Secara tak sengaja, pada Selasa (23/07/2024) lalu, saya menemukan status whatsapp mbak Yana Haudy (Kompasianer - The Best of Opinion Kompasiana Awards 2022, tinggal di Muntilan, Jawa Tengah) di deretan teratas pembaruan status layar gawai. Isinya berupa video pendek yang menampilkan Novel karya Tere Liye berjudul Teruslah Bodoh Jangan Pintar.Â
Sebenarnya saya juga tertarik ingin memiliki novel dengan judul yang sama, namun saya memilih judul lain, yang mana pada bulan Mei 2024 lalu saya membeli tiga novel dari penulis asal Lahat-Sumatera Selatan itu melalui mbak Sri Rohmatiah Djalil, Kompasianer asal Madiun yang juga reseller buku.
Dari status Whatsapps mbak Yana tersebut, saya menyapa dan berkomentar, lalu mendapatkan tanggapan dari beliau. Mengalirlah obrolan ringan sekitar novel karya Tere Liye.
***
Beliau bercerita sekilas, baru memiliki 3 novel karya Tere Liye. Awal ketertarikannya adalah karena si Penulis menetang adanya pajak dobel buat para penulis. "Akhirnya jadi suka", kata Mbak Yana dengan sematan ikon tawa lebar.
Saya bertukar cerita pada mbak Yana, telah memiliki kurang lebih 20-an novelnya, karena berniat mengoleksi. Kisah-kisah yang dibuat Tere Liye membuat saya dan putri saya menyukainya. Lebih tepatnya, kami jatuh cinta pada kisah pertama buku novel yang pertama kali kami baca.
Buku tersebut berjudul Si Anak Kuat. Novel ini adalah hadiah dari suami untuk anak saya, beliau tertarik dengan judul dan blurb di belakang novel, berharap isinya memberikan dorongan kepada putri saya agar kuat dan tabah dalam menjalankan kehidupan yang dijalaninya. Mengingat di masa itu, anak pernah mengalami perundungan. Pada bagian sampul dalam buku, anak saya menorehkan tanda bahwa buku tersebut dibeli pada Bulan September 2019.
Baca juga:Â "Rindu" Membuatku Termehek-mehek (Resensi)"
***
Berikut saya sampaikan sekilas ulasan 8 novel seri Anak Nusantara yang saya miliki karya Tere Liye.Â