Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Peduli Kesehatan di Usia 50-an dengan Olahraga, Pola Makan dan Tidur

19 Desember 2024   12:29 Diperbarui: 20 Desember 2024   06:49 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilusrrasi-- Pasangan lansia sedang berolahraga. (Dok Freepik)

Meski saya telah berusaha menjaga kesehatan dengan kontrol makanan, berolahraga, istirahat cukup, tetapi belum membuahkan hasil yang diharapkan untuk tujuan tindakan medis ini. Apalagi saat saya mengalami kesedihan ketika kakak meninggal dan seharian itu saya hampir tidak bisa istirahat karena kepikiran untuk jadwal kontrol berikutnya, hasil tensi dan kadar gula darah puasa (GDP) saya melonjak tinggi.

Berdasarkan hasil laboratorium dan tes tekanan darah tersebut, dokter spesialis bedah mulut menganjurkan saya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis penyakit dalam. Rencana tindakan cabut gigi pun tertunda.

***

Ilustrasi konsultasi pasien dengan dokter (sumber gambar: https://depositphotos.com)
Ilustrasi konsultasi pasien dengan dokter (sumber gambar: https://depositphotos.com)

Pertemuan pertama saya dengan dokter spesialis penyakit dalam sekira awal Oktober 2024. Saya bersyukur dipertemukan dengan seorang dokter wanita yang sangat ramah, terbuka dengan diskusi, membimbing dan memandu saya sesuai kebutuhan medis. Bahkan beliau bersedia menerima konsultasi melalui percakapan perpesanan jika sewaktu-waktu saya menghubungi beliau.

Melalui beliau, saya memulai terapi obat untuk menstabilkan kondisi tensi dan kadar gula dalam darah. 

Sebagaimana saya pernah mendapatkan informasi melalui internet dan percakapan menggunakan Meta AI di aplikasi Whatsapp, bahwa tekanan darah normal untuk wanita berusia 50-an tahun adalah:
Kategori
1. Tekanan Darah Normal: 90-120 mmHg (sistolik) dan 60-80 mmHg (diastolik).
2. Tekanan Darah Ideal: Kurang dari 120/80 mmHg.

Klasifikasi Tekanan Darah
1. Hipotensi: Kurang dari 90/60 mmHg.
2.Tekanan Darah Normal: 90-120/60-80 mmHg.
3. Prehipertensi: 120-139/80-89 mmHg.
4. Hipertensi Ringan: 140-159/90-99 mmHg.
5. Hipertensi Berat: 160/100 mmHg atau lebih.

MetaAI menyatakan hal tersebut bersumber pada American Heart Association (AHA), World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kondisi kesehatan saya selama satu bulan pertama melalui panduan dokter dengan terapi obat, berolahraga dan mengatur pola makan dan tidur, klasifikasi tekanan darah saya berkisar di nomor 3 dan 4.

Setiap satu bulan sekali, saya rutin kontrol ke rumah sakit sesuai jadwal kunjungan yang telah kami sepakati. Di luar jadwal kontrol, setiap satu pekan sekali, saya rutin mengabarkan kondisi tekanan darah saya ke beliau dan setiap dua pekan sekali juga menyampaikan kondisi kadar gula darah puasa. Hasilnya belum stabil, kadang normal, kadang naik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun