Halo sobat bincang !
Apakah anda mengetahui berita-berita yang marak dipublikasikan saat ini?
Salah satu dari banyaknya berita yaitu mengenai persepsi interpersonal dari kaum muslim pendukung Palestina terhadap negara Israel.
Sebelum membahas persepsi interpersonal dari kaum muslim pendukung Palestina terhadap negara Israel, kita akan membahas terlebih dahulu, definisi dari "persepsi" & "interpersonal". Persepsi secara garis besar memiliki arti yaitu pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Definisi singkatnya yaitu pandangan atau pemikiran dari setiap individu. Sedangkan, interpersonal adalah istilah yang secara bahasa berarti antarpribadi.Â
Itulah definisi dari kata "persepsi" dan "interpersonal", selanjutnya kita akan membahas definisi atau pengertian dari dua kata tersebut apabila digabungkan menjadi satu yaitu "persepsi interpersonal". Persepsi interpersonal merupakan serangkaian proses berkelanjutan yang menyatu satu sama lain atau jika kita membaca buku Psikologi Komunikasi karya Dr. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc., dibuku tersebut disebutkan juga definisi atau pengertian dari persepsi interpersonal yang diartikan sebagai faktor-faktor personal & situasional yang mempengaruhi kita tentang orang lain. Persepsi interpersonal sangat erat kaitannya dengan segala bentuk pemikirian dari setiap individu kepada individu lainnya atau bahkan kelompok yang satu kepada kelompok yang lainnya. Sehingga pemikiran kaum muslim pendukung Palestina tentang negara Israel pun termasuk ke dalam persepsi interpersonal. Pastinya sudah timbul di benak anda pertanyaan-pertanyaan mengenai persepsi interpersonal dari kaum muslim pendukung Palestina terhadap negara Israel itu seperti apa.
Berdasarkan beberapa sumber, Israel merupakan negara kecil di Timur Tengah yang berbatasan dengan Mesir, Yordania, Lebanon, dan Suriah. Saat ini, populasi di Israel mencapai lebih dari 9 juta orang yang kebanyakan adalah kaum Yahudi. Israel memproklamasikan kemerdekaannya pada 14 Mei 1988.
Beberapa negara memilih untuk tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel karena negara-negara tersebut mayoritas penduduknya merupakan umat muslim. Mengapa demikian? Karena negara-negara tersebut mendukung penuh kemerdekaan Palestina.
Palestina adalah sebuah negara dengan mayoritas penduduknya merupakan kaum muslim, Palestina terletak di Timur Tengah antara Laut Tengah dan Sungai Yordania yang juga merupakan tempat berdirinya masjid Al-Aqsa. Masjid Al-Aqsa merupakan kiblat umat Islam yang pertama kali sebelum Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengubah arah kiblat ke kabah yang ada di Makkah. Selain itu, masjid Al-Aqsa juga merupakan tempat Nabi Muhammad SAW melaksanakan Isra Miraj, hal tersebut menjadikan masjid Al-Aqsa yang ada di Palestina sebagai tempat yang berharga dan bersejarah bagi umat muslim.
Mesikpun sejarahnya begitu penting dan berharga bagi umat muslim, Israel sama sekali tidak peduli, mereka berusaha sekuat tenaga untuk meluluhlantahkkan Palestina guna merebut wilayah Palestina yang nantinya akan dijadikan bagian dari wilayah kekuasaan Israel. Untuk merebut itu semua banyak sekali kejahatan-kejahatan yang dilakukan Israel kepada penduduk Palestina, beberapa contohnya seperti :
1. Kejahatan perang : Israel sering kali menyerang Palestina dengan berbagai senjata, nuklir, dan lain-lain.
2. Kejahatan kemanusiaan : kejahatan ini mengacu pada tindakan pembunuhan massal dengan penyiksaan terhadap tubuh orang-orang dengan maskud sebagai penyerangan terhadap yang lain.
3. Kejahatan apartheid : kejahatan ini mengacu pada tindakan rasisme atau memandang penduduk Israel lebih istimewa dibanding penduduk Palestina.
Peristiwa-peristiwa buruk dan tidak manusiawi tersebut lah yang melatarbelakangi umat muslim di penjuru dunia memiliki persepsi yang buruk terhadap Israel, mengingat sejarah kelam mengatakan bahwa dahulu saat perang dunia 1 terjadi, kaum Yahudi meminta bantuan  dan bernegosiasi kepada negara Inggris untuk dapat menempati beberapa wilayah di Palestina agar kaum Yahudi dapat melarikan diri dari incaran Nazi. Mengapa kaum Yahudi meminta hal tersebut kepada negara Inggris? Karena ke kaisaran Ottoman runtuh ditangan negara Inggris. Salah satu wilayah kekuasaan ke kaisaran Ottoman adalah Palestina, sehingga Palestina pun harus jatuh ke tangan Inggris, namun saat Palestina terpaksa menerima kedatangan kaum Yahudi tersebut, kaum Yahudi tersebut justru memanfaatkan keikhlasan dan kebaikan dari penduduk Palestina. Secara perlahan kaum Yahudi membuat sebuah negara yang diberi nama Israel, mereka mendirikan negara tersebut melalui berbagai macam cara, cara yang salahpun mereka halalkan demi merebut wilayah Palestina agar menjadi bagian dari Israel. Sehingga kaum muslim mendukung penuh negara Palestina untuk merdeka dan menimbulkan efek persepsi interpersonal yang buruk dari kaum muslim pendukung Palestina terhadap Israel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H