Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Santet Segoro Pitu, Film Horor yang Bikin Hati Sendu

16 November 2024   09:25 Diperbarui: 16 November 2024   10:04 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Ahad pekan ini, seorang sahabat membagikan tayangan video trailer sebuah film horor dan memberi caption untuk ajakan nobar alias nonton bareng di grup perpesanan

Beragam komentar muncul dari kawan yang lain. Ada yang menolak mentah-mentah katena genre horor, ada pula yang mau tapi takut.

"Itu kan tayangnya masih beberapa hari lagi. Gimana kalau Santet Segoro Pitu saja? Kisah nyata dari Semarang." Saya mengalihkan ajakan menonton film yang sudah tayang di cinema kota kami. 

Akhirnya, kami ngobrol via jalur pribadi untuk janjian menentukan tanggal nobar.

Alasan saya mau nonton film horor adalah karena pernah mendengar tentang nama santet ini semasa usia sekolah dasar, hasil dari obrolan kawan-kawan dan orang-orang. Semasa itu, soal santet sering terjadi di beberapa wilayah. Dari berbagai nama, memang sering disebut, santet ini adalah santet yang terkuat karena mampu menembus batas lautan.

Alasan kedua karena kisah ini diangkat dari kisah nyata, sehingga menarik keingintauan saya bagaimana santet ini bisa terjadi dan menimpa keluarga dan bagaimana pula melepaskan hal-hal ghaib yang tak kasat mata.

Selain itu, Semarang adalah kota asal dari keluarga besar saya, sehingga ada semacam 'ikatan batin' untuk nonton film ini. Temlat kejadiannya di mana, tahun berapa, apa sebab yerjadi santey, dan lain pertanyaan muncul di benak saya.

Padahal, saya penakut dalan urusan nonton film horor. Meski ini bukanlah film horor pertama, tetapi saya sangat jarang nonton bertema hantu-hantu begini. Mumpung ada teman yang mau nonton juga, so, ayuklah! Apakah nantinya rasa penasaran saya terpuaskan?

***

Dua tiket nobar Film Santet Segoro Pitu (Dok.Pri. Siska Artati)
Dua tiket nobar Film Santet Segoro Pitu (Dok.Pri. Siska Artati)

Saat film mulai diputar, saya masih merasa fine-fine saja. Cerita pembuka mengalir dengan cukup apik tanpa ketegangan.

Memasuki babak adanya kemampuan anggota keluarga yang bisa melihat sosok astral, obrolan tentang perhantuan dan awal muncul teror santet, mulailah saya merasa tegang. Tentu saja andrenalin ketakutan saya makin naik dengan tayangan visual suasana malam di pasar, di rumah dan suara-suara menyeramkan yang bikin bergidik. 

Beberapa scene di layar bioskop, terpaksa saya saksikan dari balik jilbab, pun tutupan jemari lentik yang meregang!

"Ya, Allaah, Bun Sis! Kamu ngajakin nonton, malah tutupan!" Senggol sahabat saya sembari cekikikan kecil melihat kelakukan saya yang ketakutan. Saya hanya menjawabnya dengan jeritan-jeritan kecil karena merinding!

Ternyata nyali saya ciut juga nonton film horor!

***

Film ini diangkat berdasarkan kisah nyata asal Semarang yang dialami oleh satu keluarga pedagang sukses. Diambil dari cerita viral dari akun X (dahulu Twitter) milik @Betz Illustration hingga akhirnya diangkat ke layar lebar dan mengambil setting era 1970-an hingga 1980-an.

Film ini berkisah keluarga pedagang sukses di Semarang yang meiliki kehidupan yang cukup harmonis. SOECIPTO (dipernakan oleh Christian Sugiono) memiliki seorang istri bernama MARNI(diperankan oleh Sara Wijayanto). Mereka dikaruniai tiga orang anak, yaitu ARDI(Ari Ilham), SYIFA (Sadrinna Michelle) dan ARIF (Alif Al Juna).

Semasa kanak, Ardi mengalami sakit hingga di rawat di rumah sakit. Di sana ia bisa melihat makhluk astral yang mengikutinya hingga pulang ke rumah. Karena sering terganggu oleh hal tersebut, orang tuanya meminta bantuan kepada 'orang pintar' agar anaknya tidak diganggu oleh makhluk halus.

Menurut si Oramg Pintar, Ardi memiliki 'mata batin 'atau indera keenam. Sebaiknya ditutup saja dan menghindari wilayah pasar karena di sana banyak hal-hal negatif yang dapat memicu kemampuan mata batinnya.

Bertahun-tahun lamanya hingga Ardi dewasa dan memiliki dua adik, kehidupan keluarga ini baik-baik saja. Hingga suatu ketika, saat makan bersama, Soecipto mengalami muntah darah dihadapan istri dan anak-anaknya. Itulah awal mula mereka mendapatkan kiriman santet.

Sebenarnya sejak jauh-jauh masa sebelumnha, Soecipto pernah menemukan bungkusan aneh di depan kios daganganya di pasar. Ia sempat membukanya, lalu membuangnya di tempat sampah.

Hingga suatu ketika, ia menemukan bungkusan berisi tengkorak, diikuti dengan suara-suara aneh serupa kepakan burung-burung gagak. Ia pun begegas pulang ke rumah. Berlanjit ia mendapatkan mimpi menyeramkan hingga meluluhlantakkan pergerakan tubuhnya.

Teror demi teror dialami oleh keluarga ini, hingga merenggut nyawa istri dan anak bungsunya, Arif. Mereka berdua mengalami siksaan yang sangat sadis karena santet, gegara menemukan bungkusan kain hitam dan kepala tengkorak yang sama seperti yang dialami oleh kepala keluarga tersebut.

Soecipto mengalami sakit berkepanjangan, hingga Ardi yang awalnya menghindari pasar, suka tak suka harus menggantikan posisi ayahnya untuk berdagang di kios. Kemalangan terus menimpa dengan keluarnya satu per satu karyawan toko yang selama ini membantu ayahnya.

Ardi tidak ingin santet ini menghancurkan hidup keluarganya dan ia bertekad menyelesaikan masalah tersebut agar tidak merenggut nyawa adiknya dan dirinya sendiri. Apalagi, meski ayahnya sedang tidak berdaya karena pengaruh santet, Ardi ingin tetap menyelamatkan nyawanya.

Menelusur masa lalu ayahnya dan berbekal nasehat dan arahan dari paman dan orang pintar yang dahulu semasa kanak pernah membantu diri dan keluarganya, Ardi dan adiknya memberanikan diri menyelesaikan pengaruh santet ini dengan mengumpulkan air dari tujuh segoro (bahasa jawa, artinya laut atau samudera) sebelum hari weton ayahnya tiba.

Akankah Ardi dan Syifa berhasil mengusir dan membebaskan keluarga dari Santet Segoro Pitu? 

Silakan pembaca langsung menyaksikan tayangannya di layar bisokop di kota Anda!

***

Saya pulang nobar dengan rasa sendu di hati, ngilu dengan penderitaan leluarga yang terkena santet maupum bagi para pelaku santet. Bermula dari rasa iri dengki hingga melakukan tindakan-tindakan yang merugikan dengan melibatkan ilmu klenik.

Bertukar cerita dengan sahabat saya nerkaitan dengan persantetan yang pernah dialami oleh pergaulan sekitar keluarga kami, hal tersebut ada saja terjadi di tengah masyarakat. 

Ada yang berhasil selamat, ada pula yang berakhir duka dengan hilangnya nyawa.

Bagaimanapun kita patut waspada, berhati-hati dan menjaga diri agar terhindar dari perbuatan jahat yang justru datangnya dari orang terdekat.

Salam sehat dan selalu bahagia!!

***

Artikel ke-32 2024

#Tulisanke-582
#ArtikelFilm
#FilmSantetSegoroPitu
#NulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun