti tanaman hitam atau tanaman kembang sepatu merah (plantatau red hibiscus) dari Amerika, tanaman akabana dari Jepang, tanaman aute dari suku Samoa , tanaman kanyanga  Filipina, dan kembang sepatu  Indonesia. (Parengkuan, Wowor dan Pangemanan, 2020).
Bunga sepatu dapat dijadikan tanaman hias. Bunganya yang indah menjadikan tanaman bunga sepatu sebagai tanaman hias yang umum di pekarangan rumah. Bunga sepatu mempunyai khasiat seperti  warna menarik, bentuk berbeda, mengandung madu, wangi dan lendir dari  lembar daun bunga sepatu. Selain khasiat obatnya, bunganya juga bisa dimakan mentah. Bunga sepatu juga digunakan sebagai makanan bergizi bagi kesehatan tubuh dan  digunakan untuk menggosok sepatu agar tetap bersih. Kegunaan inilah yang menjadi alasan mengapa orang menyebut tanaman ini  bunga sepatu.
Di Indonesia bunga sepatu dikenal sebagai obat penyakit gondongan, keputihan, sariawan, batuk produktif, infeksi saluran pernafasan dan malaria. Dalam bidang medis, bunga sepatu  juga memiliki efek hipoglikemik dan anti kesuburan. Khasiat dan fungsi bunga sepatu sebagai  obat herbal  karena bunga sepatu mengandung berbagai macam senyawa yaitu tanin, alkaloid, triterpenoid, flavonoid, taraxeryl acetate, polifenol, saponin, hibisetin, cyanidin, cyanidin glikosida, quercetin, sianidin diglukosida, Ca-oksalat, zat pahit dan peroksidase. Senyawa yang ditemukan ini pada penyakit tertentu ini dapat membantu melemahkan berbagai  organisme penyebab penyakit. (Carolin & Nita, 2019).Â
Banyak sekali khasiat yang dimiliki tanaman ini, karena tanaman ini mengandung bahan menyehatkan dan mempunyai berbagai manfaat seperti anti inflamasi, antivirus (diuretik), menormalkan siklus haid, menghentikan pendarahan dan bersifat pencahar. atau ekspektoran.
Tanaman bunga sepatu juga berkhasiat mengobati sakit gigi dan gusi bengkak, mengobati gigi berlubang, rematik, mengobati batu saluran kemih, meredakan infeksi telinga, mengecilkan bisul, dan mengobati wasir. Daun bunga sepatu yang dikompres mempunyai efek menurunkan suhu tubuh bayi pasca vaksinasi DPT-HB-Hib, peneliti mengatakan penelitian ini akan membantu seluruh petugas kesehatan di Puskesmas untuk memahami dampak dari Hibiscus rosa sinensis. Peneliti berharap dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang bayi yang  demam setelah vaksinasi DPT-HB-Hib. Bunga sepatu dapat digunakan untuk obat demam, nyeri ulu hati, sakit tenggorokan, batuk berdahak, diuretik, ekspektoran, ketidakteraturan menstruasi, obat hemostatik, dan  keputihan. Bunga sepatu mengandung berbagai senyawa seperti tanin, alkaloid, flavonoid, taraxeryl asetat, polifenol, saponin, sianidin, glikosida, hiscetin, quercetin, casuate, peroksidase, dan senyawa lain dalam keluarga Hibiscus. Juga digunakan sebagai obat herbal Cina di kalangan obat-obatan herbal. Senyawa tanaman ini mampu melawan dan melemahkan patogen. (Efendi et al., 2021).
Manfaat Kembang Sepatu Bagi Kesehatan :
1. Â Menurunkan Tekanan Darah
Bunga sepatu mengandung  sifat diuretik (membantu mengeluarkan kelebihan air) dan kandungan anthocyanin yang dapat memblokir enzim angiotensin-converting (ACE), senyawa yang baik untuk pembuluh darah.
Manfaat kembang sepatu sungguh mengesankan. Namun, jika Anda menggunakan diuretik  hidroklorotiazid, Anda tidak boleh mengonsumsi  rebusan bunga sepatu  karena kedua  dapat  berinteraksi. Menurunkan tekanan darah adalah salah satu efek populer dari Hibiscus.
2. Â Menjaga Kesehatan Hati
Manfaat menarik lainnya dari bunga sepatu adalah dapat menjaga kesehatan hati . Dalam penelitian terhadap 19 orang yang kelebihan berat badan, ekstrak bunga sepatu diberikan selama 12 minggu, ditemukan bahwa konsumsi membantu mengendalikan penyakit hati berlemak. Kondisi  ini  ditandai dengan penumpukan lemak di hati dan dapat menyebabkan gagal hati. Penelitian lain juga menemukan manfaat bunga sepatu untuk liver. Namun, sebagian besar penelitian sebelumnya dilakukan pada hewan dan menggunakan ekstrak bunga sepatu. Penelitian lebih lanjut tentunya diperlukan untuk mendukung premis menarik ini
3. Â Dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan.
Jika Anda sedang mencoba menurunkan berat badan, pasti menarik untuk rutin meminum rebusan bunga sepatu. Pasalnya, ekstrak bunga sepatu dilaporkan efektif menurunkan berat badan, persentase lemak tubuh, indeks massa tubuh, dan rasio pinggang-pinggul. Hanya , penelitian yang  dilakukan juga dilakukan dengan pemberian rebusan  dan bukan dengan pemberian ekstrak bunga sepatu.
4. Â Mengandung senyawa , yang mengurangi risiko kanker.
Bunga sepatu mengandung polifenol, sekelompok senyawa yang diduga memiliki  sifat anti kanker. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Carcinogenesis menyatakan bahwa ekstrak  bunga sepatu  dapat menghambat sel kanker di lambung. Meski menarik, perlu diingat  bahwa penelitian tersebut tetap dilakukan dengan menggunakan tabung reaksi dan menggunakan ekstrak bunga sepatu.
5. Â Memiliki Sifat Antibakteri
Manfaat bunga sepatu yang tak kalah menarik  adalah sifat antibakterinya. Namun, penelitian yang dilakukan untuk mengungkap manfaat ini masih dilakukan secara invitro. Salah satu dari manfaat bunga sepatu  adalah mengandung antioksidan. Antioksidan  mengendalikan radikal bebas, mencegah kerusakan sel, dan mengurangi risiko  penyakit kronis.
6. Â Menurunkan panas dalam
Setelah diduga, ternyata daun bunga sepatu mengandung senyawa anti piretik  yang secara alami dapat menurunkan panas dalam. Daun bunga sepatu  sangat mudah ditanam sehingga Anda dapat dengan mudah menemukannya di berbagai tempat. Dilihat dari kondisi pohon bunga sepatunya, pohon bunga sepatu ini tingginya sekitar 1,5 meter. Tanaman bunga Sepatu  ini  memiliki bunga dengan warna yang beragam. Daunnya dipercaya mengandung hingga manfaat akar tanaman bunga sepatu  juga sering dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan herbal.
Hasil olahan makanan dan minuman dari bunga kembang sepatu adalah sebagai berikut:
1. Â Teh Bunga sepatu
Tidak hanya indah dipandang, tetapi juga digunakan untuk pengobatan. Teh bunga sepatu  dan ekstrak cairnya bermanfaat dalam mengobati berbagai penyakit dan gangguan kesehatan. Bunga sepatu hadir dalam berbagai warna, termasuk merah, kuning, putih, dan peach.
Teh bunga sepatu dapat dibuat dengan  oven atau pemanggangan. Keduanya mempunyai hasil yang berbeda dari segi tekstur, penampakan, aroma, dan kandungan nutrisi yang dikandungnya. Teh Bunga Hibiscus Oven  memiliki tekstur yang  lebih halus dan aroma  bunga yang  tajam, sedangkan Teh Bunga Hibiscus Panggang  memiliki tekstur lebih grit dan wangi seperti teh biasa atau teh rosella, namun teh bunga Hibiscus tidak memiliki aroma sama sekali. (Sarilawati, tidak bertanggal).
Sebuah studi oleh Das Salirawati dkk. (2010) mempelajari variasi jumlah nutrisi, yang terkandung dalam teh  bunga sepatu baik yang dioven maupun dipanggang, yaitu: karbohidrat (glukosa), vitamin C, kafein, dan polifenol, Zat-zat tersebut terkandung sesuai dengan kebutuhan kita sehari-hari dibandingkan dengan teh dan rosella yang biasa kita konsumsi.
2. Â Pewarna dan Pengawet Alami pada Mie Basah Matang
Bunga sepatu dapat digunakan sebagai pewarna dan pengawet alami pada Mie Basah Matang. Mie Basah Matang Ekstrak Bunga Hibiscus Matang Varian 1  merupakan mie basah  berwarna ungu pudar dengan umur simpan hingga 44 jam. Analisis data yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan dengan penambahan konsentrasi ekstrak bunga sepatu yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap uji  organoleptik mie basah matang. Penggunaan ekstrak bungasepatu pada mie basah matang tidak memberikan pengaruh nyata terhadap mutu kimia  mie basah (Oktiarni, Ratnawati, dan Sari, 2013).
Bunga sepatu sekarang ini masih jarang diperbincangkan di khalayak umum karena kurangnya pengetahuan akan manfaat yang dikandung didalamnya. Dengan demikian, pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam mengelola dan mengolah bunga sepatu menjadi obat herbal sangat penting untuk menerapkan smart living sekaligus dapat meningkatkan perekonomian jika dilakukan kegiatan penelitian lanjutan.