Aroma petrikor yang menguar sejak semalam
Membuka kenangan yang pernah menyematkan muram
Ditambah suasana dingin yang menusuk tulang
Menarilah memori itu berulang-ulang
Hujan mengguyur takpeduli pada debat hati
Yang sedang berbantah antara menyalahkan dan membela diri
Yang ada hanya menyelipkan dingin ke pori-pori
Menusuk hingga ke tulang raga seakan aliran darah pun turut mati
Ngilu
Sendu
Pilu
Kenangan itu membeku
Hingga pagi terasa kelu
Berharap kisah tentangmu segera berlalu
Berlalu bersama hilangnya awan kelabu
Kota Tepian Mahakam, Senin, 20 Janruari 2025, 05.29 WITA
***
Puisi ke-2 2025
Artikel 4 - 2025
#Tulisanke-599
#PuisiSiskaArtati
#SuaraHujanMembekuKenangan
#Petrikor
#NulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H