Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjaga Semangat Ramadhan Melalui Riyadhoh 40 Hari Bacaan Surah

17 Mei 2024   08:19 Diperbarui: 17 Mei 2024   19:27 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: https://www.orami.co.id/magazine/adab-membaca-alquran

Arti kata Riyadhoh sebagaimana saya kutip dari sebuah kajian yang disampaikan oleh Habib Ja'far, adalah latihan. 

Sesuatu yang luar biasa akan menjadi biasa saja apabila dibiasakan. Misalnya seseorang hafidz (penghafal) Al-Quran, bisa menghafal seluruh isinya hingga 30 Juz, bagi kita itu luar biasa. Namun baginya hal itu adalah hal biasa karena telah melakukan hafalan (muraja'ah) berkali-kali dan menyetorkan hafalannya kepada gurunya. Bahkan menjaga hafalannya dengan selalu tilawah tanpa membuka mushaf.

Begitu juga dengan salat, puasa, zakat dan ibadah kebaikan lainnya, akan menjadi biasa kalau dibiasakan. Maka istiqomah atau konsisten menjadi kunci kebaikan, membiasakan diri dengan riyadhoh,  dalam latihan melakukan kebaikan. Hari pertama, kedua, mungkin susah melakukannya tetapi kita bakal menemukan kenikmatan beribadah.

Riyadhoh jamak dilakukan dalam waktu 40 hari. Atau jika telah terbiasa (dawwam) melaksanakan secara kuat tekad dan konsisten, bisa melakukan dengan hitungan hari yang lebih lama.

Pilihan 40 hari ini, sebenarnya tidak ada pilihan khusus. Namun untuk membangun sebuah kebiasaan (habit), akan terlihat pada 20 hari pertama, apakah seseorang bisa konsisten menegakkan kebiasaan baiknya. Seperti saat berpuasa di bulan Ramadan di hari ke-20, maka di hari ke-21 dan seterusnya, maka kita makin bersemangat melakukan iktikaf, mengejar malam lailatul qadar, tilawah dan dzikir diperbanyak di 10 hari terakhir dan sebagainya. Alah bisa karena biasa.

Nah, karena telah terbentuk rutinitas demikian, maka secara kejiwaan akan tumbuh kebiasaan untuk terus melakukannya. Kemantapan dan kebiasaan yang kokoh in syaa Allah makin menguat di 40 hari.

***

Riyadhoh yang saya lakukan secara berjamaah dengan teman-teman dunia maya ini adalah kali pertama. Sebelumnya saya pernah melakukannya juga secara mandiri, tapi rasanya kurang semangat karena sendirian.

Sengaja berniat mengajak kawan-kawan yang mau dan berkenan melakukan bersama, agar semangat riyadhoh terus terjaga, dan ada pula yang mengingatkan apabila saya lupa. Bersyukur, ajak ada kawan sesama kompasianer, kawan dari komunitas tadabur Qur'an, komunitas penulis dan kajian, yang bersedia dan menyambut baik ajakan riyadhoh ini. 

Riyadhoh mulai kami lakukan usai teman-teman menjalankan puasa sunnah syawal dan bersilaturahim.lebaran kepada sanak saudara.

Dalam satu kesempatan berbicang melalui telepon dengan sahabat kompasianer yang saya ajak mengikuti riyadhoh ini, ternyata kami memiliki pendapat yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun