Semarak merayakan Hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia masih kita rasakan sejak awal hadirnya bulan Agustus hingga saat inj. Sudut dusun, kampung, desa dan kota, mempercantik diri dengan hiasan bernuansa merah putih.
Segala lomba digelar guna meramaikan suasana. Anak-anak, remaja, emak-emak dan tak ketinggalan para bapak juga turut memeriahkan acara di seputar kediaman masing-masing.
Berbagai lembaga atau komunitas juga menyelenggarakan kegiatan beraneka rupa. Mulai dari jalan sehat, pasar murah, jumpa anggota alias kopdar, bersih desa dan ragam kegiatan lainnya.
Tahun ini saya tidak mengikuti kegiatan lomba di lingkungan rumah. Rencana berniat mengikuti jalan santai bersama warga pada Ahad, 27 Agustus 2023 nanti.
Namun di setiap momen 17 Agustus-an, saya selalu bersemangat mengikuti Upacara Pengibaran Sang Saka Merah Putih di Istana Negara melalui tayangan televisi atau live streaming stasiun televisi di youtube.
Ya, bersemangat mengikuti dari awal hingga akhir, utamanya saat para pelajar terpilih sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) memasuki arena lapangan dan menjalankan tugasnya. Dengan langkah tegap, mantap, wajah berwibawa, tersemat senyum dan rasa bangga menjadi bagian momen bersejarah di tiap tahunnya.
Begitu pula menyaksikan para pelajar terpilih dari tiap provinsi yang tergabung dalam Paduan Suara Gita Bahana Nusantara, mereka bersiap menyanyikan lagu-lagu wajib nasional atau lagu daerah dengan memgenakan pakaian adat masing-masing.
Terkadang saya turut berdiri hikmat mengikuti dan turut bernyanyi, terkadang pula duduk tersenyum, tertular rasa gembira dan gelora semangat patriotis di hati, mendendangkan lagu-lagu yang nereka bawakan.
***Â
Keharuan selalu menyusup di hati pada momen-momen seperti ini. Terkenang kilas balik saat para guru di masa sekolah mengajarkan rasa cinta tanah air dan jiwa patriot, mengenang jasa para pahlawan, dengan cara berlatih sebaik mungkin memberikan yang terbaik melalui kegiatan layaknya para Paskibraka dan Paduan Suara Gita Bahana Nusantara.