Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

5 Oleh-Oleh Khas Yogjakarta Favorit Keluarga

7 September 2024   10:16 Diperbarui: 8 September 2024   07:25 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekira pertengahan Juli 2024 lalu, suami saya mengajukan rencana mengajak pergi ke Jogja dalam rangka menemani beliau melakukan perjalanan dinas. Tentu saja saya menyambut gembira rencana tersebut. Maklum, selain emmang saya jarang mudik, terakhir mengunjungi Kota Pelajar tersebut adalah semasa jelang lulus kuliah di akhir tahun 1990-an.

Rencana tersebut disampaikan suami satu bulan sebelum keberangkatan agar saya bersiap mengatur jadwal mengajar dan kegiatan lainnya. Dalam benak, saya merancang pertemuan dengan beberapa sahabat yang tinggal di sana, yang sekiranya bisa mengatur waktu pertemuan selama berada di Jogja.

Hari yang dinantikan pun tiba.

Singkat cerita, saya berada di Kota Gudeg ini selama 5 hari, dari Ahad Malam 18 Agustus hingga Jumat pagi 23 Agustus 2024. Bersyukur rombongan kantor dinas suami mengikuti diklat di hotel yang sama tempat menginap dan berada di wilayah seputaran Malioboro, kawasan tempat favorit jalan-jalan bagi wisatawan, sehingga waktu sangat efisien untuk menikmati kebersamaan.

Dalam tulisan kali ini, saya ingin berbagi cerita tentang oleh-oleh khas Jogjakarta yang menjadi favorit keluarga dan bisa berbagi dengan para tetangga. Bisa jadi oleh-oleh ini juga menjadi favorit keluarga Anda ketika berkunjung ke sini.

***

Sumber gambar: https://sumberagungsid.slemankab.go.id
Sumber gambar: https://sumberagungsid.slemankab.go.id

Bakpia

Tentu bagi Anda penggemar cemilan khas Jogja sangat mengenal kue ini. Tersedia dengan berbagai merk terkenal, namun cita rasa yang gurih manis renyah memang melekat padanya.

Boleh dibilang, Bakpia kue pastri tradisional, yang mana kulitnya terbuat dari campuran gula dan garam yang diaduk dengan air lalu dicampur dengan tepung hingga menjadi adonan. 

Adonan ini dibentuk menjadi bulat pipih lalu diberi isian sesuai selera. Kini tersedia varian isi seperti rasa kacang hijau, coklat, durian, keju, strawberi dan lainnya.

Alhamdulillaah, berniat sejak awal untuk membeli kudapan ini dalam daftar pertama, malah saya dapat oleh-oleh dari sahabat berupa bakpia satu dus berisi sepuluh 10 kotak. Per kotak isi 10. MasyaaAllaah, Barakallaah.

Yangko

Saat berbelanja di sebuah toko pusat oleh-oleh bersama sahabat di kawasan seputar Universitas Gajah Mada, saya memilih kudapan yang bahan dasarnya dari tepung ketan ini. Mengingatkan saya saat bersanati menikmati kue ini bersama teh hangat.

Yangko adalah cemilan kenyal dengan bahan dasar tepung ketan yang dibalut dengan tepung gula sehingga menyesapkan rasa manis dan gurih saat mengudapnya.

Saya membeli 1 kotak yang berisi 20 potong. Dalam kemasan, tiap potongnya berbentuk kotak kecil persegi panjang dan dibungkus dengan kertas minyak. Ada isian kacang tanah di dalamnya. Sekali santap, rasa kenyal menggoda, manis dan gurih menyatu dalam setiap gigitan dan kunyahan.

Tampilannya juga berwarna-warni bagai pelangi, serasa hidup lebih hidup.

Dari berbagai artikel yang saya baca, Yangko berasal dari kata kiyangko, yang kemudian menjadi lebih singkat pengucapannya dalam lidah Jawa dengan yangko saja. Konon, kudapan ini merupakan makanan kesultanan raja-raja Jawa, yang kemudian seiring masa rakyat biasa pun mencicipinya hingga menjadi incaran para wisatawan.

Iustrasi gambar: dok.pri Siska Artati
Iustrasi gambar: dok.pri Siska Artati

Mochi

Kue satu ini memang favorit saya banget setiap kali ada kawan yang memberi oleh-oleh dari Jogja. Apapun merknya, saya suka. Yang penting rasa original, yaitu berbalut wijen dengan isian kacang tanah.

Sahabat saya mengajak membeli oleh-oleh ini di sebuah pusat perbelanjaan di kawaaan Malioboro. Menurut rekomendasinya, Mochi ini menyediakan berbagai varian rasa yang bisa saya pilih dan coba, meski kesukaan saya adalah yang original tadi.

Benar saja, mochi kekinian tersedia dengan berbagai rasa, seperti coklat, greentea, kacang merah, oreo, tiramisu, keju manis, coklat kacang dan lainnya.

Tidak perlu ke Jepang, kita dapat menikmati kudapan ini dari Jogja, lho.

Enting-enting gepuk

Kudapan ini berbahan dasar kacang yang digepuk dan dicampur dengan gula sehingga menghasilkan rasa manis. Bagian dalamnya diisi dengan kacang tanah yang juga sudah digepuk dan dihancurkan menjadi serbuk.

Sebenarnya kudapan ini berasal dari Kota Salatiga, jawa Tengah, namun tersedia juga di pusat oleh-oleh di Jogja, saya menyukai cemilan ini sejak usia kanak.

Minuman rempah kemasan sachet

Saya pernah menuliskan artikel tentang Wedang Uwuh yang merupakan minuman seduh tradisional asal Jogja. 

Namun kali ini saya memilih minuman rempah lainnya seperti bandrek, bajigur dan sekoteng. Ketiga minuman ini memiliki kekhasan rasa yang berbeda.

Bajigur dan Bandrek sebenarnya merupakan minuman khas Sunda, sedangkan Sekoteng berasal dari Jawa Tengah, namun telah menyebar ke berbagai daerah dan mudah didapat di pusat oleh-oleh di Jogja.

Bajigur adalah minuman yang berbahan dasar gula aren dan santan, bisa ditambahkan dengan rasa jahe dan sedikit garam. Agar aroma makin harum, tambahkan sedikit pandan atau vanila.

Bandrek memiliki kekhasan lain, berbahan dasar jahe, gula aren, kulit kayu manis, rempah-tempah dan susu kental manis.

Sekoteng adalah air jahe yang dihidangkan dalam keadaan panas, biasanya ditambahkan didalamnya kacang tanah, potongan roti tawar, pacar cina dan mochi ukuran kecil. Untuk yang kemasan sachet, hanya tersedia rasa jahe dan gula dengan agar-agar yang dikeringkan. Tinggal seduh dengan air panas.

Minuman rempah ini dikemas dalam bentuk sachet untuk hidangan satu kali minum. Ada yang dikemas dalam 1 pack isi 5 dan 10. Dengan seduhan air hangat, minuman ini menyamankan tubuh saya, sembari ngemil kudapan yang saya sebutkan di atas.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa menjadi referensi pembaca saat berwisata ke Kota Jogja

Salam sehat selalu dan senantiasa bahagia!

***

Artikel 19 - 2024

#Tulisanke-569
#ArtikelFoddie
#Jogja
#Bakpia
#Yangko
#Mochi
#EntingEntingGepuk
#MinumanRempah
#NulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun