Sedang asyik menikmati deretan tembang ceria melalui Spotify di gawai, sembari membersihkan udang di area belakang rumah, tetiba hujan deras menerpa.
Ya, sudah hampir setengah bulan ini, kota tempat saya tinggal mendapat anugerah hujan berlimpah. Meski berdutasi deras sekitar lima belas sampai dengan tiga puluh menit, alhamdulillaah suasana menjadi sangat sejuk di tengah musim kemarau yang panjang.
Tentu saja saya jadi makin semangat untuk berasyik masyuk masak, meski pada saat itu suami sedang dinas luar kota, biarlah tetap masak untuk sajian menu kami berdua -- saya dan anak gadis.
Ada bahan masakan di kulkas, yaitu tahu, udang dan beberapa sayuran, termasuk kentang. Kangen juga pengen masak. Mumpung hari itu hanya beraktivitas di rumah, usai mengajar tahsin, langsung saya bebersih udang dan menyiapkan bahan.
Tempias air hujan mengenai daster, biarin saja lah. Ben adem ngko garing dewe, haha!
***
Saya pernah mengunggah artikel masakan dengan bahan tahu dan udang, pembaca bisa membacanya di sini.
Namun kali ini berbeda cara masak dan ada tambahan bahan. Sehubungan saya nggak mau repot, jadi saya olah dengan sederhana dan prakts saja.
Menu ini cocok banget buat pemasak pemula, yang tinggal iris-iris bumbu, sreng-sreng, jadi deh!
Bersama dwngan derasnya guyuran hujan dan aroma petrikor sungguh menghairahkan, maka semangat saya untuk memasak twntu saja menggerayangi jiwa!