Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Cerita Hari Jumat

8 Desember 2023   11:56 Diperbarui: 8 Desember 2023   12:27 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pagi ini anak gadisku berpamitan untuk piknik bersama teman-teman sekelasnya dan pendampingan dari wali kelas ke luar kota. Rencananya menginap di sebuah vila yang mereka sewa 1 malam.

Tak lupa dia minta uang saku tambahan, buat beli jajan di perjalanan dan modal ngemil sambil ngrumpi ntar malam.

Uang sudah didapat, berangkatlah NakDisku menuju titik kumpul di sekolah, diantar budenya (baca: kakakku).

Singkat cerita, suami berangkat kerja, aku menuju ke tempat mengajar tahsin, kakak hadir memenuhi undangan ulang tahun kawan. Rumah pun sepi.

Dua jam berlalu, saatnya aku pulang ke rumah usai aktivitas.

Eh, daku nemu uang duapuluh ribuan di atas kasur!

Waaaah, nakdis ketinggalan duit sangu nih! Benakku tersenyum, bibirku berceloteh. Haiiiz, kelabik! Ehhhzz, kebalik!

Jelas-jelas bibirku yang tersenyum, benakku yang berceloteh, dan tanganku gercep menyimpan uang itu ke dalam tas.

Satu jam kemudian, kakakku pulang.

Sembari melepas helm, ia bercerita, bahwa anak gadiku yang notabene adalah keponakan kesayangannya, mengajaknya mampir ke sebuah minimarket untuk beli jajanan aebelum tiba di sekolah. Sudah dikasih duit jajan, tetap aja minta budenya yang mbayarin. Biar utuh duit sakunya selama piknik nanti, katanya.

Itu juga belum termasuk beli bensin, karena tenyata jarum penunjuknya udah mengarah ke warna merah. Budenya lagi deh yang membelikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun