Mengisahkan tentang Pukat, si anak paling pintar dalam keluarga. Masa kecilnya dipenuhi petualan seru dan kejadian kocak, serta pertengkaran dengan kakak dan adik-adiknya.Â
"Kau bukan Pukat si anak yang pintar, kau lebih dari itu, kau Pukat si anak yang genius." Demikian penulis menggambarkan isi buku dalam satu kalimat tersebut.
Apa yang menyebabkan Pukat mendapat julukan tersebut? Apakah ia mampu menjawab teka-teki hebat yang ditujukan padanya? Apakah sebenarnya harta karun yang paling berharga di kampung tempat ia tinggal?
Keseruannya ada di buku ini.
Buku ini tentang Nurmas, si anak cahaya yang memilikimoetualan masa kecil yang penuh keceriaan dan menakjubkan. Apa yang sebenarnya dilakukan oleh Nurmas hingga penduduk kampung selalu mengingat kejarian yang membuatnya resmi dipanggil Si Anak Cahaya?
Berlatar belakang kehidupan di masa penjajahan, penulis mengantarkan imajinasi kita tentang perjuangan rakyat dan para pemberani melawan penjajah dan para penghianat, termasuk keberanian anak-anak dan para pemuda yang tak gentar bertaruh nyawa mempertahankan kampung mereka.
Buku ini mengisahkan tentang anak-anak yang tinggal di sebuah kampung nelayan dengan segala riuh rendah suasana perkampungan yang ramai dikunjungi kapal-kapal besar.
Zaenal dan sahabat karib beserta teman-teman sepermainan, tumbuh ditemani suara aliran sungai, riak permukaan muara, dan deru ombak lautan.
Mereka penuh tekad dan keberanian mempertahankan apa yang menjadi milik mereka, hari-hari penuh keceriaan dan petualangan seru versi anak-anak laut.