Seluruh rakyat menyambut gembira. Hak demokrasi Pancasila. Hikmah Indonesia Merdeka
Bagi yang mengenal jingle pemilu ini, pasti bakal turut menyanyikan lagu bernuansa semangat tersebut.
Begitupun dengan saya, yang beberapa hari sebelum hari ini tiba, tembang tersebut berseliweran di Whatsapp grup yang saya ikuti.
Saya tersenyum sumringah, saat petugas pemilihan suara datang ke rumah mengantarkan surat undangan Model C Pemberitahuan KPU pada Sabtu, 10 Februari 2024 lalu.
Dengan adanya undangan ini, dengan yakin dan pasti, resmi saya dan suami terdaftar sebagai warga negara yang memilik hak pilih.
Selama masa pendeklarasian Capres-Cawapres, begitu juga dengan pengumuman urutan Parpol, saya dan suami memiliki pandangan yang sama untuk bekal memilih pemimpin dan partai politik. Selama masa kampanye, kami menyimak dan mengikuti beritanya melalui media sosial.
Berkenaan dengan para calon legislatif, baik DPR-RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kota, serta calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, kami menghimpun informasi melalui kumpulan majelis, media sosial dan ada pula bertemu langsung dengan calon terkait. Kami fokuskan pada caleg yang akan kami pilih.
Tentu menarik membahas soal pemilu kali ini. Menarik karena tidak ingin menimbulkan perpecahan dan permusuhan seperti tahun-tahun sebelumnya, yang mana satu kubu merusuh kubu yang lain.
Contoh kecil di WAG keluarga kami, tahun lalu ada yang mutung keluar grup hanya karena beda pilihan. Ujung-unungnya gabung lagi di grup setelah kondisi mulai kondusif. Apalagi setelah tahun demi tahun berlebaran, kan akur lagi, toh.
Untuk saya pribadi, tidak masalah mau beda pendapat, pikiran dan gagasan, ya kita semua bersaudara. Ribut sesaat biar saja, ntar juga balik baikan. Tapi demikianlah, dalamnya isi hati mana kita tahu, kan?
Sing penting aku ora baperan.
Dan, akhirnya, 14 Februari 2024 tiba!
***
Sejak pukul 07.15 WITA saya sudah bersiap menuju TPS, tetapi suami masih ada keperluan. Tetangga sudah berkabar bahwa dirinya berangkat duluan menuju lokasi pemungutan yang jaraknya memang tidak jauh dari rumah kami.
Usai beberes rumah dan sarapan, pukul 08.20 WITA saya dan suami berkendara motor menuju TPS. Suasana masih tergolong sepi, tidak begitu banyak antrian. Kami melakukan registrasi dengan menyerahkan surat undangan, menandatangani lembar kehadiran dan mendapatkan nomor urut antrian.
Sempat mengobrol sejenak dengan warga di Rukun Tetangga sekitar, ternyata ada yang belum siap dengan nama-nama caleg yang akan dipilih. Saya sampaikan kepada mereka untuk membaca papan informasi yang terpasang di depan pintu masuk TPS, di sana memuat tentang nama-nama seluruh Paslon Presiden-Wakil Presiden, Calon DPD-RI dan  calon legislatif.
Tak begitu lama, petugas memanggil nomor urut saya dan suami. Kami pun menerima 5 lembar surat suara. Tersedia 4 bilik untuk coblosan, pas banget ada 2 bilik.kosong, kami pun segera menuju ke sana.
Dengan mengucap Basmallah, mantap saya membuka lembar demi lembar, mencoblos sesuai tata cara panduan memilih. Setelah selesqi, lega rasanya telah menjalankan amanah sebagai rakyat untuk melaksanakan hak pilih.
Sebelum kertas surat suara masuk di kotak masing-masing, saya sempatkan membidik gambar di bilik suara. Sesudah itu, baru saya masukkan sesuai peruntukkannya.
Tak lupa, sebelum keluar dari lokasi TPS, jari kelingking celup tinta dulu, dong. Legaaaa...
Selamat melaksanalan pesta demokrasi. Gunakan hak pilih dengan cermat.Â
Salam damai pemilu!
Salam sehat dan selalu bahagia!
***
Artikel 3 - 2024
#Tulisanke-553
#ArtikelCeritaPemilih
#ArtikelPemilu2024
#ReportasePemilu2024
#GunakanHakPilih
#NulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H