Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Persiapan Kelompok Khataman Al-Quran Selama Ramadan 1445H

6 Maret 2024   09:37 Diperbarui: 12 Maret 2024   13:31 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: https://www.islampos.com

In syaa Allah dalam waktu dekat ini, sekira lima hari ke depan, umat Islam akan menyambut dan mengisi bulan Ramadan dengan menjalankan puasa wajib dan melakukan ritual ibadah sunnah lainnya, seperti tarawih, tadarus dan khataman Al-Qur'an.

Tarawih adalah salat sunnah yang hanya dilakukan di bulan Ramadan selepas salat Isya dan dilakukan berjamaah di masjid. Namun bisa juga dilakukan sendiri atau berjamaah di rumah.

Tadarus adalah membaca Al-Qur'an yang disertai dengan mempelajari ayat-ayat yang dibaca, mengkaji makna dan asal-asul sebab turunnya ayat dan surahnya. Biasanya hal ini dilakukan secara bersama dengan ustadz atau ustadzah pembimbing yang paham tentang hal tersebut dalam sebuah kajian.

Sedangkan khataman Al-Qur'an adalah kegiatan tilawah atau mengaji hingga tamat dari Juz 1 sampai dengan juz 30, baik dilakukan secara sendiri atau bersama dalam kelompok kajian.

Kegiatan ini biasanya rutin dilakukan selama bulan Ramadan, mengingat pada bulan-bulan lainnya kita memiliki kesibukan masing-masing, sehingga kadang terlepas dalam berinteraksi dengan Al-Qur'an. 

Bila pun sempat membacanya, pula belum sempat khatam hingga juz ke-30. Bahkan membutuhkan waktu hingga lebih dari 1 bulan untuk mengkhatamkannya. Kecuali bagi mereka yang terbiasa mengikuti target tilawah one day one juz (satu hari satu juz), maka target tersebut bisa dilampaui.

***

Bagi saya pribadi sebagai warga masyarakat, sangat menyambut baik persiapan dan semangat para tetangga di lingkungan rumah, terutama kalangan ibu-ibu majelis taklim yang saya ikuti. Satu di antaranya menanyakan dan mengusulkan apakah akan diadakan kembali kegiatan tadarus dan khataman Al-Quran.

Sehubungan tiga tahun belakangan ini kami tidak mengadakan kumpul bersama saat terjadi covid untuk melaksanakan tadarus, rupanya kerinduan menggelar kegiatan ini muncul di hati. Sependek ingatan saya, kegiatan khataman dilakukan secara berjamaah dari rumah masing-masing dan melaporkan tamat membaca juz melalui Whatsapp Grup.

Senin lalu saya membantu mengkoordinasi ibu-ibu taklim di lingkungan rumah untuk mengumpulkan siapa saja yang berkenan ikut khataman Al-Qur'an. Dari 41 anggota WAG, alhamdulillaah 14 orang bersedia menjadi peserta, bahkan ada yang mengajukan diri agar rumahnya menjadi tempat kegiatan. Tentu saja hal ini kita sambut gembira.

Kegiatan khataman ini sangat bermanfaat untuk kami. Selain untuk menjalin silaturahim sesama warga, pula mengisi bulan Ramadan dengan mengaji Al-Quran secara berjamaah dan berharap rahmat dari Allah Subhaanahu Wa Ta'alaa agar melimpahkan pahala berlipat di bulan penih berkah serta kasih sayang di antara manusia dan makhluk lainnya.

***

Aktivitas saya sebagai guru mengaji bagi anak-anak dan orang dewasa, juga untuk para ibu dan pegawai kantor dinas, membuat saya mesti memperhatikan bacaan Al-Quran mereka. Meski setiap orang memiliki tingkatan ketrampilan dan kemampuan membaca sesuai tahapan dengan bimbingan buku jilid, namun kemampuan dasar membacanya in syaa Allah sudah mereka miliki.

Ilustrasi gambar: https://id.pinterest.com/pin/635007616220271321/
Ilustrasi gambar: https://id.pinterest.com/pin/635007616220271321/

Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membaca Al-Qur'an sebagaimana pengalaman mengajar yang saya lakukan ketika mengoreksi jika murid mengalami hal yang belum tepat.

1. Makharijul Huruf

Membaca Al-Qur'an dengan suara merdu sangat disarankan. Namun merdu saja tidaklah cukup jika salah dalam mengucapkan hurufnya. Begitu juga sebaliknya, jika dalam membacanya tidak merdu tetapi bacaan hurufnya benar, maka pasti terdengar indah. Itulah sebabnya belajar pengucapan huruf dengan benar adalah sebuah keharusan sebagai dasar membaca Al-Qur'an bersama guru pembimbing yang fasih.

Secara bahasa makharijul huruf adalah tempat keluarnya huruf-huruf ketika huruf itu diucapkan. sedangkan secara istilah, makharijul huruf adalah tempat keluarnya huruf-huruf ketika huruf- huruf dibunyikan. Ketika membaca Al-Qur'an, setiap huruf harus dibunyikan sesuai makhraj hurufnya.


Ilustrasi gambar: https://markazqiroatindonesia.com/2022/02/04/makhraj-huruf-1/
Ilustrasi gambar: https://markazqiroatindonesia.com/2022/02/04/makhraj-huruf-1/

Secara singkat untuk tempat-tempat keluarnya huruf tersebut terbagi menjadi lima, yaitu: Al-Jauf (rongga tenggorokan dan mulut), Al-Halq (tenggorokan), Al-Lisan (lidah), Asy-Syafataan (dua bibir), dan Al-Khaisyum (rongga hidung). Hal ini bisa kita pelajari bersama guru pembimbing tahsin Al-Qur'an.

2. Tajwid.

Secara harifiah, tajwid bermakna memberikan kesan elok, membaguskan bacaan sesuai kaidah ilmu membaca Al-Qur'an. 

Ilmu ini mempelajari dan menerapkan bagaimana makharijul huruf (tempat keluar-masuk huruf) dalam bacaan, mengenal shifatul huruf (sifat dan cara pengucapan huruf), ahkamul huruf (hubungan antar huruf), ahkamul maddi wal qasr (panjang dan pendek ucapan), ahkamul waqaf wal ibtida’ (memulai dan menghentikan bacaan), dan al-Khat al-Utsmani (tulisan huruf bahasa Arab dengan Rasm Ustmani).

Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat Al-Qur'an. Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah fardu kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca Al-Qur'an adalah fardu ain atau wajib kepada lelaki dan perempuan yang mukalaf atau dewasa.

3. Tartil

Yaitu membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an secara perlahan-lahan sesuai dengan makharijul huruf dan tajwidnya, secara jelas dan benar, tidak tergesa-gesa, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullaah Saw kepada para sahabat dan seterusnya pada umat Islam.

Membaca Al-Qur'an dengan tartil dapat memberikan kesempatan kepada pembacanya untuk meresapi, menikmati, menghayati, bahkan memahami ayat yang dibaca.

Sebagaimana perintah Allah SWT yang tercantum dalam QS.Al-Muzzammil ayat 4:

Sumber: Bidik Layar Surah Al-Muzzammil ayat 4 (dok.pri)
Sumber: Bidik Layar Surah Al-Muzzammil ayat 4 (dok.pri)

Saya masih banyak menemukan saat menyimak bacaan Al-Qur'an para ibu dan murid mengaji, mereka terkesan terburu-buru dalam membacanya, sehingga terlepaslah tajwid dan makharajul hurufnya. Padahal 3 hal tersebut sangat penting dalam membaca Al-Qur'an. Untuk itulah, bimbingan tahsin diperlukan dalam perbaikan bacaan.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan memberikan suntikan semangat kepada para pembaca yang siap menyambut Ramadan dengan kesehatan yang prima. Aamiin.

Salam sehat dan selalu bahagia!

***

Referensi bacaan: satu, dua, dan tiga.

Artikel 5 - 2024

#Tulisanke-555
#ArtikelSosbud
#KhatamanRamadan1445H
#Tajwid
#MakharijulHuruf
#Tartil
#NulisdiKompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun