Seluruh rakyat menyambut gembira. Hak demokrasi Pancasila. Hikmah Indonesia Merdeka
Bagi yang mengenal jingle pemilu ini, pasti bakal turut menyanyikan lagu bernuansa semangat tersebut.
Begitupun dengan saya, yang beberapa hari sebelum hari ini tiba, tembang tersebut berseliweran di Whatsapp grup yang saya ikuti.
Saya tersenyum sumringah, saat petugas pemilihan suara datang ke rumah mengantarkan surat undangan Model C Pemberitahuan KPU pada Sabtu, 10 Februari 2024 lalu.
Dengan adanya undangan ini, dengan yakin dan pasti, resmi saya dan suami terdaftar sebagai warga negara yang memilik hak pilih.
Selama masa pendeklarasian Capres-Cawapres, begitu juga dengan pengumuman urutan Parpol, saya dan suami memiliki pandangan yang sama untuk bekal memilih pemimpin dan partai politik. Selama masa kampanye, kami menyimak dan mengikuti beritanya melalui media sosial.
Berkenaan dengan para calon legislatif, baik DPR-RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kota, serta calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, kami menghimpun informasi melalui kumpulan majelis, media sosial dan ada pula bertemu langsung dengan calon terkait. Kami fokuskan pada caleg yang akan kami pilih.
Tentu menarik membahas soal pemilu kali ini. Menarik karena tidak ingin menimbulkan perpecahan dan permusuhan seperti tahun-tahun sebelumnya, yang mana satu kubu merusuh kubu yang lain.
Contoh kecil di WAG keluarga kami, tahun lalu ada yang mutung keluar grup hanya karena beda pilihan. Ujung-unungnya gabung lagi di grup setelah kondisi mulai kondusif. Apalagi setelah tahun demi tahun berlebaran, kan akur lagi, toh.
Untuk saya pribadi, tidak masalah mau beda pendapat, pikiran dan gagasan, ya kita semua bersaudara. Ribut sesaat biar saja, ntar juga balik baikan. Tapi demikianlah, dalamnya isi hati mana kita tahu, kan?